dengan validitas pertanyaan, 30 aspek, dan lima dimensi, yaitu; neuroticism, extraversion, openness, agreeableness, dan conscientiousness.
John, O. P. dan Srivastava, S 1999, mengukur kepribadian dengan menggunakan alat ukur BFI Big Five Inventory. Alat ukur ini tediri dari 44 item
yang yang mengukur individu dengan lima tipe faktor kepribadian Goldberg, 1993. Masing-masing dari item tersebut, mencakup aspek-aspek kepribadian,
yaitu; extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, dan openness. Kepribadian yang diteliti pada penelitian ini diukur dengan menggunakan
adaptasi skala oleh John, O. P. dan Srivastava, S, yaitu BFI Big Five Inventory. Hal ini dimaksudkan agar item-item yang dibuat mampu mewakili kepribadian
yang dilandasi oleh karakteristik yang diungkapkan John, O. P. dan Srivastava, S 1999.
2.4 Iklim kreatif
2.4.1 Pengertian iklim kreatif
Isaksen McLellan Nicholl, 2013 menjelaskan iklim berdasarkan literatur organisasi. Iklim merupakan tingkah laku, sikap, dan perasaan individu yang
bersatu di dalam sebuah kelompok organisasi, yang sudah dibedakan dari budaya, dan mengacu pada nilai, serta keyakinan yang mendasari peraturan sosial. Dalam
bidang pendidikan, istilah iklim belum dapat didefinisikan menjadi satu definisi. Istilah iklim ini masih sering digunakan dengan istilah lain, seperti; budaya,
atmosfer, karakter dan irama Prosser dalam McLellan Nicholl, 2013.
Iklim kreativitas dan perubahan iklim The climate for creativity and change adalah iklim yang memajukan generasi, pemikiran, penggunaan produk
baru, pelayanan, dan cara kerja. Iklim tersebut turut mendukung pembangunan, pembauran, dan pemanfaatan dalam berbagai macam pendekatan serta konsep
yang baru dan berbeda Isaksen, Lauer Ekvall, 1998. Berdasarkan uraian dari definisi di atas, maka penulis akan menggunakan
definisi iklim kreatif dari Isaksen, Lauer dan Ekvall 1998 untuk penelitian ini, yaitu iklim yang memajukan generasi, pemikiran, penggunaan produk baru,
pelayanan, dan cara kerja. Iklim tersebut turut mendukung pembangunan, pembauran, dan pemanfaatan dalam berbagai macam pendekatan serta konsep
yang baru dan berbeda. Penulisjuga akan menggunakan dimensi-dimensi iklim kreatif dari McLellan dan Nicholl 2013 untuk melihat apakah iklim kelas di
Indonesia sudah termasuk dalam dimensi-dimensi tersebut.
2.4.2 Dimensi-dimensi iklim kreatif
Menurut Ekvall dan Isaksen dalam McLellan Nicholl, 2013, terdapat sembilan dimensiiklim kreatif yang akan berlaku untuk setiap pengaturan dimana
individu bersama-sama datang untuk tujuan yang ditetapkan, sehingga dapat berlaku untuk situasi yang berbeda seperti tim olahraga, kelas dan
organisasi.Berikut ke sembilan dimensi iklim kreatif yang dimodifikasi menjadi iklim kreatif dalam situasi kelas;