112
4.1.2.4.2. Pengharapan Bersifat Religius dari Sekolah
Kebebasan dalam memeluk dan menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing merupakan hak yang peling hakiki. Sebagai makhluk
hidup yang memiliki keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa, pembentukan sifat religi tidak dapat terlepas dalam kegiatan individu. Orang tua mengharpakan
pembentukan sifat religius tersebut tidak hanya di dapat di dalam keluarga maupun tempat peribadatan, akan tetapi juga di sekolah. Selain mandiri dan disiplin, sekolah
juga tida lupa mengajarkan untuk tetap belajar keagamaan agar anak selain pintar tetap dibarengi pembentukan budi pekerti dan taku akan Sang Pencipta. Untuk
melihat keberadaan pengharapan orang tua tersebut, dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 37 Pengharapan Anak Bersifat Religius dari Sekolah di Desa dan dikota
Pernyataan Responden di Desa
Responden di Kota Frekuensi
Persen Frekuensi
Persen Ya
85 85
98 98
Ragu-ragu 2
2 -
- Tidak
13 13
2 2
Tidak tahu -
- -
- Total
100 100
100 100
Sumber : Data Penelitian Lapangan Oktober 2009 Berdasarkan tabel pengharapan anak bersifat religius dari sekolah yang
dipaparkan di atas, frekuensi responden di desa yang menyatakan bahwa mereka mengharapkan anak menjadi religius mengerti akan ajaran agama dengan baik
setelah anak bersekolah, di wilayah desa sebesar 85 85 orang, dan di kota 98 98 orang. Kemudian, frekuensi responden di desa yang menyatakan bahwa mereka
tidak mengharapkan anak menjadi religius mengerti akan ajaran agama dengan baik
Universitas Sumatera Utara
113 setelah anak bersekolah, di wilayah desa sebesar 13 13 orang, dan di kota sebesar
2 2 orang. Sebagian responden berpendapat bahwa sifat religius sebaiknya didapat di
rumah agar anak dapat di awasi secara individu oleh orang tua, sedangkan di sekolah yang mengaasi adalah seorang pengajar untuk lebih dari satu anak. Selain itu menurut
responden, jika anak bersekolah di sekolah yang berifat keagamaan sajalah dapat memberikan sifat religius dengan baik.
4.1.2.4.3. Pengambilan Raport Setiap Akhir Semester