98 menyerahkan keputusan pada anak sesuai keinginan belajar yang melanjutkan
pendidikan ke Perguruan Tinggi atau tidak.
4.1.2.3.4. Pemberian Nasehat Rajin Belajar
Selain orang tua memiliki berbagai rencana untuk pendidikan anaknya kelak, orang tua juga tidak pernah lelah untuk memberi nasehat kepada anak untuk rajin
belajar. Orang tua hanya dapat memotivasi anak dengan memberi nasehat untuk belajar, namun semua kembali kepada si anak yang membentuk diri sendiri untuk
menjadi lebih baik dalam pendidikannya yang menjadi salah satu faktor pendukung dalam menentukan masa depan. Untuk melihat keberadaan pemberian nasehat anak
untuk belajar kepada anak dapat dipaparkan dalam tabel berikut ini :
Tabel 26 Pemberian Nasehat Rajin Belajar Di Desa Dan Di Kota
Pernyataan Responden di Desa
Responden di Kota Frekuensi
Persen Frekuensi
Persen Ya
97 97
100 100
Ragu-ragu -
- -
- Tidak
3 3
- -
Tidak tahu -
- -
- Total
100 100
100 100
Sumber : Data Penelitian Lapangan Oktober 2009 Berdasarkan tabel pemberian nasehat rajin belajar yang dipaparkan di atas,
responden yang menyatakan setiap hari memberikan nasehat untuk rajin belajar, di wilayah sebesar 97 97 orang, dan di kota sebesar 100 100 orang. Sementara
itu, responden yang menyatakan tidak sebanyak 3 3 orang. Kemudian, responden di desa yang menyatakan tidak setiap hari memberikan nasehat untuk rajin belajar, di
wilayah desa sebesar 3 3 orang. Pada responden di desa ada yang mengatakan
Universitas Sumatera Utara
99 tidak akan karena mereka terlalu sibuk dengan kegiatan mencari nafkah, jadi mereka
mengharapkan kesadaran anak saja agar lebih rajin lagi belajar.
4.1.2.3.5. Pemberian Hadiah Jika mendapat Rangking Kelas
Orang tua sangat senang jika memiliki anak yang mendapatkan ranking kelas di sekolahnya. Orang tua juga merasakan kebanggaan tersendiri pada saat itu. Untuk
memperoleh kebanggaan tersebut tidak jarang orang tua menjanjikan akan memberikan hadiah jika anak mereka mendapatkan ranking di kelas. Pemberian
hadiah menjadi salah satu motivasi bagi anak agar lebih giat lagi dalam belajar untuk mendapatkan ranking kelas. Pada tabel ini akan dipaparkan keberadaan orang tua
dalam pemberian hadiah jika anak mendapatkan ranking kelas, yaitu sebagai berikut :
Tabel 27 Pemberian Hadiah Jika Anak Mendapat Ranking Kelas Di Desa Dan Di Kota
Pernyataan Responden di Desa
Responden di Kota Frekuensi
Persen Frekuensi
Persen Ya
70 70
76 76
Ragu-ragu 15
15 16
16 Tidak
15 15
8 8
Tidak tahu -
- -
- Total
100 100
100 100
Sumber : Data Penelitian Lapangan Oktober 2009 Berdasarkan tabel pemberian hadiah jika anak mendapat ranking kelas yang
dipaparkan di atas, frekuensi responden yang menyatakan bahwa selalu memberikan hadiah jika anak mendapat ranking kelas, di wilayah desa sebesar 70 70 orang,
dan di kota 76 76 orang. Sementara yang menyatakan frekuensi responden yang menyatakan bahwa tidak selalu atau kadang-kadang memberikan hadiah jika anak
mendapat ranking kelas, wilayah desa sebesar 15 15 orang, dan di kota sebesar
Universitas Sumatera Utara
100 16 16 orang. Kemudian, frekuensi responden yang menyatakan bahwa tidak
memberikan hadiah jika anak mendapat ranking kelas sebesar 15 15 orang, dan di kota sebesar 8 orang.
Frekuensi responden yang menyatakan bahwa selalu memberikan hadiah jika anak mendapat ranking kelas lebih besar di desa daripada di kota. Hal tersebut terjadi
dikarenakan responden di desa mengalami kesulitan dalam memberikan hadiah pada anaknya dari segi ekonomi. Kadang kala mereka tidak dapat memberikan apa yang
menjadikan hadiah sesuai keinginan anak mereka namun tidak jarang juga mereka tidak dapat memenuhi sama sekali janji untuk memberikan hadiah. Namun, beberapa
responden baik di desa maupun di kota mengatakan bahwa mereka akan berusaha memberikan hadih walaupun dengan benda-benda sederhana. Para responden yang
kurang beruntung dari segi ekonomi menjadi lebih bersemangat dalam mengerjakan pekerjaan untuk dapat memenuhi permintaan atau janji yang sudah disepakati dengan
anak mereka.
4.1.2.3.6. Pemberian Hukuman Jika Nilai atau Peringkat Kelas Turun