Pendekatan Masalah Metode Penelitian

trading terms oleh PT. Carrefour Indonesia pasca akuisisi PT. Alfa Retalindo . Bab ini akan membahas mengenai upaya menaangani praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, dan mengapa penerapan syarat- syarat perdagangan trading terms PT. Carrefour Indonesia pasca akuisisi PT. Alfa Retalindo masih dianggap sebagai pelanggaran oleh KPPU, dan akibat hukum pasca putusan Mahkamah Agung Nomor: 520 KPdt.Sus2010 terkait penerapan syarat-syarat perdagangan Trading Terms oleh PT. Carrefour Indonesia pasca akuisisi PT. Alfa Retalindo BAB V Penutup . Bab ini merupakan bab terakhir dari penulisan skripsi ini, untuk itu penulis menarik beberapa kesimpulan dari hasil penelitian, disamping itu penulis memberikan beberapa saran yang diangap perlu. 20 BAB II TINJAUAN UMUM HUKUM PERSAINGAN USAHA DI INDONESIA A. Pengertian dan Perkembangan Hukum Persaingan Usaha di Indonesia 1. Pengertian Hukum Persaingan Usaha Secara umum dapat dikatakan bahwa hukum persaingan usaha adalah hukum yang mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan persaingan usaha. Untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam tentu pengertian hukum persaingan usaha yang demikian itu tidaklah mencukupi. Oleh karenanya, perlu dikemukakan beberapa pengertian hukum persaingan usaha dari para ahli hukum persaingan usaha. Hukum persaingan usaha merupakan prasyarat ekonomi pasar bebas yang memberikan empat keuntungan dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Yaitu, terciptanya harga yang kompetitif, peningkatan kualitas hidup oleh karena inovasi yang terus-menerus, mendorong dan meningkatkan mobilitas masyarakat, serta adanya efisiensi baik efisiensi produktif maupun alokatif. Namun demikian, keuntungan tersebut dapat kita nikmati hanya jika terdapat faktor-faktor penentu, yaitu; stabilitas dan prediktabilitas hukum, keadilan, pendidikan, dan kemampuan aparat penegak hukum. 15 Menurut Arie Siswanto, dalam bukunya yang berjudul “Hukum Persaingan Usaha” yang dimaksud dengan hukum persaingan usaha competition law adalah instrument hukum yang menentukan tentang 15 Hermansyah, Pokok-Pokok Hukum Persaingan Usaha di Indonesia, Jakarta: Kencana, Cet. II, 2009, h. 2. bagaimana persaingan itu harus dilakukan. Meskipun secara khusus menek ankan pada aspek “persaingan”, hukum persaingan juga menjadi perhatian dari hukum persaingan yang mengatur persaingan sedemikian rupa, sehingga tidak menjadi sarana untuk mendapatkan monopoli. Sedangkan dalam Kamus Lengkap Ekonomi yang ditulis oleh Christoper Pass dan Bryan Lowes, yang dimaksud dengan Competition Law hukum persaingan adalah bagian dari perundang-undangan yang mengatur tentang monopoli, penggabungan dan pengambilalihan, perjanjian perdagangan yang membatasi dan praktik anti persaingan. 16 Beberapa negara mengenal hukum persaingan dengan sebutan Antitrust Law hukum persaingan usaha seperti di Amerika Serikat atau Antimonopoly Law seperti di Jepang, atau Restrictive Trade Practices Law seperti di Australia. Di Indonesia istilah yang sering digunakan adalah Hukum Persaingan atau Hukum Antimonopoli. Terlepas dari penyebutan yang sangat bervariasi, secara umum tujuan pokok dari hukum persaingan hukum persaingan usaha adalah a menjaga agar persaingan antar pelaku usaha tetap hidup, b agar persaingan yang dilakukan antar-pelaku usaha dilakukan secara sehat, dan c agar konsumen tidak dieksploitasi oleh pelaku usaha. Tiga tujuan umum ini sebenarnya dalam rangka mendukung system ekonomi pasar yang dianut oleh suatu negara. Tanpa adanya hukum persaingan dalam 16 Hermansyah, Pokok-Pokok Hukum Persaingan Usaha di Indonesia, Jakarta: Kencana Cet. II, 2009, h. 3.