Cara Membuat Argument Mapping

30 Makanan yang mengandung jamur dapat membahayakan kesehatan tubuh. Karena Tetapi Jamur memiliki kandungan senyawa- senyawa kimia berbahaya yang berpotensi Banyak makanan mengandung jamur yang tidak membahayakan tubuh menimbulkan efek toksik bagi kesehatan. Karena Tetapi Karena Tetapi Mengandung senyawa kholin, falin, atropine, dan asam helvet yang sangat mematikan Tidak semua jamur mengandung senyawa toksik tersebut. Jamur memiliki Kandungan lemak lebih tinggi dari daging sehingga baik untuk kesehatan Jamur juga banyak mengandung fosfor, besi, kalsium, vitamin B, vit. C, dan karbohidrat Gambar 2. Pemetaan Argumen Argument Mapping Pada Konsep Jamur

c. Manfaat Argument Mapping

Keuntungan-keuntungan pembuatan peta argumen diungkapkan oleh Ostwald meliputi: 1 tayangan struktur argumen sangat efisien, yaitu peta argumen dapat meringkaskan beberapa halaman dari debat atau isu kompleks ke dalam peta tunggal; 2 tayangan struktur argumen dapat ditampilkan dengan jelas, yaitu argumen ditranslasi dari bentuk teks ke dalam bentuk peta yang merupakan praktik keterampilan berpikir kritis yang sangat baik; dan 3 masing-masing ko-premis dapat ditunjukkan secara eksplisit, yaitu peta argumen akan memacu siswa mengidentifikasi asumsi yang tidak dinyata-kan dan meminta bukti untuk masing- masing komponen dari argumen. 35 Keuntungan pemetaan argumen adalah berfokus pada kelas sub-hubungan. Pemetaan Argumen menjelaskan konsep argument 35 I wayan Redhana, Loc.cit. 31 yang belum lengkap pada siswa. Pemetaan Argumen membuat hubungan yang sangat abstrak inferensialbukti eksplisit dengan mewakili mereka sebagai hubungan spasial dalam pemetaan satu meletakkan banyak kata-kata sehingga lebih baik dapat melihat struktur logis. 36

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Anwar dalam penelitiannya mengenai kemampuan kognitif siswa diperoleh hasil yang mengalami peningkatan dari siklus I dengan nilai 62.7 ke siklus II dengan nilai 75.62. 37 Muhaemin AD dalam penelitiannya mengenai prestasi siswa diperoleh hasil sebesar 0,535, hal ini berarti terdapat peningkatan prestasi siswa pada siklus I sampai siklus III. 38 Yustini Yusuf dalam penelitiannya mengenai hasil belajar dan peningkatan altivitas biologi siswa menggunakan peta konsep pada siklus I dan II. 39 I Wayan Redhana dalam penelitiannya menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis peta argumen yang berlangsung secara sistematis dan bermakna dapat efektif meningkatkan pemahaman dan keterampilan berpikir kritis siswa. 40 36 Yanna Rider and Neil Thomason, p. 10 37 Anwar, “Penggunaan Peta Konsep melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Proses, Hasil Belajar, dan Respon pada Konsep Ekosistem”, Tesis pada Universitas Negeri Malang, 2006. 38 Muhaemin AD, “Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Biologi pada Siswa. Kelas II Semester Ganjil SMA Al-Kautsar TP 20042005 melalui Pendekatan Peta Konsep ”, Jurnal PendidikanVol. 4, 2006, h. 85-92 39 Yustini Yusuf, et.al, “Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi melalui Penggunaan Peta Konsep pada Siswa Kelas II 4 SMP Negeri 2 Pekanbaru”, Jurnal Biogenesis Vol. 2 2, 2006. h.1. 40 I Wayan Redhana, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Peta Argumen Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Topik Laju Reaksi. ” Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Jilid 43 no. 17, 2010. 32

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran IPA khususnya biologi merupakan pelajaran yang erat kaitannya dengan proses penemuan dan pemahaman mengenai alam beserta makhluk hidup didalamnya. Pembelajaran biologi bukan hanya menghafal teori saja, tetapi juga menemukan, memahami dan menguasai konsep secara tuntas dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran biologi menuntut siswa untuk mampu mengaitkan konsep yang baru diperolehnya dengan konsep-konsep yang telah dimiliki sebelumnya. Proses pembelajaran biologi selama ini masih belum mencapai hasil yang memuaskan, hal ini dapat dilihat penguasaan konsep biologi siswa yang tergolong masih rendah. Penguasaan konsep yang masih rendah ini dikarenakan pembelajaran masih berpusat pada guru, sehingga siswa belum secara aktif dalam menemukan, memahami dan menguasai konsep biologi. Selain itu, cara hafalan yang dilakukan siswa dalam memahami konsep biologi juga menjadi salah satu alasan pembelajaran biologi belum maksimal. Salah satu cara yang dapat dilakukan sebagai upaya meningkatkan penguasaan konsep siswa adalah dengan melakukan belajar bermakna. Dengan belajar bermakna, siswa terlibat secara aktif dalam pemebelajaran sehingga mampu memperbaiki struktur kognitifnya. Belajar bermakna dilakukan dengan mengaitkan konsep-konsep yang telah ada dalam struktur kognitif siswa dengan konsep-konsep yang baru dipelajari. Belajar bermakna dapat dilakukan dengan concept mapping dan argument mapping. Pemetaan Konsep concept mapping merupakan perangkat pemetaan yang mengaktifkan unsur-unsur belajar yang berhubungan dengan pengembangan pengetahuan kognitif pada siswa. Konsep-konsep dihubungkan menggunakan kata-kata penghubung sehingga membentuk struktur yang bermakna. Pemetaan Argumen argument mapping merupakan pemetaan yang berfokus pada peta dengan struktur yang logis. Pemetaan argumen dapat mengklasifikasikan dan mengorganisasikan 33 pikiran seseorang. Dengan pemetaan argumen, siswa akan memahami keterkaitan antara premis dan klaim sehingga dapat membantu siswa berpikir kritis dalam memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang susunan konseptual dan memungkinkan siswa menjawab pertanyaan dengan benar. Melalui penggunaan concept mapping dan argument mapping ini, siswa akan mengalami pembelajaran secara bermakna sehingga lebih mudah dalam mengingat dan memahami konsep biologi. Dengan demikian, siswa dapat menguasai konsep kingdom fungi secara lebih mendalam.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berpikir, maka hipotesis penelitian yang diajukan sebagai berikut: Terdapat perbedaan penguasaan konsep antara siswa yang menggunakan concept mapping dengan argument mapping pada konsep kingdom fungi jamur. Penguasaan konsep siswa yang menggunakan argument mapping lebih baik daripada siswa yang menggunakan concept mapping.

Dokumen yang terkait

Perbedaan penguasaan konsep antara siswa yang menggunakan concept mapping dan argument mapping pada konsep kingdom fungi (jamur).

4 21 236

Pengaruh model pembelajaran sains teknologi masyarakat terhadap peningkatan penguasaan konsep fisika pada konsep usaha energi; penelitian kuasi eksperimen di SMP Negeri 48 Jakarta Selatan

0 28 162

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Pengaruh multimedia interaktif dalam pembelajaran biologi terhadap retensi siswa: kuasi eksperimen pada konsep sistem ekskresi di SMAN 5 Tangerang Selatan

1 11 208

Pemanfaatan peta konsep (concept mapping) untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep senyawa hidrokarbon

0 25 8

Pengaruh startegi peta konsep (concept mapping) terhadap hasil belajar fisika siswa: studi quasi eksperimen di MTs Al-Mukhsin Cibinong

1 8 88

Hubungan antara konsep diri ( self concept ) dengan kebermaknaan hidup narapidana di lembaga pemasyarakatan tangerang

1 20 109

Pengaruh strategi belajar metakognitif terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem pencernaan pada manusia : Kuasi eksperimen di SMAN 8 Tangerang Selatan

0 21 234

Perbedaan Sikap Ilmiah Siswa antara yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Group Investigation (GI) pada Konsep Fungi

0 18 288

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN CONCEPT MAPPING ( PETA KONSEP ) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

0 0 17