Pemberian Uang Saku Perolehan Uang Saku Setiap Hari

126 kesadaran yang lebih tinggi untuk membayar dan juga responden di kota lebih banyak yang memiliki perekonomian yang lebih daripada responden di desa. Namun, ada juga beberapa diantara responden baik di desa maupun di kota yang acuh tak acuh dengan pembayaran uang kutipan yang dibebankan oleh pihak sekolah padahal mereka memiliki kemampuan untuk membayar. Sikap tidak peduli terjadi karena mereka memperhatikan anak saja akan tetapi tidak memperdulikan kerja sama dengan pihak sekolah. Beberapa responden mengatakan bahwa uang kutipan juga dapat berupa, dana aksi puasa, dana kegiatan hari besar keagamaan, dana sosial korban bencana alam, dana untuk perayaan 17 Agustus, dan lain-lain.

4.1.2.6.4. Pemberian Uang Saku

Memperoleh uang saku atau dalam bahasa sehari-hari “uang jajan” sangat disenangi anak-anak. Mereka menjadi lebih bersemangat dalam melakukan sesuatu termasuk berangkat ke sekolah. Keberadaan pemberian uang saku dapat dilihatdalam tabel berikut ini : Tabel 48 Pemberian Uang Saku di Desa dan di Kota Pernyataan Responden di Desa Responden di Kota Frekuensi Persen Frekuensi Persen Ya 52 52 71 71 Ragu-ragu 9 9 2 2 Tidak 34 34 25 25 Tidak tahu 5 5 2 2 Total 100 100 100 100 Sumber : Data Penelitian Lapangan Oktober 2009 Berdasarkan tabel di atas, responden yang menyatakan bahwa pemberian uang saku itu penting, di wilayah desa sebesar 52 52 orang, dan di kota sebesar 71 Universitas Sumatera Utara 127 71 orang. Sementara itu frekuensi responden yang menyatakan bahwa bagi mereka memberikan uang saku dapat dikatakan penting dan tidak, di wilayah desa sebesar 9 9 orang, dan di kota sebesar 2 2 orang. Selain itu frekuensi responden yang menyatakan bahwa tidak penting memberikan uang saku pada anak, di wilayah desa sebesar 34 34 orang, dan di kota sebesar 25 25 orang. Kemudian, frekuensi responden yang menyatakan tidak peduli dengan penting atau tidaknya memberikan uang saku pada anak, hanya di wilayah kota sebesar 5 5 orang, dan di kota sebesar 2 2 orang. Sebagian besar responden mengatakan jika anak mereka tidak diberikan uang saku maka mereka akan tidak mau pergi ke sekolah bahkan malas melakukan apapun yang diperintahkan orang dalam melakukan sesuatu kegiatan. Mau atau tidak orang tua tetap memberikan uang saku kepada namun dalam nilai tertentu agar anak tidak terlena dalam mempergunakan uang.

4.1.2.6.5. Perolehan Uang Saku Setiap Hari

Anak akan merajuk jika tidak mendapat uang saku setiap hari. Hal itulah yang selalu membuat para orang tua khawatir karena dapat menyebabkan anak menjadi nakal. Pada umumnya anak mempergunakan uang saku untuk membeli makanan, minuman ataupun mainan tertentu. Untuk melihat keberadaan perolehan uang saku setiap hari melalui tabel berikut ini : Universitas Sumatera Utara 128 Tabel 49 Perolehan Uang Saku Setiap Hari di Desa dan di Kota Pernyataan Responden di Desa Responden di Kota Frekuensi Persen Frekuensi Persen Ya 79 79 78 78 Ragu-ragu 5 5 6 6 Tidak 16 16 16 16 Tidak tahu - - - - Total 100 100 100 100 Sumber : Data Penelitian Lapangan Oktober 2009 Berdasarkan tabel di atas, responden yang menyatakan memberikan uang saku kepada anak setiap hari, di wilayah desa sebesar 79 79 orang, dan di kota sebesar 78 78 orang. Sementara itu yang menyatakan tidak setiap hari memberikan uang saku, di wilayah desa sebesar 5 5 orang, dan di kota 6 6 orang. Sementara itu yang menyatakan tidak ada memberikan uang saku pada anak saat anak berangkat sekolah, di wilayah desa sebesar 16 16 orang, dan di kota sebesar 16 16 orang. Dalam hal memberikan uang saku setiap hari, frekuensi responden baik di desa maupun di kota mengalami perbedaan tipis. Menurut responden di desa maupun di kota, hal yang paling membuat kesal pada saat anak membeli makanan dan minuman yang sembarangan. Anak-anak menyukai makanan yang tidak baik untuk kesehatan seperti makanan yang mengandung penyedap rasa, minuman yang mengandung zat aditif yang berlebihan, minuman yang bersoda dan lain sebagainya. Responden yang menyatakan setiap hari memberikan uang saku tetapi pembelian makanan dan minuman tetap harus dijaga dan diperhatikan karena dapat mempengaruhi kesehatan anak. Universitas Sumatera Utara 129 4.2. ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.2.1 UJI-T 4.2.1.1.Uji-T pada Sub Variabel Uji-T dilakukan pada setiap sub-variabel yang digunakan untuk melihat perbedaan yang signifikan pada setiap sub dari kedua variabel. Hasil uji-T menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan tentang kepedulian orang terhadap kegiatan belajar anak di rumah. Perbedaan ini diperoleh dengan melihat nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 atau p0,05. Perbedaan dinyatakan dalam bentuk tabel yang terdiri atas kepedulian dalam hal keikutsertaan di rumah, pengawasan di rumah, memberikan motivasi di rumah, keikut sertaan di sekolah. Hasil uji-T menunjukkan terdapat juga perbedaan yang tidak signifikan tentang kepedulian orang terhadap kegiatan belajar anak di rumah. Perbedaan ini diperoleh dengan melihat nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 atau p0,05. Perbedaan dinyatakan dalam bentuk kepedulian dalam hal keikutsertaan di rumah, pengawasan di rumah, memberikan motivasi di rumah, keikutsertaan di sekolah. Pada sub variabel yang dianalis dengan menggunakan uji-T yang tersebut di uraian di atas menunjukkan bahwa tidak mengalami perbedaan kepedulian terhadap kegiatan anak di antara desa dan kota. Di bawah ini akan ditunjukkan melalui tabel- tabel sub variabel dari variabel yang berdasarkan kediaman orang tua yaitu di desa dan di kota sebagai berikut: Berdasarkan tabel di bawah ini maka diperoleh perbedaan yang signifikan terjadi pada keikutsertaan di rumah yang terdiri atas menanyakan pe-er setiap hari nilai t= -2.010 dan p= 0.047, dan membantu belajar setiap hari nilai t= -2.306 dan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Perilaku Politik Guru (Studi Kasus: Perilaku Politik Ermalina Purba Sebagai Guru PNS di Kelurahan Batang Beruh, Kecamatan Sidikalang dalam Pemilihan Bupati Dairi Tahun 2013)

3 65 96

Pandangan Masyarakat Suku Sakai Terhadap Kesehatan Di Kelurahan Pematang Pudu Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau tahun 2003

1 61 115

Evaluasi Pelaksanaan Program Bantuan Langsung Tunai Di Kelurahan Pandan Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah

1 26 116

Kehidupan Masyarakat Transmigran Di Desa Suak Temenggung Kecamatan Pakaitan Kabupaten Rokan Hilir 1981-2000

1 35 106

Komunikasi Interaksional Orang Tua Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Kota Bandung dalam Menyampaikan Pendidikan Seks (Studi Deskriptif Tentang Komunikasi Interaksional Orang Tua pada Anak Usia Sekolah Dasar di Kota Bandung dalam Menyampaikan Pendidikan Seks

0 26 113

Persepsi Orang Tua dan Guru Terhadap Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah Dasar Di Kota Bogor

4 75 113

ORIENTASI DAN POLA ASUH ORANG TUA UNTUK MENYEKOLAHKAN ANAK PADA SEKOLAH UNGGULAN DI KOTA Orientasi Dan Pola Asuh Orang Tua Untuk Menyekolahkan Anak Pada Sekolah Unggulan Di Kota Solo (Studi Kasus Tentang Keputusan Orang Tua Dalam Menyekolahkan Anak Di De

0 2 17

ORIENTASI DAN POLA ASUH ORANG TUA UNTUK MENYEKOLAHKAN ANAK PADA SEKOLAH UNGGULAN DI KOTA Orientasi Dan Pola Asuh Orang Tua Untuk Menyekolahkan Anak Pada Sekolah Unggulan Di Kota Solo (Studi Kasus Tentang Keputusan Orang Tua Dalam Menyekolahkan Anak Di De

0 4 17

pengumuman jadwal ujian cpns 2014 dairi

0 0 2

Deliserdang PengumumandanJadwalUjian

0 2 105