Iklim kreativitas dan perubahan iklim The climate for creativity and change adalah iklim yang memajukan generasi, pemikiran, penggunaan produk
baru, pelayanan, dan cara kerja. Iklim tersebut turut mendukung pembangunan, pembauran, dan pemanfaatan dalam berbagai macam pendekatan serta konsep
yang baru dan berbeda Isaksen, Lauer Ekvall, 1998. Berdasarkan uraian dari definisi di atas, maka penulis akan menggunakan
definisi iklim kreatif dari Isaksen, Lauer dan Ekvall 1998 untuk penelitian ini, yaitu iklim yang memajukan generasi, pemikiran, penggunaan produk baru,
pelayanan, dan cara kerja. Iklim tersebut turut mendukung pembangunan, pembauran, dan pemanfaatan dalam berbagai macam pendekatan serta konsep
yang baru dan berbeda. Penulisjuga akan menggunakan dimensi-dimensi iklim kreatif dari McLellan dan Nicholl 2013 untuk melihat apakah iklim kelas di
Indonesia sudah termasuk dalam dimensi-dimensi tersebut.
2.4.2 Dimensi-dimensi iklim kreatif
Menurut Ekvall dan Isaksen dalam McLellan Nicholl, 2013, terdapat sembilan dimensiiklim kreatif yang akan berlaku untuk setiap pengaturan dimana
individu bersama-sama datang untuk tujuan yang ditetapkan, sehingga dapat berlaku untuk situasi yang berbeda seperti tim olahraga, kelas dan
organisasi.Berikut ke sembilan dimensi iklim kreatif yang dimodifikasi menjadi iklim kreatif dalam situasi kelas;
1. Challenge
Sejauh mana seseorang terlibat dalam pencapaian target kegiatan keseharian, tujuan jangka panjang, dan visi. Ketika tingkatan sebuah tantangan dan
keterlibatan ini semakin tinggi, maka seseorang akan merasa semakin termotivasi dan mau berkomitmen untuk berkontribusi. Iklim yang menantang memiliki ciri-
ciri sebagai berikut; dinamis, menggairahkan dan menginspirasi, sehingga dapat menimbulkan munculnya gagasan atau ide.
2. Freedom
Kebebasan seseorang dalam melakukan sesuatu. Iklim yang membebaskan sebagai berikut; seseorang diberikan kebebasan sebanyak-banyaknya, diberikan
kemandirian, dan sumber daya yang digunakan untuk penetapan dari pekerjaan mereka.Seseorang mempunyai kesempatan dalam berinisiatif untuk belajar dan
berbagi informasi. 3.
Trustopenness
Kepercayaan terbentuk dengan menjaga emosional dalam sebuah hubungan. Ketika ada kepercayaan yang tinggi, individu dapat benar-benar terbuka dan jujur
satu sama lain. Seseorang akan mengandalkan satu sama lainnya untuk mendapatkan dukungan secara profesional maupun pribadi. Seseorang akan
memiliki rasa hormat yang tulus antara satu dengan yang lainnya. 4.
Idea time
Dalam situasi yang sangat bagus untuk memunculkan ide, ada kemungkinan untuk dibahas dan diuji. Ada kesempatan untuk mengambil waktu dan
mengembangkan ide-ide baru. Ada jadwal yang fleksible, yang memungkinkan
orang untuk menjelajahi alternatif baru. 5.
Playfulnesshumour
Spontanitas dan kemudahan ditampilkan dalam dunia kerja. Profesional, namun situasi yang santai, penuh tawa, lelucon, dan baik hati sering terjadi. Orang lain
dapat melihat bahwa orang-orang di dalamnya sedang bersenang-senang di tempat
kerja. Iklim ini dipandang sebagai iklim yang easy going dan ringan hati. 6.
Risk-taking
Adanya toleransi ketidakpastian dan ambiguitas di tempat kerja. Dalam kasus pengambilan resiko tinggi, inisiatif berani dapat diambil bahkan ketika hasil tidak
diketahui. Orang-orang merasa seperti ‘sedang berjudi yang belum diketahui
hasilnya’ saat mengajukan ide. 7.
Idea support
Salah satu cara untuk mendapatkan ide-ide baru adalah dengan sebuah iklim yang mendukung, penerimaan ide dan saran yang penuh perhatian dan professional dari
atasan, teman sebaya, dan juga dengan bawahan. Seseorang mendengar satu sama lain dan mendorong dengan sebuah inisiatif. Hal ini memungkinkan seseorang
untuk mendapatkan sebuah ide baru. 8.
Debate
Debat merupakan suatu forum yang memungkinkan munculnya kesamaan dan perbedaan sudut pandang, ide-ide dan pengalaman serta pengetahuan. Dalam