4.2 RAD Design Workshop
4.2.1 Identifikasi Solusi Alternatif
Identifikasi solusi alternatif diharapkan dapat membantu penyelesaian masalah yang dihadapi oleh BNI Syariah. Identifikasi solusi alternatif sistem input dalam sistem ini adalah:
1 Data Nasabah Data ini diinput dengan tujuan untuk mengetahui secara jelas data-data yang dibutuhkan
oleh pengambil keputusanManajer, seperti nama lengkap, alamat, tempat dan tanggal lahir, nomor telepon dan lain sebagainya.
2 Data Kualitas Nasabah Tujuan input data ini adalah untuk mengetahui nilai kualitas dari seorang nasabah
berdasarkan kriteria yang digunakan. 3 Perbandingan AHP
Perbandingan AHP ini berfungsi untuk mengetahui konsistensi keputusan dari perhitungan yang terjadi dalam sistem. Data yang diinput berupa nilai antara 1 sampai
dengan 9, seperti yang telah dijelaskan dalam bab II. Sedangkan output dari sistem ini adalah :
1 Biodata Nasabah Output ini diperlukan oleh pengambil keputusanManajer untuk mengetahui data-
data pribadi nasabah tersebut. 2 Rasio Konsistensi
Rasio konsistensi ini merupakan ukuran kekonsistenan suatu keputusan dari perbandingan AHP yang dilakukan oleh sistem pendukung keputusan. Hal ini
diperlukan untuk mengetahui seberapa konsisten keputusan yang dihasilkan sistem, jika rasio konsistensi kurang dari 10 maka keputusan bisa dikatakan
konsisten atau dapat diterima, jika kebalikannya maka tidak konsisten atau kurang bisa diterima.
Consistency Index CI dapat dihitung dengan rumus Persamaan 1 dan Consistency Ratio CR Rasio Konsistensi dengan rumus Persamaan 2 pada bab
II. 3 Hasil perhitungan nilai akhir
Hasil perhitungan ini merupakan output yang dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam sistem penerimaan nasabah ini. Data yang
dikeluarkan sistem berupa perhitungan dari seluruh nilai kriteria masing-masing nasabah dalam bentuk angka dan grafik.
Proses yang terjadi di dalam sistem pendukung keputusan ini meliputi : 1 Verifikasi Data Nasabah
Proses yang dilakukan pertama kali oleh sistem ketika nama nasabah diinput dan dilakukan verifikasi atau pengecekan terhadap kelengkapan pengisian data, jika
lengkap maka akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu simpan di dalam database. Namun jika tidak lengkap, maka sistem akan memberikan notifikasi
bahwa data yang dimasukan belum lengkap. 2 Menyimpan Data ke dalam Database
Setelah proses input nama nasabah dilakukan sukses, maka sistem akan menyimpan data tersebut ke dalam database nasabah.
3 Edit Data Nasabah Setelah data disimpan dalam database, maka sistem juga dapat melakukan proses
edit data apabila terjadi kesalahan-kesalahan .
4 Simpan perbandingan AHP
Ketika pengambil keputusan melakukan input perbandingan AHP, maka sistem akan melakukan penyimpanan data tersebut untuk dijadikan sumber pelunasan bagi
perhitungan AHP selanjutnya. 5 Perhitungan AHP
Setelah dilakukan penyimpanan perbandingan AHP, maka sistem akan menghitung AHP tersebut sesuai standar, seperti menghitung lamda, eigenvector, dan yang
terakhir adalah rasio konsistensi. 6 Perhitungan Nilai Kriteria Nasabah
Perhitungan ini dilakukan untuk mendapatkan nilai keseluruhan dari seorang nasabah, dengan cara melakukan penjumlahan antara nilai kriteria dengan sub-
kriteria berdasarkan hasil perhitungan AHP. 7 Pembuatan Nilai Akhir
Setelah dilakukan perhitungan nilai kriteria dari tiap nasabah, maka proses selanjutnya dari sistem adalah melakukan pengurutan dari nilai yang paling tinggi
sampai nilai yang paling bawah, hanya urutan 5 nama teratas saja yang dapat menerima pembiayaan setiap hari.
Data dalam database pada sistem ini diberi nama database SPK di antaranya : 1 Admin, merupakan data Admin pada sistem pendukung keputusan ini.
2 Manajer, merupakan data dari Manajer selaku pengambil keputusan. 3 Nasabah, merupakan data-data nasabah yang terdiri dari beberapa atribut
diantaranya id_nasabah, nama lengkap, alamat, nomor telp, jenis kelamin, dan lain- lain.
4 Nilai AHP kriteria, merupakan data perhitungan AHP dari kriteria-kriteria yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan pada sistem ini.