3.4 Pengumpulan data
3.4.1 Teknik pengumpulan data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan hasil tes, tes kreativitas verbal, dan self inventory, dalam
bentuk skala model Likert dengan 4 alternatif jawaban. Selain itu pernyataannya dibuat dengan kategori positif atau kesetujuan favorable dan item negatif atau
ketidaksetujuan unfavorable. Pada penelitian ini peneliti menggunakan skala model Likert dengan menggunakan 4 pilihan jawaban yakni:
• Sangat sesuai SS • Sesuai S
• Tidak sesuai TS • Sangat tidak sesuai STS
Adapun perolehan skor dari item-item berdasarkan dari jawaban yang dipilih sesuai dengan jenis pernyataan yakni favorable atau unfavorable. Jika
digambarkan dalam bentuk tabel, maka hasilnya sebagai berikut:
Tabel 3.1 Tabel bobot skor
Kategori Respon SS
S TS
STS
Favorable 4
3 2
1 Unfavorable
1 2
3 4
3.4.2 Instrumen penelitian
Pada penelitian ini digunakan instrumen pengambilan data berupa 1 tes kreativitas verbal 2 tes inteligensi 3 skala kepribadian 4 skala iklim kreatif.
1. Tes Kreativitas Verbal TKV
Peneliti menggunakan modifikasi Tes Kreativitas Verbal yang dikonstruksi oleh Utami Munandar 1977, yang terdiri dari enam sub tes Permulaan Kata,
Menyusun Kata, Membentuk Kalimat Tiga Kata, Sifat-Sifat Yang Sama, Macam- Macam Penggunaan Dan Apa Akibatnya. Modifikasi dilakukan dengan
mengganti sub tes Permulaan Kata dan Membentuk Kalimat Tiga Kata dengan sub tes Apa Yang Bisa Dilakukan, sehingga dalam penelitian ini peneliti
menggunakan lima sub tes Menyusun Kata, Sifat-Sifat Yang Sama, Macam- Macam Penggunaan, Apa Akibatnya, Apa Yang Bisa Dilakukan. Adapun blue
print tes kreativitas verbal terdapat dalam tabel 3.2.
Tabel 3.2 Blueprint tes kreativitas verbal
No. Dimensi
Jumlah
1. Menyusun kata
4 2.
Sifat-sifat yang sama 4
3. Macam-macam penggunaan
4 4.
Apa akibatnya 4
5. Apa yang bisa dilakukan
4
2. Tes Inteligensi
Skor inteligensi dikumpulkan dari data skor inteligensi siswa, dengan melihat hasil tes psikologi yang sudah dilakukan sebelumnya disekolah. Tes intelegensi
yang dipakai adalah tes WAIS-R Wechsler Adult Intelligence Scale- Revised.
3. Skala Tipe Kepribadian
Penulis menggunakan skala BFI yang dikembangkan oleh John dan Srivastava 1999.Adapun blue print skalaBFIterdapat dalam tabel 3.3.
Tabel 3.3 Blueprint skala big five inventory
Didalam pernyataan-pernyataan tersebut terdapat dua jenis pernyataan yaitu pernyataan favorable dan unfavorable dan jumlah item yang
digunakan yaitu sebanyak 44 item.
No. Aspek
Pernyataan FUF Jumlah
1. Extraversion
1, 6, 11, 16, 21, 26, 31, 36 8
2. Agreeableness
2, 7, 12, 17, 22, 27, 32, 37, 42
9
3. Conscientiousness
3, 8, 13, 18, 23, 28, 33, 38, 43
9 4.
Neuroticism 4, 9, 14, 19, 24, 29, 34, 39
8 5.
Openness 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40,
41, 44 10
Item unfavorabel
4. Iklim kreatif
Penulis mengadaptasi pernyataan-pernyataan mengenai iklim kreatif berdasarkan teori Ekvall dan Isaksen 2001. Adapun blue print skala iklim kreatif terdapat
dalam tabel 3.4.
Tabel 3.4 Blueprint skala iklim kreatif
Didalam pernyataan-pernyataan tersebut terdapat dua jenis pernyataan yaitu pernyataan favorable dan unfavorable dan jumlah item yang digunakan
yaitu sebanyak 23 item.
Item unfavorable
No. Dimensi
Indikator No Item
Jumlah
1. Challenge
Iklim yang menginspirasi atau menantang. 1, 2, 3
3
2. Freedom
Siswa diberikan kebebasan untuk menetapkan pekerjaan tugas sekolah mereka.
4, 5, 6 3
Siswa mempunyai kesempatan berinisiatif untuk belajar.
7 1
Siswa mempunyai kesempatan untuk berbagi informasimengenaipekerjaan tugas sekolahnya.
8 1
3. Trustope
nness Menjaga emosional dalam sebuah hubungan.
9 1
Siswa akan mengandalkan satu sama lainnya untuk mendapatkan dukungan secara profesional maupun
pribadi. 10
1 4.
Idea time Ada kesempatan untuk mengambil waktu dan
mengembangkan ide-ide baru. 11
1 Ada jadwal yang fleksibel, yang memungkinkan siswa
untuk menjelajahi alternatif baru. 12, 13
2 5.
Playfulnes s
Humour Situasi yang santai, penuh tawa, lelucon, dan
keramahan dari anggota kelas sering terjadi, namun tetap dalam kondisi fokus belajar.
14 1
Siswa lain dapat melihat bahwa siswa-siswa di dalamnya sedang bersenang-senang di dalam kelas.
15 1
6. Risk
taking Adanya toleransi akan ketidakpastian.
16 1
7. Idea
support Seseorang mendengar satu sama lain dan mendorong
dengan sebuah inisiatif. 17, 18,
19, 20 4
8. Debate
Dalam perdebatan, banyak gagasan yang didengar dan dipertimbangkan.
21 1
Dalam suasana debat sering terlihat pembahasan dengan pandangan dari beragam perspektif.
22 1
9. Conflict
Munculnya ketegangan emosional dan personal di dalam kelas.
23 1
3.5 Prosedur pengumpulan data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut :
1. Peneliti menentukan dan menyusun instrumen yang digunakan dalam
penelitian, yaitu data skor inteligensi, skala big five inventory, skala iklim kreatif dan tes kreativitas verbal.
2. Menentukan sampel penelitian yaitu SMA Negeri 3 Tangerang.
Pengambilan sampel menggunkan teknik stratified random sampling, kemudian memberikan kuesioner skala sikap dan tes kreativitas verbal
yang telah disediakan kepada subjek. 3.
Pengambilan data di SMA Negeri 3 Tangerang pada tanggal 24 dan 25 November 2014.
4. Hasil skala dan tes yang telah diisi kemudian diskoring untuk dianalisis
datanya.
3.6 Uji validitas instrumen penelitian
Validitas adalah ketetapan dan kecermatan alat ukur dalam menjalankan fungsi ukurnya. Artinya, sejauh mana suatu alat ukur mengukur atribut yang hendak
diukur.Setelah memperoleh data di lapangan, peneliti melakukan uji validitas konstruk pada masing-masing alat ukur. Penelitian ini menggunakan analisis
faktor konfirmatori Confirmatory Factor Analysis CFA sebagai metode uji validitasnya sehingga dapat diketahui apakah masing-masing item yang
digunakan bersifat unidimensional mengukur satu hal, signifikan atau tidak, dan dapat dihitung loading factor dari setiap item. Loading factor menunjukkan
seberapa besar item tersebut dalam mengukur variabel penelitian Umar, 2011. Uji validitas konfirmatori yang dilakukan menggunakan software Lisrel linear
structural relationship versi 8.76. Dalam CFA, terdapat beberapa hal yang dapat diuji Umar, 2011, yaitu:
1. Menguji hipotesis yang menyatakan bahwa semua item mengukur satu
konstruk sesuai dengan yang didefinisikan uji unidimensionalitas. Dalam hal ini, tidak ada selisih residu antara data yang diperoleh S
de ngan teori Σ baca sigma atau dengan kata lain, model teori yang
digunakan fit atau cocok dengan data di lapangan. 2.
Menguji hipotesis yang menyatakan bahwa setiap item menghasilkan informasi yang signifikan mengenai konstruk yang diukur. Untuk
melihat suatu item baik atau tidak dalam mengukur faktor yang hendak diukur, terdapat tiga kriteria untuk menentukan apakah item tersebut
perlu dibuang di-drop Umar, 2011, yaitu : a.
T-value tidak signifikan t 1.96. b.
Koefisien loading factor muatan faktor bernilai negatif. c.
Terlalu banyak kesalahan pengukuran yang berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item lain.
3.6.1 Uji validitas konstruk skala kepribadian
Peneliti menguji 44 item yang ada bersifat unidimensional, artinya item-item tersebut benar-benar hanya mengukur kepribadian. Skala kepribadian ini terdiri
dari lima dimensi. Dimensi extraversion, agreeableness, conscientiousness,
neuroticism, dan openness. 1.
Uji validitas konstruk skala extraversion
Pada dimensi extraversion hasil awal analisis CFA yang dilakukan dengan model faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square=145.60, df =20, P-value= 0,00000,
RMSEA= 0.177, namun setelah dilakukan modifikasi sebanyak delapan kali terhadap model dengan membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara
nilai Chi-Square=15.53,df=12, P-value= 0.21356, RMSEA=0.038 menghasilkan P-value
˃ 0.05 tidak signifikan. Model fit tersebut ditunjukkan pada gambar 3.1.
Gambar 3.1 Model fit extraversion
Tahap selanjutnya, dilihat apakah item tersebut signifikan mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-
drop atau dipertahankan. Kemudian dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan
melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.5.
Tabel 3.5 Muatan faktor
extraversion
No Koefisien
Standard Error
Nilai t
Signifikan
ITEM 1 0.07
0.53 7.31
√ ITEM 2
0.67 0.07
9.58 ITEM 3
√ 0.39
0.08 5.12
ITEM 4 √
0.30 0.08
3.83 ITEM 5
√ 0.85
0.07 12.46
ITEM 6 √
0.12 0.08
1.49 ITEM 7
X 0.32
0.08 4.12
ITEM 8 √
0.54 0.07
7.43 √
Keterangan: tanda √=signifikan t 1,96; X= tidak signifikan
Dari tabel 3.5dapat dilihat bahwa ada tujuh item yang signifikan t1,96 dan ada satu item yang tidak signifikan t 1,96 yaitu nomer enam. Dengan
demikian item nomer enam akan di-drop yang berarti item tersebut tidak ikut dianalisis dalam perhitungan faktor skor.
Dengan demikian model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu
faktor yaitu, extraversion.
2. Uji validitas konstruk skala
agreeableness
Pada dimensi agreeableness hasil awal analisis CFA yang dilakukan dengan
model faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square=138.28, df =27, P-value= 0,00000, RMSEA= 0.144, namun setelah dilakukan modifikasi sebanyak delapan
kali terhadap model dengan membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara nilai Chi-Square=26.91,df=19, P-value= 0.10675, RMSEA=0.046
menghasilkan P-value ˃ 0.05 tidak signifikan. Model fit tersebut ditunjukkan
pada gambar 3.2.