non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah pembiayaan yang diberikan. 5.
Condition Dalam menilai pembiayaan hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi dan politik
sekarang dan dimasa yang akan datang sesuai sektor masing-masing, serta prospek usaha dari sektor yang dijalankan.
Kemudian penilaian pembiayaan dengan metode analisis 7 P adalah sebagai berikut: 1.
Personality Menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari hari maupun
masa lalunya, apakah amanah atau tidak dan sebagainya.
2. Part
Mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, Ioyalitas serta karakternya.
3. Purpose
Mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil pembiayaan, termasuk jenis pembiayaan yang diinginkan nasabah.
4. Prospect
Menilai nasabah dimasa yang akan datang menguntungkan atau tidak. Melihat kestabilan dari usaha yang dijalankan nasabah tersebut.
5. Payment
Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan pembiayaan yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian pembiayaan.
6. Profitability
Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau akan
semakin meningkat. 7.
Protection Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan
perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau jaminan asuransi.
2.7 Konsep Dasar Murabahah
2.7.1 Pengertian Murabahah
Murabahah adalah salah satu bentuk pembiayaan yang teradapat di BNI Syariah. Pembiayaan yaitu peminjaman dana oleh nasabah, biasanya berupa pemesanan suatu barang
yang dibiayai oleh pihak bank. Murabahah merupakan pembiayaan dengan prinsip jual beli barang pada harga asal, ditambah dengan keuntungan yang telah disepakati, dengan pihak
bank selaku penjual dan nasabah selaku pembeli. Majelis Ulama Indonesia MUI menyatakan bahwa murabahah adalah menjual suatu
barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai laba.
Transaksi dengan prinsip murabahah berarti terjadi jual beli barang antara dua pihak, yaitu penjual dan pembeli mengetahui harga jual di atas harga pokok harga pokok ditambah
keuntungan yang disepakati oleh pihak penjual dan pembeli. Pernyataan Standar Akuntansi Syariah No.59 paragraf 52 dan 57 PSAK 59: pr52 dan pr57 menjelaskan bahwa murabahah
adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga pembelian dan keuntungan margin yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Harga beli harus diberitahukan terlebih dahulu
kemudian disepakati sebagai harga jual.
Rukun dari akad murabahah yang harus dipenuhi dalam transaksi ada beberapa, yaitu:
1. Pelaku akad, yaitu penjual ba’i adalah pihak yang memiliki barang untuk dijual,
pembeli musytari adalah pihak yang memerlukan dan membeli barang. 2. Objek akad, yaitu barang dagangan
mabi’ dan harga tsaman. 3. Shighah, yaitu ijab dan qabul.
MURABAHAH
NASABAH BANK
SUPPLIER
SKEMA MURABAHAH
Pembayaran Uang Muka Urbun Cililan
Pengajuan pembiayaan Pesan barang
Pembelian barang pesanan
Kirim Barang pesanan
Gambar 2.5 Skema Murabahah
Ascarya, 2007
2.7.2 Karakteristik Murabahah
Karakteristik murabahah adalah penjual harus memberitahu harga produk yang dibeli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya. Pembayaran dapat
dilakukan secara angsuran sesuai dengan kesepakatan bersama.
Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan maupun tanpa pesanan. Murabahah berdasarkan pesanan dapat bersifat mengikat sesuai dengan pesanan pembeli. Cara
pembayaran pada pembiayaan murabahah dapat secara tunai maupun secara angsuran.
Pembiayaan murabahah yang dilaukan oleh BNI Syariah sudah sesuai dengan aturan syariah dan karakteristik murabahah itu sendiri. Alur pembiayaan murabahah di BNI Syariah
diawali dengan calon nasabah membawa dokumen berisi data-data pribadi dan persyaratan untuk mengajukan pembiayaan yang kemudian diserahkan ke bagian pembiayaan
murabahah, untuk diinput ke dalam sistem. Manajer bagian pembiayan murabahah akan menganalisis dan melakukan penilaian dari data tiap dokumen yang diajukan, agar dapat
diketahui apakah calon nasabah tersebut layak atau tidak menerima pembiayaan. Jika memenuhi persyaratan dan diterima maka nasabah akan melakukan akad pembiayaan
murabahah kemudian membayar angsuran sesuai perjanjian. Sebaliknya jika persyaratan
kurang akan ditolak sebagi penerima pembiayaan murabahah.
Nasabah
Bag. Pembiayaan Murabahah
Pay to
Bukti Angsuran Melakukan Pengajuan
Pembiayaan
verifikasi Melakukan Akad
Membayar Angsuran
SKP Surat Keputusan Pencairan dari cabang
Gambar 2.6
Alur Pembiayaan Murabahah BNI Syariah
2.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dengan melakukan studi lapangan, yaitu: b. Observasi
Observasi merupakan kegiatan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan yang