BNI syariah dipimpin oleh seorang direksi, yang dibantu oleh seorang Direktur Komersial sebagai Dewan Pengawas Bisnis Syariah DPPS, yang memiliki keterkaitan
dengan Dewan Pengawas Syariah DPS. Direktur Komersial sebagai Dewan Pengawas Bisnis Syariah DPPS, mengawasi
Pemimpin Divisi Usaha Syariah yang membawahi Wakil Pemimpin Bidang Bisnis dan Wakil Pemimpin Bidang Penujang. Mereka membawahi pemimpin-pemimpin kelompok di
bidangnya masing-masing dan bertugas mengawasi pegawai-pegawainya agar bekerja dengan baik.
4.1.5 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah yang terjadi di PT. BNI Syariah adalah adanya permasalahan yang dirasakan Manajer selaku pengambil keputusan dalam proses penilaian nasabah Pembiayaan
Murabahah. Manajer juga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menilai nasabah,
karena penilaian masih dilakukan dengan cara manual.
Pada sistem yang berjalan saat ini, ketika melakukan proses analisis penilaian, Manajer selaku pengambil keputusan hanya mencocokkan dari data yang tersedia pada database
nasabah, lalu data pemohon dianalisis sesuai dengan kriteria yang ada untuk menilai nasabah apakah layak diterima menjadi penerima Pembiayaan Murabahah atau tidak. Proses penilaian
dan pengambilan keputusan memakan waktu sehingga kinerja Manajer terhambat. Belum adanya sistem informasi yang memproses penganalisisan penilaian secara terkomputerisasi
juga menyebabkan terjadinya proses penilaian berulang pada calon nasabah penerima
Pembiayaan Murabahah yang sama.
Dari permasalahan diatas, dapat disimpulkan bahwa diperlukannya sebuah sistem penunjang keputusan dalam penerimaan nasabah Pembiayaan Murabahah yang
terkomputerisasi sehingga proses pengambilan keputusan dapat berlangsung cepat dan hasil yang didapatkan sesuai dengan kriteria yang dimiliki PT. BNI Syariah.
4.1.6 Identifikasi Lingkup Sistem
Mengidentifikasi syarat-syarat informasi adalah melakukan penilaian yang sesuai dengan kriteria yang telah ada. Dalam melakukan penilaian terhadap berkas yang telah
diajukan nasabah, seorang Manajer dibantu dengan sebuah SPK, dapat menganalisis nasabah dengan waktu relatif lebih singkat, SPK juga dapat mendukung keputusan Manajer dalam
pengambilan keputusan sesuai dengan kriteria dan dapat mencapai target sesuai harapan pemerintah. Bila calon nasabah tidak memenuhi persyaratan dengan kriteria penerimaan
pembiayaan, maka nasabah tersebut akan ditolak mendapatkan pembiayaan murabahah. Bila calon nasabah memenuhi kriteria maka diterima untuk mendapatkan pembiayaan murabahah,
dilanjutkan dengan pembuatan surat perjanjian pembiayaan untuk disetujui bersama dengan
akad jual-beli Murabahah.
Pada tahap ini dijelaskan kriteria-kriteria yang dijadikan acuan dalam proses penilaian nasabah Pembiayaan Murabahah. Kriteria-kriterianya adalah :
a Kemampuan Nasabah Musytari Kemampuan atau penghasilan nasabah dalam membayar pembiayaan murabahah
tersebut. b Nilai Jaminan Nasabah Musytari
Menilai nominal jaminan yang diajukan nasabah, karena tidak membayar secara tunai maka nasabah diminta memberikan jaminan. Apabila nasabah melakukan
kesalahan yang disengaja, lalai, atau menyalahi perjanjian maka jaminan yang diajukan akan disita oleh pihak bank. Jaminan orang juga diperlukan agar
sewaktu-waktu jika terjadi masalah, seperti nasabah tersebut meninggal atau pembayaran terhambat ada pihak yang akan melunasinya.
c Sumber Pelunasan Nasabah Musytari