Latar Belakang Masalah Penerapan syarat - syarat perdagangan (trading terms) oleh PT. Carrefour Indonesia pasca akuisisi PT. Alfa Retalindo: analisis putusan MA nomor: 502 K/Pdt.Sus/2010

besaran syarat-syarat perdagangan trading terms juga dinilai melanggar hukum dan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang timbul yaitu dasar pertimbangan KPPU menetapkan bahwa syarat-syarat perdagangan trading terms PT. Carrefour Indonesia pasca akuisisi PT. Alfa Retalindo sebagai pelanggaran dan bagaimana akibat hukum yang timbul setelah dikeluarkannya putusan Mahkamah Agung Nomor 502 KPdt.Sus2010 yang mengangkat kasus KPPU dengan PT. Carrefour Indonesia. Sehingga penulis tertarik untuk meninjau lebih dalam mengenai persaingan usaha tidak sehat yang dilakukan oleh PT. Carrefour Indonesia dengan menganalisis putusan Mahkamah Agung MA Nomor: 502 KPtd.Sus2010, yang berjudul “PENERAPAN SYARAT-SYARAT PERDAGANGAN TRADING TERMS OLEH PT. CARREFOUR INDONESIA PASCA AKUISISI PT. ALFA RETALINDO Analisis Putusan MA Nomor 502 KPtd.Sus2010 . B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Dalam penelitian skripsi ini, penulis hanya akan membahas mengenai akibat hukum pasca ditetapkannya putusan Mahkamah Agung MA Nomor: 502 KPdt.Sus2010 terkait penerapan syarat-syarat perdagangan Trading Terms pasca akuisisi PT. Alfa Retalindo oleh PT. Carrefour Indonesia, sehingga secara jelas diduga melanggar pasal 17 huruf a Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha KPPU.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: a. Mengapa syarat-syarat perdagangan trading terms PT. Carrefour Indonesia dianggap sebagai pelanggaran oleh KPPU? b. Bagaimana akibat hukum pasca ditetapkannya putusan Mahkamah Agung Nomor: 502KPdt.Sus2010 terkait penerapan syarat-syarat perdagangan trading terms Oleh PT. Carrefour Indonesia pasca akuisisi PT. Alfa Retalindo?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui penerapan syarat-syarat perdagangan trading term PT. Carrefour Indonesia yang diangap sebagai pelanggaran oleh KPPU. b. Untuk mengetahui akibat hukum pasca ditetapkannya Putusan Mahkamah Agung Nomor: 502 KPdt.Sus2010 terkait penerapan syarat-syarat perdagangan trading terms oleh PT. Carrefour Indonesia setelah akuisisi PT. Alfa Retalindo.

2. Manfaat Penelitian

Secara garis besar manfaat penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai akibat hukum dari penerapan syarat-syarat perdagangan trading terms yang dilakukan PT. Carrefour Indonesia pasca akuisisi PT. Alfa Retalindo yang diduga melanggar Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat oleh KPPU, pasca ditetapkannya putusan Mahkamah Agung Nomor: 502 KPdt.Sus2010 dan memperkaya khazanah ilmiah dan ilmu hukum bisnis. b. Manfaat Praktis Adapun manfaat praktis dalam penelitian ini, yaitu: 1 Bagi Akademis Dapat menambah pengalaman dan pengetahuan yang kelak dapat diterapkan dalam dunia nyata sebagai bentuk partisipasi dalam pembangunan negara dan masyarakat Indonesia berdasarkan pancasila dan UUD 1945 serta dalam kehidupan bangsa sebagai bagian dari masyarakat internasional. 2 Bagi Masyarakat Umum Diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk mengetahui penerapan pasal-pasal yang dilakukan oleh Mahkamah Agung dalam menangani kasus antara KPPU dan PT. Carrefour Indonesia dalam hal hukum persaingan usaha di Indonesia. 3 Bagi Pemerintah Guna memberikan masukan kepada pemerintah dan mahkamah agung untuk mengambil kebijakan-kebijakan dalam kasus antara KPPU dan PT. Carrefour Indonesia mengenai dugaan penguasaan pasar dengan penerapan syarat-syarat perdagangan trading terms oleh PT. Carrefour Indonesia pasca akuisisi PT. Alfa Retalindo.

D. Tinjauan Review Kajian Terdahulu

Penelitian yang berkaitan dengan kasus PT. Carrefour Indonesia yang mengakuisisi PT. Alfa Retalindo dan menerapkan syarat-syarat perdagangan trading terms yaitu Skripsi oleh Wulanda Roselina 2012 tentang “Akuisisi PT. Alfa Retalindo, Tbk. Oleh PT. Carrefour Indonesia dalam Perspektif Hukum Persaingan Usaha, dengan studi putusan KPPU Perkakar Nomor : 9KPPU-L2009 Universitas Jember, Fakultas Hukum Tahun 2012 ”. Karya ilmiah ini menganalisis mengenai akibat hukum pelaksanaan akuisisi PT. Alfa Retalindo, Tbk. oleh PT. Carrefour Indonesia bagi pasar modern ditinjau dari hukum persaingan usaha. Perbedaan penelitian Wulanda Roselina dengan penulis terletak pada materi dan permasalahan yang dikaji, dimana penulis menganalisis tentang penerapan syarat-syarat perdagangan trading terms oleh PT. Carrefour Indonesia pasca akuisisi PT. Alfa Retalindo menurut putusan Mahkamah Agung Nomor: 502 KPdt.Sus2010, dan mengenai landasan hukum KPPU menganggap PT. Carrefour Indonesia melanggar syarat-syarat perdagangan. Selanjutnya penelitian oleh Nurdinasari yang berjudul “Analisis Yuridis Akuisisi Carrefour Terhadap Alfa Berdasarkan Pasal 28 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat ”, Universitas Brawijaya, Fakultas Hukum Tahun 2011. Penelitian ini menjelaskan dalam perkembangannya PT. Carrefour Indonesia melakukan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat pasca akuisisi dan melanggar pasal 28 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. KPPU sebagai lembaga otoritas persaingan usaha melakukan pemeriksaan terhadap PT. Carrefour Indonesia yang pada akhirnya dikeluarkanlah putusan KPPU No 09KPPU-L2009 yang di dalam putusannya, ternyata menganulir pasal 28 karena belum ada Peraturan Pemerintah yang mengatur. Namun, KPPU tetap dapat menetapkan sanksi administratif yang berupa pembatalan akusisi PT. Carrefour Indonesia terhadap PT. Alfa Retalindo. Analisis Yuridis Akuisisi Carrefour Terhadap Alfa Berdasarkan Pasal 28 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, SKRIPSI. Universitas Brawijaya, 2011. Nurdinasari Paramita Buku yang berjudul “Akuisisi PT. Carrefour Indonesia Terhadap PT. Alfa Retailindo Ditinjau dari Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat” yang ditulis oleh Angga Adilla Gussman S.H di bawah bimbingan Sularto S.H, C.N, M. Hum dan diterbitkan oleh Universitas Gajah Mada menjelaskan akuisisi yang dilakukan oleh PT. Carrefour Indonesia terhadap PT. Alfa Retailindo dinilai KPPU sebagai bentuk perbuatan monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, terhadap Putusan KPPU tersebut PT. Carrefour Indonesia mengajukan keberatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan putusan yang dikeluarkan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memenangkan gugatan PT. Carrefour Indonesia terhadap KPPU. Setelah melalui riset dan melihat pemeriksaan KPPU pada putusan perkaranya, akuisis yang dilakukan PT. Carrefour Indonesia terhadap PT. Alfa Retailindo melanggar Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 pasal 17 ayat 1 dan pasal 25, melihat putusan hakim terkait permasalahan ini, dapat dikatakan bahwa hakim tidak objektif melihat masalah ini dan putusan hakim tidak tepat. Akuisisi yang dilakukan PT. Carrefour Indonesia ini juga memiliki dampak negatif bagi pemasok barang ke gerai PT. Carrefour Indonesia dimana Trading Terms terus meningkat dan pemasok sangat dirugikan. Akuisisi PT. Carrefour Indonesia Terhadap PT. Alfa Retailindo Ditinjau dari Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, Angga Aldilla Gusman S.H, 2011, Penerbit Universitas Gajah Mada; Yogyakarta.

E. Kerangka Konseptual

Suatu Kerangka Konsepsional merupakan kerangka yang menggambarkan hubungan antara konsep-konsep khusus yang ingin diteliti. Suatu konsep bukan merupakan gejala yang akan diteliti tetapi merupakan