Perjanjian Yang Dilarang Regulasi Persaingan Usaha di Indonesia

dengan cara mencegah timbulnya praktik-praktik monopoli danatau persaingan usaha yang tidak sehat lainnya dengan harapan dapat menciptakan iklim usaha yang kondusif, di mana setiap pelaku usaha dapat bersaing secara wajar dan sehat. 33

C. Kedudukan KPPU dalam Hukum Persaingan Usaha

1. Komisi Pengawas Persaingan Usaha KPPU

KPPU merupakan lembaga negara komplementer state auxiliary organ 34 yang mempunya wewenang berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 untuk melakukan penegakan hukum persaingan usaha. Dasar hukum pembentukan Komisi Pengawas adalah pasal 30 ayat 1 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 19 99 yang menyatakan : “untuk mengawasi pelaksanaan undang-undang ini dibentuk Komisi Pengawas Persaingan Usaha”. 35 Berlakunya undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat sebagai landasan kebijakan persaingan diikuti dengan berdrinya Komisi Pengawas Persaingan Usaha KPPU guna memastikan dan melakukan pengawasan terhadap dipatuhinya ketentuan dalam Undang-Undang Anti Monopoli tersebut. Kelembagaan KPPU diatur lebih lanjut dengan Keputusan 33 Rachmadi Usman, Hukum Persaingan Usaha di Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004, h. 80. 34 Budi L. Kragmanto, Implementasi UU No. 5 Tahun 1999 oleh KPPU, Jurnal Ilmu Hukum Yustista, 2007, h. 2. 35 Mustafa Kamal Rokan, Hukum Persaingan Usaha Teori dan Praktiknya di Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet. II. 2012, h. 277. Presden Nomor 75 Tahun 1999 tentang Komisi Pengawas Persaingan Usaha sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2008. KPPU sebagai lembaga pengawasan persaingan usaha merupakan lembaga independen yang terlepas dari pengaruh dan kekuasaan pemerintah serta pihak lain. Tujuan pembentukan KPPU ini adalah untuk mengawasi pelaksanaan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat demi terwujudnya perekonomian Indonesia yang efisien melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif dan kompetitif, yang menjamin adanya kesempatan berusaha. Perlu ditekankan bahwa melalui pengawasan yang dimilikinya, KPPU diharapkan dapat menjaga dan mendorong agar system ekonomi pasar lebih efisiensi produksi, konsumsi, dan alokasi, sehingga pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan rakyat. 36 Status Komisi diatur dalam pasal 30 ayat 2 Dalam ayat 3 disebutkan bahwa :”Komisi bertangung jawab kepada presiden.” 37 Komisi bertanggung jawab kepada presiden disebabkan Komisi melaksanakan sebagian dari tugas-tugas pemerintah, dimana kekuasaan tertinggi 36 Suyud Margono Tantangan Penegakan Hukum Persaingan Usaha di Indonesia. Jurnal Hukum. Bisnis, Volume 19, Mei-Juni 2002, h. 5. 37 C.S.T. Kansil, Pokok-Pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, Cet. 4, 2008, h. 200.