drop atau dipertahankan. Kemudian dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujian hipotesis nihil dilakuakn dengan
melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.7.
Tabel 3.7 Muatan faktor
conscientiousness
No Koefisien
Standard Error Nilai
t Signifikan
ITEM 1 0.07
0.71 9.55
√ ITEM 2
0.05 0.08
0.58 ITEM 3
X 0.47
0.07 6.54
ITEM 4 √
0.53 0.07
7.14 ITEM 5
√ 0.49
0.07 6.67
ITEM 6 √
0.54 0.07
7.62 ITEM 7
√ 0.08
0.69 9.07
ITEM 8 √
0.06 0.54
8.57 ITEM 9
√ 0.27
0.07 3.62
√ Keterangan: tanda
√=signifikan t 1,96; X= tidak signifikan
Dari tabel 3.7 dapat dilihat bahwa ada delapan item yang signifikan t1,96 dan ada satu item yang tidak signifikan t 1,96 yaitu nomer dua.
Dengan demikian item nomer dua akan di-drop yang berarti item tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan faktor skor.
4. Uji validitas konstruk skala
neuroticism
Dengan demikian model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh item hanya
mengukur satu faktor yaitu, conscientiousness.
Pada dimensi neuroticism hasil awal analisis CFA yang dilakukan dengan model faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square=134.27, df =20, P-value= 0,00000,
RMSEA= 0.169, namun setelah dilakukan modifikasi sebanyak enam kali terhadap model dengan membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara
nilai Chi-Square=17.96,df=14, P-value= 0.20843, RMSEA=0.038 menghasilkan P-value
˃ 0.05 tidak signifikan. Model fit tersebut ditunjukkan pada gambar 3.4.
Gambar 3.4 Model fit neuroticism
Tahap selanjutnya, dilihat apakah item tersebut signifikan mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-
drop atau dipertahankan. Kemudian dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujian hipotesis nihil dilakuakn dengan
melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.8.
Tabel 3.8 Muatan faktor
neuroticism
No Koefisien
Standard Error Nilai
t Signifikan
ITEM 1 0.07
0.47 7.14
√ ITEM 2
0.07 0.75
10.10 ITEM 3
√ 0.08
0.66 8.66
ITEM 4 √
0.08 0.66
8.27 ITEM 5
√ 0.59
0.08 7.41
ITEM 6 √
0.36 0.06
5.57 ITEM 7
√ 0.54
0.07 7.82
ITEM 8 √
0.41 0.06
6.36 √
Keterangan: tanda √=signifikan t 1,96; X= tidak signifikan
Dari tabel 3.8 dapat dilihat bahwa ada delapan item yang signifikan t1,96.
5. Uji validitas konstruk skala
openness
Dengan demikian dapat dilihat bahwa muatan dari faktor item, diketahui bahwa tidak terdapat item yang muatan faktornya t1.96 sehingga seluruh item
tersebut dapat ikut dianalisis dalam penghitungan faktor skor. Dengan demikian model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh item
hanya mengukur satu faktor yaitu, neuroticsm.
Pada dimensi opennesshasil awal analisis CFA yang dilakukan dengan model faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square=273.01, df =35, P-value= 0,00000,
RMSEA= 0.184, namun setelah dilakukan modifikasi sebanyak tujuh belas kali terhadap model dengan membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara
nilai Chi-Square=26.25,df=18, P-value= 0.09412, RMSEA=0.048 menghasilkan P-value
˃ 0.05 tidak signifikan. Model fit tersebut ditunjukkan pada gambar 3.5.
Gambar 3.5 Model fit openness
Tahap selanjutnya, dilihat apakah item tersebut signifikan mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-
drop atau dipertahankan. Kemudian dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujian hipotesis nihil dilakukan dengan
melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.9.
Tabel 3.9 Muatan faktor
openness
No Koefisien
Standard Error Nilai
t Signifikan
ITEM 1 0.07
0.55 8.04
√ ITEM 2
0.08 0.51
6.48 ITEM 3
√ 0.07
0.52 7.39
ITEM 4 √
0.07 0.68
10.29 ITEM 5
√ 0.06
0.85 13.19
ITEM 6 √
0.07 0.57
8.59 ITEM 7
√ -0.08
0.08 -1.04
X ITEM 8
0.64 0.08
8.52 ITEM 9
√ 0.29
0.07 4.07
ITEM 10 √
0.47 0.07
6.79 √
Keterangan: tanda √=signifikan t 1,96; X= tidak signifikan
Dari tabel 3.9 dapat dilihat bahwa ada sembilan item yang signifikan t1,96 dan ada satu item yang tidak signifikan t 1,96 yaitu nomer tujuh.
Dengan demikian item nomer tujuh akan di-drop yang berarti item tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan faktor skor.
Dengan demikian model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh item hanya
mengukur satu faktor yaitu, openness.
Peneliti menguji item yang benar-benar bersifat unidimensional artinya benar- benar hanya mengukur aktifitas. Dari analisis CFA dengan model satu faktor,
ternyata tidak fit dengan Chi-Square = 829.47, df=230, P-value =0.00000, RMSEA= 0.114, namun setelah dilakukan modifikasi sebanyak 55 kali terhadap
model dengan membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item
3.6.2 Uji validitas konstruk skala iklim kreatif