bahwa tidak terjadi tindakan monopoli dan persaingan usaha tidak sehat oleh PT. Carrefour Indonesia.
Implementasi fungsi pengawasan dari KPPU harus dioptimalkan dalam kasus akuisisi tersebut, potensi kemampuan preventif dapat dilakukan oleh
KPPU sebelum terjadinya akuisisi. Penggunaan kewenangan untuk melakukan pencegahan tindakan preventif dilakukan untuk mengurangi dampak dari
tindakan yang anti persaingan bagi masyarakat dan konsumen. Penegakan hukum oleh KPPU yang menunggu terjadinya praktik monopoli dan
persaingan usaha tidak sehat seolah-olah terjadinya pembiaran, karena belum ada peraturan yang mengatur setiap perusahaan wajib melaporkan kegiatan
merger dan akusisi kepada KPPU. Jadi, berkaca dari putusan Mahkamah Agung perlu adanya peraturan khusus bagi KPPU terkait perusahaan yang
akan melakukan akuisisi harus terlebih dahulu meminta persetujuan dari KPPU.
Akuisisi PT. Alfa Retalindo oleh PT. Carrefour Indonesia idealnya tidak hanya dilaporkan kepada otoritas pasar modal melainkan juga kepada KPPU,
karena peran KPPU menjadi sangat penting untuk mengkaji dampak persaingan dari akuisisi PT. Alfa Retalindo oleh PT. Carrefour Indonesia
apakah ada ketentuan Undang-Undang yang dilanggar atau tidak. Oleh karena itu, pasca putusan Mahkamah Agung Nomor 502
KPdt.Sus2010, KPPU perlu melakukan pengawasan perilaku PT. Carrefour indonesa baik secara horizontal maupun vertikal. Ada dua hal penting yang
harus dilakukan KPPU sebagai pengawasan terhadap PT. Carrefour Indonesia pasca putusan Mahkamah Agung, pertama, pastikan bahwa PT. Carrefour
Indonesia tidak masuk ke pasar mini market melalui perusahaan yang diakuisisinya yaitu PT. Alfa Retalindo. Kedua, mengawasi perilaku pasar PT.
Carrefour Indonesia dan PT. Alfa Retalindo, khususnya dibidang harga jual atau tidak melakukan predatory pricing dan sistem pemasokan barang oleh
perusahaan kecil ke PT. Carrefour Indonesia dan ke PT. Alfa Retalindo tidak menghambat perusahaan kecil untuk berkembang, trading terms harus
transparan sebagaimana diatur oleh Perpres No. 1122007 dan Permendag No. 532008.
2. Dampaknya Terhadap PT. Carrefour Indonesia
Pasca Putusan Mahkamah Agung Nomor 502 KPdt.Sus2010 kekuatan pasar yang dimiliki PT. Carrefour Indonesia di pasar ritel modern akan
bertambah besar dengan diakuisisinya PT. Alfa Retalindo. Dengan adanya Putusan Mahkamah Agung, maka pengakuisisian PT. Carrefour Indonesia
terhadap PT. Alfa Retalindo tentu akan sangat menguntungkan bagi PT. Carrefour Indonesia. Market power PT. Carrefour Indonesia jelas terlihat
sebelum mengakuisisi PT. Alfa Retalindo. Kekuatan pasar PT. Carrefour Indonesia akan semakin terasa setelah melakukan akuisisi.
Namun, peningkatan market power PT. Carrefour Indonesia pasca akuisisi terbukti disalahgunakan dengan menekan pemasok melalui berbagai
ketentuan trading terms yang merugikan baik bagi pemasok PT. Carrefour
Indonesia maupun pemasok PT. Alfa Retalindo. Tingginya barrier to entry penghalangan pelaku usaha lain untuk masuk pasar menyebabkan perilaku
PT. Carrefour Indonesia sulit untuk dikoreksi melalui mekanisme pasar. Apabila dilihat menurut prespektif hukum Islam, sangat jelas melarang
tindakan adanya menguasai pasar atau monopoli yang terjadi di sebuah pasar karena ekonomi Islam berasaskan sistem distribusi sehingga ekonomi tidak
dimiliki oleh segelintiran pelaku usaha saja.
76
Allah SWT berfirman dalam Al-Q
ur’an Surat Al-Hasyr ayat 7 yang berbunyi:
Artinya: “Apa saja harta rampasan fai-i yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya
dari harta benda yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan
orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu
. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka
tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.
”QS. Al-Hasyr-7 Rasulullah SAW. mengaplikasikan ayat diatas dalam pemerintahannya
dengan membentuk lembaga pengawas pasar khusus yang disebut dengan Al-
76
Mustafa Kamal Rokan, Bisnis ala Nabi:Teladan RAsulullah SAW. dalam Berbisnis. Jakarta: Benteng Pustaka, 2013, h. 43
Hisbah. Lembaga ini bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap tindakan monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, dan kecurangan yang
dilakukan oleh pelaku usaha di pasar.
77
3. Dampaknya Terhadap Persaingan Usaha di Indonesia
Secara umum, tidak semua tindakan akuisisi mendatangkan keuntungan, namun ada juga yang mendatangkan kerugian akibat pengakuisisian sebuah
perusahaan. Tindakan akuisisi juga dapat dijadikan alat untuk mematikan pesaing bisnis dengan cara membangkrutkan atau menutup perusahaan yang
diakuisisi. Tindakan akuisisi dapat berdapak merugikan kepentingan masyarakat dan menumbuhkan persaingan tidak sehat antara perusahaan. Hal
ini penting mengingat jika akuisisi saham pada posisi dominan, maka pihak yang mengakuisisi secara hukum memiliki kendali dalam manajemen
perusahaan. Berdasarkan hal diatas, kasus pengambilalihan saham mayoritas PT.
Alfa Retalindo oleh PT. Carrefour Indonesia sebesar 75 bisa dikategorikan posisi PT. Carrefour Indonesia dominan di dalam PT. Alfa Retalindo dan ini
dapat berdampak luas, apalagi setelah dikeluarkannya putusan Mahkamah Agung Nomor 502 KPdt.Sus2010 yang menyetujui tindakan akuisisi yang
dilakukan oleh PT. Carrefour Indonesia, karena selama ini PT. Alfa Retalindo
77
Rasulullah Saw. Adalah muhtasib pengawas pertama. Beliaulah yang memimpin langsung inspeksi ke pasar, setelah tugas-tugasnya semakin padat Rasulullah Saw. Lalu
menyerahkan tugas mengawasi pasar itu kepada Sa’id bin al-“ashib Umayyah di Mekkah dan Umar bin Khattab di Madinah. Muhamad Akram Khan, Al-Hisbah dan Ekonomi Islam.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. I, 2004, h. 11.