Perpres No. 1122007 Kebijakan Regulasi Ritel di Indonesia

Secara garis besar, permasalahan dalam sektor ritel terbagi dua yaitu, permasalahan antara ritel tradisional dengan ritel modern, dan permasalahan antara ritel modern dengan pemasok.

1. Permasalahan Ritel Tradisional dengan Ritel Modern

Maraknya perkembangan sektor ritel khususnya pasar modern, ternyata tidak saja membawa dampak positif bagi konsumen dengan kemudahan serta kenyamanan berbelanja. Namun juga memberikan dampak yang negatif bagi keberlangsungan peritel tradisional. Bagi sebagian konsumen, pasar modern memang memberikan alternatif belanja yang menarik. Selain menawarkan kenyamanan dan kualitas produk, harga yang mereka pasang juga cukup bersaing dibanding pasar tradisional. Hal tersebut dimungkinkan mengingat besarnya kemampuan modal para peritel asing tersebut. Dengan skala ekonomi yang besar, pasar modern dapat mempersempit jalur distribusinya sehingga mampu menawarkan harga yang lebih murah kepada konsumen. Sebaliknya, keadaan semacam ini jelas membuat risau para pedagang kecil. Banyak dari pedagang kecil mendapat imbas langsung dengan kehadiran pasar modern yaitu turunnya pendapatan mereka secara signifikan, bahkan tidak jarang pedagang kecil yang tutup akibat berdirinya pasar modern yang berdekatan. Pertumbuhan pasar modern seolah-olah mematikan usaha pedagang kecil. Pertumbuhan tersebut kemudian menciptakan market power ritel modern. Persaingan ritel head to head antara ritel tradisional dengan ritel modern pun tidak terhindari. Permasalahan dalam persaingan antara ritel tradisional dengan ritel modern merupakan permasalahan yang lebih terkait dengan ketidaksebandingan daripada sebagai permasalahan yang persaingan usaha tidak sehat sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007 yang telah dikeluarkan pun belum mampu mengatasi permasalahan ini terutama dalam menciptakan equal playing diantara keduanya. 55 Pedagang tradisional yang terkena imbas langsung dari keberadaan supermarket atau hypermarket adalah pedagang yang menjual produk yang sama dengan yang dijual di kedua tempat tersebut. Meskipun demikian, pedagang yang menjual makanan segar daging, ayam, ikan, sayur-sayuran, buah-buahan, dan lain-lain masih bisa bersaing dengan supermarket dan hypermarket mengingat banyak pembeli masih memilih untuk pergi ke pasar tradisional untuk membeli produk tersebut. Keunggulan pasar modern atas pasar tradisional adalah bahwa mereka dapat menjual produk yang relatif sama dengan harga yang lebih murah, ditambah dengan kenyamanan berbelanja dan beragam pilihan cara pembayaran. Supermarket dan hypermarket juga menjalin kerja sama dengan pemasok besar dan biasanya 55 Putriani, Zonasi dan Pembatasan Trading Term Sebagai Upaya Mengatasi Permasalahan Sektor Ritel.di dalam buku Negara dan Pasar dalam Bingkai Kebijakan Persaingan, KPPU RI, 2011, h. 67. untuk jangka waktu yang cukup lama. Hal ini yang menyebabkan mereka dapat melakukan efisiensi dengan memanfaatkan skala ekonomi yang besar. 56 Apabila kita melihat berbagai persoalan yang mengemuka dalam industri ritel Indonesia, maka sangat jelas bahwa persoalan utamanya terletak pada ketidakmampuan pelaku usaha kecil ritel bersaing secara langsung dengan para pelaku usaha ritel modern. Ketidakmampuan bersaing dikarenakan semata-mata karena ketidaksebandingankeseimbangan kemampuan antara keduanya. Kemampuan kapital antara keduanya sangat jauh berbeda satu sama lain. Value creation yang dihasilkan oleh kemampuan kapital besar, tidak dapat dilakukan sama sekali oleh pelaku usaha kecil. Tidak mengherankan apabila pelaku usaha kecil ritel semakin tersisih. 57

2. Permasalahan Ritel Modern dengan Pemasok

Permasalahan dalam industri ritel dari waktu ke waktu terus mengemuka. Berdasarkan analisis Komisi Pengawas Persaingan Usaha KPPU, permasalahan dalam industri ritel yang terjadi saat ini, terbagi menjadi dua kelompok besar. Pertama adalah terkait dengan terus tersingkirnya pelaku usaha ritel kecil Indonesia dari pasar, sebagaimana yang telah dibahas di atas. Kedua adalah munculnya tekanan terhadap para 56 Adri Poesoro, Pasar Tradisoonal di Era Persaingan Globa, Newsletter Smeru, No. 22, Tahun 2007, h. 4 . 57 www.kppu.co.id, Position Paper Rancangan Peraturan Presiden Tentang Penataan Dan Pembinaan Usaha Pasar Modern Dan Usaha Toko Modern. Diakses pada 3 September 2014 dari situs : http:www.kppu.go.iddocsPositioning_Paperritel.pdf. h. 11.