Kerangka Konseptual Penerapan syarat - syarat perdagangan (trading terms) oleh PT. Carrefour Indonesia pasca akuisisi PT. Alfa Retalindo: analisis putusan MA nomor: 502 K/Pdt.Sus/2010

9. Perdagangan Asal kata dari perda gangan adalah “dagang”, yang artinya adalah perbuatan yang berkaitan dengan menjual dan membeli barang untuk memperoleh keuntungan. 10 10. Syarat Perdagangan Trading Terms Pasal 1 ayat 10 Peraturan Menteri Perdagangan tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern Syarat perdagangan trading terms adalah syarat-syarat dalam perjanjian kerjasama antara Pemasok dan Toko ModernPengelola Jaringan Minimarket, Supermarket, Department Store, Hypermarket yang berhubungan dengan pemasokan produk-produk yang diperdagangkan dalam Toko Modern yang bersangkutan.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan kontruksi, yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten. Metodologis berarti sesuai dengan metode atau cara tertentu; sistematis adalah berdasarkan suatu sistem, sedangkan konsisten berarti tidak adanya hal-hal yang bertentangan dalam suatu kerangka tertentu. 11 Sedangkan penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang 10 Sudarsono, Kamus Hukum, Jakarta, Rineka Cipta, Cet. V, 2007, h. 87 11 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, Cet. III, 2008, h. 42. bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisanya, untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan-permasalahan yang timbul dalam gejala yang bersangkutan. Tipe penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode penelitian yuridis normatif, yaitu penelitian yang dilakukan mengacu pada norma hukum yang terdapat pada peraturan perundang- undangan dan keputusan pengadilan serta norma-norma yang berlaku di masyarakat atau juga yang menyangkut kebiasaan yang berlaku di masyarakat. 12

2. Pendekatan Masalah

Sehubungan dengan tipe penelitian yang digunakan yakni yuridis normatif, maka pendekatan yang dilakukan adalah Pendekatan Perundang- Undangan statute approach dan Pendekatan Konsep conceptual approach, dan Pendekatan Kasus. 13 Pendekatan perundang-undangan dilakukan untuk meneliti aturan- aturan terkait bagaimana persaingan usaha yang sehat dalam penguasaan suatu kegiatan pasar dimana dalam kasus tingkat kasasi di Mahkamah Agung antara KPPU dengan PT. Carrefour Indonesia, KPPU menduga bahwa PT. Carrefour Indonesia terbukti secara sah dan meyakinkan 12 Soerdjono Soekanto dan Sri Mahmudji, Peranan dan Penggunaan Kepustakaan di Dalam Penelitian Hukum, Jakarta : Pusat Dokumentasi Universitas Indonesia, 1979, h. 18. 13 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Surabaya: Kencana, Cet. VI, 2010, h. 96. melanggar Pasal 17 ayat 1 dan pasal 25 ayat 1 huruf a Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, terkait penerapan syarat-syarat perdagangan trading terms oleh PT. Carrefour Indonesia pasca akuisisi PT. Alfa Retalindo. Pendekatan Konseptual conceptual approach diterapkan guna memahami konsep-konsep persaingan usaha tidak sehat dan penguasaan pasar yang mengakibatkan terjadinya posisi dominan. Pendekatan Kasus case approach diterapkan dalam mengamati telaah beberapa kasus yang sudah menjadi putusan pengadilan tetap yang berhubungan dengan kasus Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. 3. Bahan Hukum Bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga jenis, yaitu: a. Bahan Hukum Primer Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat autoritatif artinya mempunyai otoritas. Bahan-bahan hukum primer meliputi perundangan-undangan, catatan-catatan resmi atau risalah dalam pembuatan perundang-undangan, dan putusan-putusan hakim 14 . Dalam penelitian ini yang termasuk dalam bahan hukum primer adalah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. b. Bahan Hukum Sekunder 14 Peter Mahmud marzuki. Penelitian Hukum, Surabaya: Kencana, Cet. VI, 2010 h. 141. Bahan Hukum Sekunder berupa semua publikasi tentang hukum yang bukan merupakan dokumen-dokumen resmi. Publikasi tentang hukum meliputi buku-buku teks, kamus hukum, jurnal hukum, dan komentar-komentar atas putusan pengadilan c. Bahan non-Hukum Bahan non-hukum adalah bahan diluar bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yang dipandang perlu. Bahan non hukum dapat berupa buku-buku mengenai Ilmu Politik, Ekonomi, Sosiologi, Filsafat, Kebudayaan atau laporan-laporan penelitian non-hukum sepanjang mempunyai relevansi dengan topik penelitian. Bahan-bahan non-hukum tersebut dimaksudkan untuk memperkaya dan memperluas wawasan peneliti.

4. Pengolahan dan Analisis Bahan Hukum

Adapun bahan hukum, baik bahan hukum primer, bahan hukum sekunder maupun bahan non-hukum diuraikan dan dihubungkan sedemikian rupa, sehingga ditampilkan dalam penulisan yang lebih sistematis untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Selanjutnya setelah bahan hukum diolah, dilakukan analisis terhadap bahan hukum tersebut yang akhirnya akan diketahui bagaimana hasil dari analisis putusan Mahkamah Agung Nomor: 502 KPdt.Sus2010 berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 dan mengapa penerapan syarat-syarat perdagangan trading terms PT. Carrefour Indonesia pasca akuisisi PT. Alfa Retalindo masih dianggap sebagai pelanggaran oleh KPPU.

G. Sistematika Penelitian

Skripsi disusun dengan sistematika yang terbagi dalam lima bab, masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab guna lebih memperjelaskan ruang lingkup dan cakupan permasalahan yang diteliti. Penulisan skripsi ini mengacu pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2012”. Adapun urutan dan tata letak masing-masing bab serta pokok pembahasnnya adalah sebagai berikut: BAB I Pendahuluan , memuat: Latar Belakang, dilanjutkan dengan Batasan dan Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Review Kajian Terdahulu, Kerangka Konseptual, Metode