Sejarah Kota Sidikalang Letak Dan Geografis Kota Sidikalang

52

3.2.1. Kota Sidikalang

Penelitian ini memiliki dua lokasi yang berbeda yaitu kota Sidikalang dan Kelurahan Batang Beruh. Deskripsi masing-masing lokasi akan diuraikan sebagai berikut.

3.2.1.1. Sejarah Kota Sidikalang

Dalam penguraian sejarah singkat Kecamatan Sidikalang ini kami belum dapat menjelaskan secara mendetail dari awal sampai akhir, namun demikian berdasarkan penelitian dan membaca buku-buku maupun tulisan-tulisan beberapa tokoh-tokoh masyarakat, bahwa yang kami uraikan ini dapat diyakini. Sebelum pemerintah penjajah Belanda memasuki daerah Kabupaten Dairi, pemerintahan dipimpin oleh Takal Aur Pertaki yang bertugas sebagai Kepala Pemerintahan dan merangkap Raja Adat. Kemudian semasa penjajahan Belanda, Pemerintahan di di Kecamatan Sidikalang ini dulunya disebut kenegerian, yaitu kenegerian Kepas, yang dipimpin oleh Raja Ikutan yang dibantu oleh Raja Pandua. Selanjutnya semasa penjajahan Jepang susunan pemerintahan masih tetap seperti penjajahan Belanda, namun istilah jabatan diganti menjadi GUNYO, dan pemerintahan ini pada umumnya diarahkan untuk kepentingan perang dan pengarahan gotong royong, disamping penyuluhan memperbanyak bahan pangan. Sejak 1 Oktober 1947 Kewedanaan Sidikalang dipisah menjadi 3 Asisiten Wedana dan salah satu diantaranya Asisten Wedana Sidikalang, yang sekarang disebut Kecamatan Sidikalang Universitas Sumatera Utara 53

3.2.1.2. Letak Dan Geografis Kota Sidikalang

Kecamatan Sidikalang terdiri dari 11 desakelurahan, 41 lingkungan dan 34 dusun dengan luas kecamatan 70,67 km2 atau 4,20 dari total luas Kabupaten Daerah Tingkat II Dairi. Wilayah Kecamatan Sidikalang diapit empat kecamatan dengan perbatasan sebagai berikut: Sebelah Utara : Kecamatan Siempat Nempu Sebelah Timur : Kecamatan Sitinjo Sebelah Selatan: Kabupaten Pakpak Bharat Sebelah Barat : Kecamatan Berampu Penduduk Kecamatan Sidikalang sebesar 44.202 jiwa yang terdiri dari laki- laki sebesar 22.120 jiwa dan perempuan sebesar 22.082 jiwa. Kepadatan penduduk adalah sebesar 625 jiwa per km persegi dengan penyebaran yang tidak merata pada setiap desakelurahan. Dari 11 desakelurahan yang ada di Kecamatan Sidikalang terdapat penduduk yang terpadat terdapat di Kelurahan Kota Sidikalang terdapat di Kelurahan Kota Sidikalang yaitu dengan kepadatan sebesar 2.912 jiwa per km persegi. Dan desakelurahan yang terjarang penduduknya adalah Desa Sidiangkat dengan tingkat kepadatan 218 jiwa per km persegi. Penduduk di Kecamatan Sidikalang adalah mayoritas beragama Kristen Protestan, yaitu 31.099 jiwa atau 70,36 dari penduduk Kecamatan Sidikalang, kemudian beragama Islam 9.985 jiwa atau 22,59, Kristen Katolik 2.847 jiwa 6,44 dan beragama Budha 243 jiwa 0,55 serta beragama Hindu sebesar 28 orang atau 0,06. Karakteristik sosial adat istiadat di Kecamatan Sidikalang dipengaruhi oleh penduduk yang ada, seperti suku Pakpak, Toba, Simalungun, Karo, Universitas Sumatera Utara 54 dan suku lainnya serta sifatnya dipengaruhi oleh suku-suku di atas, sehingga kegiatannya masih sangat dipengaruhi oleh norma adat yang berlaku. Di Kecamatan Sidikalang terdapat 28 unit Sekolah Dasar SD dengan jumlah murid sebesar 7.745 jiwa,dan tenaga pengajar guru sebesar 309 orang. Rata-rata jumlah murid per sekolah adalah 277 jiwa dan banyak murid per tenaga pengajar adalah 25 jiwa. Di kota ini tidak hanya terdapat pendidikan formal seperti sekolah dasar baik milik pemerintah maupun swasta, akan tetapi sarana pendidikan non formal seperti tempat bimbingan belajar, dan tempat kursus mata pelajaranbahasa asing. Dimana banyak diantara siswa Sekolah Dasar yang berminat mengikuti kegiatan belajar yang disediakan oleh bimbingan belajar maupun kursus mata pelajaranbahasa asing. Para siswa tidak hanya mengharapkan untuk memperoleh pendidikan hanya di seolah saja akan tetapi dari luar sekolah. Selain itu, pemerintah daerah juga menyediakan sarana perpustakaan umum daerah, perpustakaan keliling, dan penyediaan warung internet dengan biaya yang relatif murah agar setiap siswa sekolah di kota ini dapat mengakses informasi dan pengetahuan secara global dari segala penjuru dunia. Pendidikan bagi orang tua ini merupakan salah satu hal terpenting sebagai bekal anak untuk mendapatkan masa depan yang baik. Sebagian besar penduduk memiliki pemukiman yang sederhana dan bahkan sangat sederhana, namun sebagian besar tidak mementingkan penataan rumah menjadi mewah akan tetapi mereka rela asalkan ank-anak mereka dapat menikmati pendidikan setinggi-tingginya. Prinsip hidup masyarakat di ota ini ada dikarenakan oleh sebagian besar masyarakat bersuku Batak, dimana mereka sangat mengutamakan kepentingan keberhasilan anak daripada memupuk harta kekayaan dengan kata lain, bagi mereka anak merupakan kekayaan Universitas Sumatera Utara 55 yang sebenarnya. Jika anak mereka menjadi orang yang berhasil maka menjadi kepuasan dan kebanggaan yang tidak ternilai harganya di dalam hidup. Kota Sidikalang memiliki pemukiman penduduk yang rapat di pusat kotanya, namun di beberapa wilayah desa dan kelurahan terdapat perkebunan yang sebagian besar adalah kopi. Masyarakat yang bermukim di kota ini memiliki keinginan untuk maju terlihat dari kegiatan setiap pagi yang dipadati oleh para pekerja yang berangkat ke tempat kerja masing, para siswa sekolah yang berangkat ke sekolah, para ibu-ibu yang melakukan jual beli di pusat pasar, dan sebagainya. Pusat pasar akan memiliki pengunjung yang ramai pada hari Rabu dan Sabtu karena hari tersebut merupakan hari pekan. Transportasi di kota juga tidak berhenti setiap hari, baik mereka yang bepergian antar wilayah desa maupun sekedar melewati kota untuk menuju kota lain. Aktivitas di kota ini berkurang pada hari Minggu karena kebanyakan penduduk berdiam di rumah untuk melakukan istirahat, setelah seminggu lelah melakukan rutinitas. Orang yang beraktivitas di kota Sidikalang, bukan hanya penduduk Sidikalang namun sebagian besar penduduk bari desa maupun kabupaten lain. Selain untuk bekerja, ada juga yang bersekolah di perguruan tinggi milik Pemerintah Daerah, berobat ke rumah sakit umum, maupun berjalan-jalan di berbagai tempat rekreasi. 3.2.2. Kelurahan Batang Beruh 3.2.2.1. Sejarah Kelurahan Batang Beruh

Dokumen yang terkait

Perilaku Politik Guru (Studi Kasus: Perilaku Politik Ermalina Purba Sebagai Guru PNS di Kelurahan Batang Beruh, Kecamatan Sidikalang dalam Pemilihan Bupati Dairi Tahun 2013)

3 65 96

Pandangan Masyarakat Suku Sakai Terhadap Kesehatan Di Kelurahan Pematang Pudu Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau tahun 2003

1 61 115

Evaluasi Pelaksanaan Program Bantuan Langsung Tunai Di Kelurahan Pandan Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah

1 26 116

Kehidupan Masyarakat Transmigran Di Desa Suak Temenggung Kecamatan Pakaitan Kabupaten Rokan Hilir 1981-2000

1 35 106

Komunikasi Interaksional Orang Tua Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Kota Bandung dalam Menyampaikan Pendidikan Seks (Studi Deskriptif Tentang Komunikasi Interaksional Orang Tua pada Anak Usia Sekolah Dasar di Kota Bandung dalam Menyampaikan Pendidikan Seks

0 26 113

Persepsi Orang Tua dan Guru Terhadap Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah Dasar Di Kota Bogor

4 75 113

ORIENTASI DAN POLA ASUH ORANG TUA UNTUK MENYEKOLAHKAN ANAK PADA SEKOLAH UNGGULAN DI KOTA Orientasi Dan Pola Asuh Orang Tua Untuk Menyekolahkan Anak Pada Sekolah Unggulan Di Kota Solo (Studi Kasus Tentang Keputusan Orang Tua Dalam Menyekolahkan Anak Di De

0 2 17

ORIENTASI DAN POLA ASUH ORANG TUA UNTUK MENYEKOLAHKAN ANAK PADA SEKOLAH UNGGULAN DI KOTA Orientasi Dan Pola Asuh Orang Tua Untuk Menyekolahkan Anak Pada Sekolah Unggulan Di Kota Solo (Studi Kasus Tentang Keputusan Orang Tua Dalam Menyekolahkan Anak Di De

0 4 17

pengumuman jadwal ujian cpns 2014 dairi

0 0 2

Deliserdang PengumumandanJadwalUjian

0 2 105