Perdagangan tahun 2011 menyebutkan pasar tradisional mengalami pertumbuhan minus 8,1 setiap tahunnya.
52
2. Perpres No. 1122007
Kebijakan publik yang berhubungan dengan sektor distribusi jasa, dimana setelah ditandatangani LOI, kehadiran peritel asing cenderung
mengalami peningkatan sejak keran pertama kali dibuka dalam bentuk Peraturan Presiden No. 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan
Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, serta Toko Modern biasa disebut Perpres Pasar Modern, didalam peraturan ini diatur 6 enam pokok masalah
yakni; Definisi, Zonasi, Kemitraan, Syarat Perdagangan Trading Terms, Kelembagaan Pengawas, dan Sanksi.
Permasalahan yang berkaitan dengan Zonasi atau tata letak lokasi kewenangannya dilimpahkan kepada pemerintah daerah BupatiWalikota
atau Gubernur untuk Pemprov DKI Jakarta, Perpres No. 1122007 mengacu pada Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil, dan
Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1998 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil serta Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999
tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
52
Wasisto Raharjo Jati. Dilema Ekonomi: Pasar Tradisional versus Liberalisasi Bisnis Ritel di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan, Volume 4, No.2 Tahun 2012, h.
224.
Hal yang paling pokok dalam Perpres No. 1122007 yang terkait dengan pemerintah daerah adalah soal kebijakan pemberian izin bagi pendirian Pasar
Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Pasar Modern. Diserahkan kepada Pemerintah Daerah, BupatiWalikota atau Gubernur untuk Daerah Propinsi
DKI Jakarta Pasal 12. Kaitan dengan ini, jauh sebelum dikeluarkannya Perpres No. 1122007, Pemda Provinsi DKI Jakarta telah mengeluarkan
Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2002 tentang Perpasaran Swasta di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Perda ini mengatur tentang ketentuan jenis
usaha perpasaran swasta, seperti Pasar Swalayan, Toserba, pusat pertokoan, MallSupermallPlaza, dan Pusat Perdagangan, kemudian tentang produk-
produk yang dijual, luas dan jarak tempat penyelenggaraan usaha, waktu pelayanan serta kewajiban dan larangan, termasuk kewajiban memperoleh izin
penyelenggaraan dari Gubernur. Perpress No. 1122007, juga mengacu pada Peraturan Pemerintah No.
44 Tahun 1997 tentang Kemitraan. Dengan memberikan penekanan pada pengembangan kemitraan antara Pemasok Usaha Kecil dengan perkulakan,
Hypermarket, Department Store, Supermarket, dan pengelola jaringan minimarket Pasal 9 dan sifat hubungan kerjasama yang berkeadilan, saling
menguntungkan dan tanpa tekanan antara pemasok dengan toko modern Pasal 11.
Kemudian dalam hal pengawasan, Pasal 15, Pemerintah Daerah diminta untuk melakukan pengawasan agar kemitraan dapat berjalan seperti yang
dimaksudkan dalam Perpres ini, begitu juga soal permintaan Izin Usaha Pusat Perbelanjaan IUPP dan Izin Usaha Toko Modern IUTM oleh pelaku usaha
wajib dilengkapi analisa dampak lingkungan serta rencana kemitraan dengan usaha kecil Pasal 13.
53
3. Permendag No. 53M-DAGPer122008
Atas dasar Peraturan Presiden No. 112 Tahun 2007, sebagai tindak lanjutnya, Menteri Perdagangan mengeluarkan Peraturan yang berhubungan
dengan Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Pasar Modern di tahun 2008, dengan Peraturan No. 53M-
DAGPER122008. Dalam Permendag ini diatur ketentuan pendirian Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Pasar Modern selain minimarket, harus
melakukan analisa kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat seperti: struktur penduduk, tingkat pendapatan, kepadatan, penyerapan tenaga kerja,
ketahanan dan pertumbuhan pasar tradisional, dampak positif dan negatif yang diakibatkan oleh jarak antara pasar modern dengan pasar tradisional kemudian
pengaturan perihal kemitraan, yaitu dalam pola kerjasama pemasaran, penyediaan lokasi usaha peritel modern bagi Usaha Kecil Menengah UKM,
kerjasama usaha dalam bentuk penerimaan pasokan barang dari pemasok domestik dalam prinsip saling menguntungkan, jelas, wajar, berkeadilan dan
transparan serta disepakati kedua belah pihak seperti kesepakatan potongan
53
Dedie S. Martadisastra, Dampak Regulasi dan Persaingan Terhadap Hubungan Ritel Modern dengan Pemasok Domestik. Jurnal Persaingan Usaha, Edisi 6 Tahun 2011, h. 79