Profil BNI Requirement Planning

modal pada suatu usaha yang disepakati. 3. Musyarakah Musyarakah adalah pembiayaan yang dilakukan melalui kerjasama usaha antara Bank dengan nasabah dimana modal usaha berasal dari kedua belah pihak. Dalam pembiayaan musyarakah ini, keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan porsi sharing modal masing-masing. Sebagaimana umumnya perbankan komersial comersial banking, produk-produk yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan usaha dan kemudian pengelolaan usaha seperti, BNI iB Pembiayaan Modal Kerja, BNI iB Pembiayaan Investasi, BNI iB Pembiayaan Pola Kerjasama, BNI iB Tapenas, BNI iB Deposito, BNI iB Haji, dan lain sebagainya.

4.1.2 Sejarah BNI Syariah

Pemegang saham PT. Bank Negara Indonesia Tbk. BNI memberi lampu hijau untuk melakukan pemisahan spin off terhadap unit usaha syariahnya. Unit syariah akan menjadi PT. BNI Syariah yang dimiliki oleh BNI. Perusahaan yang akan menyediakan layanan jasa yang sesuai dengan hukum Islam ini akan beroperasi secara penuh di tahun 2010. Sistem Syariah yang terbukti dapat bertahan dalam tempaan krisis moneter 1997, meyakinkan masyarakat bahwa sistem tersebut kokoh dan mampu menjawab kebutuhan perbankan yang transparan. Berdasarkan hal itu dan mengacu pada UU No.10 Tahun 1998, mulailah PT. Bank Negara Indonesia Persero merintis Divisi Usaha Syariah. 4.1.3 Visi dan Misi

1. Visi BNI Syariah

Menjadi Bank Syariah yang unggul dalam layanan dan kinerja dengan menjalankan bisnis sesuai kaidah Islamiyah sehingga insyaAllah membawa berkah. 2. Misi BNI Syariah Secara istiqomah melaksanakan amanah untuk memaksimalkan kinerja dan layanan perbankan dan jasa keuangan syariah sehingga dapat menjadi bank syariah kebanggaan anak negeri.

4.1.4 Struktur Organisasi

DIREKSI BNI PEMIMPIN DIVISI USAHA SYARIAH WAKIL PEMIMPIN BIDANG BISNIS WAKIL PEMIMPIN BIDANG PENUNJANG PEMP. KELOMPOK BISNIS KARTU SYARIAH Pengelola Produk Operasional Pengelolaan Layanan Pelaporan Pengelola Program Pemasaran sales PEMP. KELOMPOK TRESURI OPERASiONAL PEMP. KELOMPOK PEMASARAN PEMP. KELOMPOK PERENCANAAN PENGEMBANGAN DEWAN PENGAWAS BISNIS SYARIAH DPBS -DIREKTUR KOMERSIAL Perencanaan Analisis Pasar Produk Lialibilities Produk Assets Pengelola Promosi Komunikasi Pengembangan Internasional Pengelolaan RTGS Operasional Pengelolaan Tresuri Financial Services Pengelola Administrasi Pembiayaan Pembiayaan Besar Pembiayaan Khusus PEMP. KELOMPOK PENUNJANG Hukum PEMP. KELOMPOK SISTEM PROSEDUR Pengelola Manajemen Rasio QUALITY ASSURANCE DEWAN PENGAWAS SYARIAH DPS Teknologi Informasi Pengelolaan Saluran Distribusi Logistik Pengelola SDM Bagian Umum Sistem Akuntansi Pengelola Keuangan MIS Sistem dan Prosedur SUPERVISI CABANG KELOMPOK NPF SFRM Gambar 4.1 Struktur Organisasi BNI Syariah Sumber : PT. BNI Syariah, 2009 BNI syariah dipimpin oleh seorang direksi, yang dibantu oleh seorang Direktur Komersial sebagai Dewan Pengawas Bisnis Syariah DPPS, yang memiliki keterkaitan dengan Dewan Pengawas Syariah DPS. Direktur Komersial sebagai Dewan Pengawas Bisnis Syariah DPPS, mengawasi Pemimpin Divisi Usaha Syariah yang membawahi Wakil Pemimpin Bidang Bisnis dan Wakil Pemimpin Bidang Penujang. Mereka membawahi pemimpin-pemimpin kelompok di bidangnya masing-masing dan bertugas mengawasi pegawai-pegawainya agar bekerja dengan baik.

4.1.5 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang terjadi di PT. BNI Syariah adalah adanya permasalahan yang dirasakan Manajer selaku pengambil keputusan dalam proses penilaian nasabah Pembiayaan Murabahah. Manajer juga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menilai nasabah, karena penilaian masih dilakukan dengan cara manual. Pada sistem yang berjalan saat ini, ketika melakukan proses analisis penilaian, Manajer selaku pengambil keputusan hanya mencocokkan dari data yang tersedia pada database nasabah, lalu data pemohon dianalisis sesuai dengan kriteria yang ada untuk menilai nasabah apakah layak diterima menjadi penerima Pembiayaan Murabahah atau tidak. Proses penilaian dan pengambilan keputusan memakan waktu sehingga kinerja Manajer terhambat. Belum adanya sistem informasi yang memproses penganalisisan penilaian secara terkomputerisasi juga menyebabkan terjadinya proses penilaian berulang pada calon nasabah penerima Pembiayaan Murabahah yang sama. Dari permasalahan diatas, dapat disimpulkan bahwa diperlukannya sebuah sistem penunjang keputusan dalam penerimaan nasabah Pembiayaan Murabahah yang terkomputerisasi sehingga proses pengambilan keputusan dapat berlangsung cepat dan hasil yang didapatkan sesuai dengan kriteria yang dimiliki PT. BNI Syariah.