Sejarah Perbankan Syariah Perbankan Syariah
dana berlebih dan menyalurkannya melalui pihak yang membutuhkan dana serta menjalankan fungsi jasa keuangan. Sedangkan fungsi bank syariah tidak jauh berbeda dengan fungsi bank
konvensional, hanya saja dalam melakukan kegiatan perbankannya berbasis syariahIslami dan tanpa riba. Fungsi bank syariah yang lainnya adalah :
a Manajer Investasi, maksudnya adalah bank syariah merupakan manajer investasi dari pemilik dana yang dihimpun, karena besar-kecilnya pendapatan bagi hasil yang
diterima oleh pemilik dana yang dihimpun tergantung pada keahlian, kehati-hatian, dan profesionalisme dari bank syariah. Fungsi ini hanya dimengerti dan dipahami
oleh para bankir yang bekerja di bank syariah.
b Investor, maksudnya adalah bank-bank Islam menginvestasikan dana yang disimpan pada bank tersebut, dengan jenis dan pola investasi yang sesuai dengan syariah.
c Jasa Keuangan, yaitu dengan memberikan layanan jasa seperti kliring, transfer, inkaso, pembayaran gaji dan sebagainya dengan memperhatikan prinsip-prinsip
syariah. d Sosial, mengharuskan perbankan Islam memberikan pelayanan sosial melalui
pinjaman kebajikan Qard, zakat dan dana sumbangan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
2.6 Konsep Dasar Pembiayaan 2.6.1 Pengertian Pembiayaan
Pembiayaan berasal dari kata yang berarti uang yang dikeluarkan untuk mengadakan mendirikan, melakukan dan sebagainya sesuatu; ongkos; belanja pengeluaran. Jadi
pembiayaan segala sesuatu yang berhubungan dengan biaya pada suatu lembaga keuangan
kepada seseorang atau badan usaha berlandaskan kepercayaan. Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2005
Menurut undang-undang No. 10 Tahun 1998 pasal 1 butir 12, pembiayaan adalah penyelesaian atau uang tagihan yang dapat dipersamakan dengan berdasarkan persetujuan
antara bank dengan pihak yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang
atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan pembagian hasil keuntungan.
Jadi pembiayaan berarti pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, berlandaskan kepercayaan dengan
pembagian hasil keuntungan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini dijelaskan dalam QS. An
Nisa, 29 :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara
kamu”.