Pemberian Waktu Hiburan Anak Setiap Hari Penyediaan Meja dan Kursi Untuk Belajar Anak di Rumah

102 negatif jika pemberian sudah melewati batas kewajaran misalnya memberikan hukuman fisik sudah menjadi tidak baik bagi perkembangan jiwa anak. Baik responden di desa maupun di kota tidak banyak yang menyatakan ya pada saat memberikan hukuman jika nilai atau ranking kelas anak turun dengan alasan mereka tidak terlalu memaksakan anak untuk mendapat ranking atau nilai yang selalu naik. Selain itu hukuman tidak menjadi salah satu cara yang baik untuk memberi motivasi anak dalam belajar.

4.1.2.3.7. Pemberian Waktu Hiburan Anak Setiap Hari

Anak suka sekali dengan hiburan baik itu bermain, menoton televisi dan lain- lain. Karena dalam masa yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar, anak masih berada dalam masa bermain. Orang tua menempatkan waktu hiburan menjadi salah satu kegiatan anak selain kegiatan belajar. Untuk melihat keberadaan pemberian waktu hiburan anak setiap hari, maka akan dipaparkan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 29 Pemberian Waktu Hiburan Anak Setiap Hari Di Desa Dan Di Kota Pernyataan Responden di Desa Responden di Kota Frekuensi Persen Frekuensi Persen Ya 90 90 80 80 Ragu-ragu 6 6 6 6 Tidak 2 2 11 11 Tidak tahu 2 2 3 3 Total 100 100 100 100 Sumber : Data Penelitian Lapangan Oktober 2009 Berdasarkan tabel rencana pemberian waktu hiburan anak setiap hari dipaparkan di atas, frekuensi responden yang menyatakan selalu memberikan waktu hiburan anak setiap hari, di wilayah sebesar 90 90 orang, dan di kota sebesar 80 Universitas Sumatera Utara 103 80 orang. Sementara itu frekuensi responden yang menyatakan tidak setiap hari memberikan waktu hiburan anak, di wilayah sebesar 6 6 orang, dan di kota sebesar 6 6 orang. Selain itu, frekuensi responden yang menyatakan tidak memberikan waktu hiburan anak, di wilayah desa sebesar 2 2 orang, dan di kota 11 11 orang. Kemudian, frekuensi responden yang menyatakan tidak peduli terhadap pemberian waktu hiburan pada anak, di wilayah desa sebesar 2 2 orang, dan di kota sebesar 3 3 orang. Pada responden di desa maupun di kota pemberian waktu hiburan menjadi bagian yang tidak terlepaskan setiap hari. Karena kebutuhan hiburan masih menjadi salah satu hal yang ajar di usia mereka saat ini.

4.1.2.3.8. Penyediaan Meja dan Kursi Untuk Belajar Anak di Rumah

Meja dan kursi untuk belajar sebagai salah satu media belajar di rumah. Pada saat anak belajar, mereka memerlukan kenyamanan agar kegiatan belajar menjadi menarik. Meja dan kursi untuk belajar diperlukan agar pada saat anak belajar tidak mengalami sakit dengan posisi belajar yang baik. Jika anak belajar sambil tiduran dapat menyebabkan anak tidak nyaman karena mereka dapat mengalami sakit pada bagian dada dan pundak. Untuk mengetahui keberadaan penyediaan meja dan kursi untuk belajar pada anak di rumah, dapat dilihat dlam tabel berikut ini: Tabel 30 Penyediaan Meja Dan Kursi untuk Belajar Anak Di Rumah Di Desa dan Di Kota Pernyataan Responden di Desa Responden di Kota Frekuensi Persen Frekuensi Persen Ya 83 83 80 80 Ragu-ragu - - 6 6 Universitas Sumatera Utara 104 Tidak 16 16 11 11 Tidak tahu 1 1 3 3 Total 100 100 100 100 Sumber : Data Penelitian Lapangan Oktober 2009 Berdasarkan tabel yang dipaparkan di atas, frekuensi responden yang menyatakan penyediaan meja dan kursi untuk belajar anak secara khusus, di wilayah desa sebesar 83 83 orang, dan di kota sebesar 83 83 orang. Sementara itu, frekuensi responden yang menyatakan tidak menyediakan meja dan kursi secara khusus untuk belajar anak anak belajar di tempat yang disukainya, hanya di wilayah kota sebesar 6 6 orang. Sementara itu, frekuensi responden yang menyatakan tidak menyediakan meja dan kursi untuk belajar anak, di wilayah desa sebesar 16 16 orang, dan di kota sebesar 11 11 orang. Kemudian itu, frekuensi responden yang menyatakan tidak peduli dengan menyediakan meja dan kursi untuk belajar anak, di wilayah desa sebesar 1 1 orang, dan di kota sebesar 3 3 orang. Pada responden yang menyatakan tidak, mereka beranggapan bahwa anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar belum pantas memiliki meja dan kursi untuk belajar, sehingga anak-anak mereka hanya belajar di meja dan kursi yang bukan untuk tempat belajar, misalnya meja dan kursi tamu.

4.1.2.3.9. Penyediaan Makanan Empat Sehat Setiap Hari

Dokumen yang terkait

Perilaku Politik Guru (Studi Kasus: Perilaku Politik Ermalina Purba Sebagai Guru PNS di Kelurahan Batang Beruh, Kecamatan Sidikalang dalam Pemilihan Bupati Dairi Tahun 2013)

3 65 96

Pandangan Masyarakat Suku Sakai Terhadap Kesehatan Di Kelurahan Pematang Pudu Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau tahun 2003

1 61 115

Evaluasi Pelaksanaan Program Bantuan Langsung Tunai Di Kelurahan Pandan Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah

1 26 116

Kehidupan Masyarakat Transmigran Di Desa Suak Temenggung Kecamatan Pakaitan Kabupaten Rokan Hilir 1981-2000

1 35 106

Komunikasi Interaksional Orang Tua Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Kota Bandung dalam Menyampaikan Pendidikan Seks (Studi Deskriptif Tentang Komunikasi Interaksional Orang Tua pada Anak Usia Sekolah Dasar di Kota Bandung dalam Menyampaikan Pendidikan Seks

0 26 113

Persepsi Orang Tua dan Guru Terhadap Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah Dasar Di Kota Bogor

4 75 113

ORIENTASI DAN POLA ASUH ORANG TUA UNTUK MENYEKOLAHKAN ANAK PADA SEKOLAH UNGGULAN DI KOTA Orientasi Dan Pola Asuh Orang Tua Untuk Menyekolahkan Anak Pada Sekolah Unggulan Di Kota Solo (Studi Kasus Tentang Keputusan Orang Tua Dalam Menyekolahkan Anak Di De

0 2 17

ORIENTASI DAN POLA ASUH ORANG TUA UNTUK MENYEKOLAHKAN ANAK PADA SEKOLAH UNGGULAN DI KOTA Orientasi Dan Pola Asuh Orang Tua Untuk Menyekolahkan Anak Pada Sekolah Unggulan Di Kota Solo (Studi Kasus Tentang Keputusan Orang Tua Dalam Menyekolahkan Anak Di De

0 4 17

pengumuman jadwal ujian cpns 2014 dairi

0 0 2

Deliserdang PengumumandanJadwalUjian

0 2 105