117 yang menyatakan bahwa tidak memberangkatkan anak ke sekolah, di wilayah desa
sebesar 52 52 orang, dan di kota 44 44 orang. Kemudian, frekuensi responden yang menyatakan bahwa tidak peduli dengan keberangkaan anak ke sekolah setiap
hari, di wilayah desa sebesar 6 6 orang, dan di kota 4 4 orang. Responden di desa mengatakan bahwa anak mereka berjalan kaki sampai ke
sekolah. Jika diantar ke sekolah juga tidak bisa dikarenakan tidak adanya memiliki kendaraan pribadi, jika seandainya diantar dengan menggunakan angkutan kota dapat
memperbesar biaya yang dikeluarkan. Maka dari itu, mereka hanya berpesan agar hati-hati selama berjalan kaki agar tidak terjadi kecelakaan. Sedangkan responden di
kota mengatakan bahwa mereka juga tidak memiliki waktu untuk mengantar anak karena harus bekerja di pagi hari juga. Oleh karena itu, mereka menggunakan jasa
angkutan kota atau becak bermotor yang sudah mereka percayai untuk mengantar anak mereka baik pergi maupun pulang dari sekolah.
4.1.2.5.2. Perhatian Terhadap Absensi Anak Selama Belajar Aktif
Kehadiran di sekolah merupakan hal yang sangat penting selama anak dalam masa belajar aktif. Orang tua berusaha untuk membeatasi kegiatan anak yang
mengganggu kehadiran anak di sekolah. Jika anak tidak hadir di sekolah, anak ketinggalan materi pelajaran yang diajarkan pada hari tidak masuk sekolah, dan anak
juga tidak mengetahui tugas yang diberikan. Orang tua juga mendapat kerugian karena sudah mengeluarkan uang untuk biaya anak sekolah tetapi tidak dimanfaatkan
Universitas Sumatera Utara
118 dengan baik. Untuk melihat perhatian orang tua terhadap absensi anak selama belajar
aktif melalui tabel berikut ini :
Tabel 41 Perhatian Terhadap Absensi Anak Selama Belajar Aktif di Desa dan di Kota
Pernyataan Responden di Desa
Responden di Kota Frekuensi
Persen Frekuensi
Persen Ya
75 75
67 67
Ragu-ragu 12
12 26
26 Tidak
13 13
7 7
Tidak tahu -
- -
- Total
100 100
100 100
Sumber : Data Penelitian Lapangan Oktober 2009 Berdasarkan tabel di atas, frekuensi responden yang menyatakan selalu
memberi perhatian terhadap absensi anak selama belajar aktif, di wilayah desa sebesar 75 75 orang, dan di kota sebesar 67 67 orang. Sementara itu, frekuensi
responden yang menyatakan kadang-kadang memberikan perhatian terhadap absensi anak selama belajar aktif, di wilayah desa sebesar 12 12 orang, dan di kota
sebesar 26 26 orang. Selain itu, frekuensi responden yang menyatakan tidak memberikan perhatian terhadap absensi anak selama belajar aktif, di wilayah desa
sebesar 13 13 orang, dan di kota sebesar 7 7 orang. Frekuensi responden yang menyatakan selalu memberikan perhatian terhadap absensi anak selama belajar aktif
lebih tinggi di wilayah kota daripada di desa. Kesibukan orang tua di kota mengakibatkan waktu mereka belum tentu teliti memperhatikan absensi anak. Mereka
hanya tahu anak absen pada saat sakit atau izin tidak tidapat hadir karena sesuatu hal. Sebagian besar responden memperhatikan absensi anak selama belajar aktif. Orang
tua juga berusaha untuk tidak mengikutsertakan anak pada kegiatan tertentu di masa jam belajar di sekolah.
Universitas Sumatera Utara
119
4.1.2.5.3 Pemberian Izin untuk Tidak Sekolah Jika Anak Sakit