24
Contoh peta konsep model siklus dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut ini.
Air Kondensasi
Evaporasi
Uap air
Gambar 2.3 Peta Konsep model siklus air Sumber : Trianto, 2010
4 Peta Konsep Laba-laba Spider Concept Map Peta konsep laba-laba digunakan untuk curah pendapat.
Curah pendapat ide-ide berangkat dari suatu ide sentral, sehingga dapat memperoleh sejumlah besar ide yang bercampur aduk. Ide-
ide ini berkaitan dengan ide sentral itu namun belum tentu jelas hubungannya satu sama lain. Peta konsep laba-laba cocok
digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal berikut: a tidak menurut hierarki, b kategori yang tidak paralel; dan c hasil
curah pendapat. Contoh Peta konsep model laba-laba dapat dilihat pada gambar 2.4 berikut ini.
Biologis Air
Fisik Tanah
Kimiawi Udara
Suara Pencemaran Lingkungan
Penipisan lapisan ozon Daur ulang
Hujan asam Reboisasi
Gambar 2.4 Peta Konsep Laba-laba Pencemaran Lingkungan Sumber : Trianto, 2010
25
e. Kegunaan Concept Mapping
Tujuan peta konsep dalam pendidikan menurut Zulfiani, diantaranya sebagai berikut:
1 Menyelidiki apa yang telah diketahui siswa Belajar bermakna membutuhkan usaha yang sungguh-
sungguh dair pihak siswa untuk menghubungkan pengetahuan baru dengan konsep-konsep relevan yang telah dimiliki. Guru harus
mengetahui konsep-konsep yang telah dimiliki siswa waktu pelajaran baru akan dimulai, sedangkan siswa diharapkan dapat
menunjukkan konsep apa yang telah mereka miliki untuk pelajaran baru.
Pendekatan guru dalam hal ini ialah memilih satu konsep utama dari pokok bahasan baru yang akan dibahas. Para siswa
diminta untuk menyusun peta konsep yang memperlihatkan semua konsep yang dapat kaitan pada konsep utama itu, serta
memperlihatkan pula hubungan-hubungan antara konsep yang mereka gambar itu. Lalu para siswa diminta menambahkan konsep-
konsep dan mengaitkan konsep-konsep itu hingga membentuk proposisi
yang bermakna.
Berdasarkan peta
konsep yang
dihasilkan oleh para siswa, guru dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan para siswa tentang pokok bahasan yang akan
diajarkan. 2 Mempelajari cara belajar
Peta konsep yang sesungguhnya harus dibuat oleh siswa untuk menolong siswa itu belajar. Peta konsep mengungkaokan
konsep-konsep dan propsisi-proposisi yang dimiliki seseorang, maka guru dan siswa demikian pula antara siswa dapat saling
berdiskusi untuk saling mengemukakan mengapa suatu hubungan proposional itu baik atau sahih. Dengan cara ini dapat diketahui
kekurangan dalam mengaitkan konsep-konsep dan guru dapat menyarankan agar siswa bersangkutan lebih baik dalam belajar.
26
3 Mengungkapkan konsepsi salah Peta konsep dapat mengungkapkan konsepsi yang salah
misconception yangterjadi pada siswa. Konsepsi salah biasanya timbul
karena terdapat kaitan
antara konsep-konsep yang
mengakibatkan proposisi yang salah. 4 Alat evaluasi
Peta konsep dapat diguanakan sebagai alat evaluasi. Novak 1985 memperhatikan empat kriteria penilaian yaitu: 1 kesahihan
proposisi, 2 adanya hierarki, 3 adanya kaitan silang, 4 adanya contoh-contoh.
27
3. Kajian Teoritis Peta Argumen Argument Mapping a. Pengertian Argument Mapping
Sebuah peta argumen adalah diagram yang menangkap struktur logis dari sebuah argumen sederhana atau kompleks.
28
Melalui pembuatan peta argumen siswa diharapkan memperoleh pengalaman menganalisis dan mengevaluasi premis dan klaim dan
hubungan antara keduanya.
29
Menurut Martin Davies, Pemetaan Argumen merupakan pemetaan yang berfokus pada peta struktur inferensial dan koneksi
logis yang dapat memberi penjelasan struktur yang disimpulkan dari sebuah argumen.
30
Menurut Van Gelder, Peta argumen dapat meningkatkan kemampuan
siswa mengartikulasikan,
memahami, dan
mengkomunikasikan penalaran
sehingga dapat
memacu keterampilan berpikir kritis siswa. Peta argumen membuat
informasi lebih mudah diproses oleh pikiran dengan menggunakan
27
Zulfiani, Op.cit., h. 32-33.
28
Joe Lau Jonathan Chan, [TUTORIAL A09] Argument mapping, 2013, http:philosophy.hku.hkthinkargcomplex.php.
29
I Wayan Redhana, Op.cit., h.147.
30
Martin Davies, Concept mapping, mind mapping and argument mapping: what are the differences and do they matter?, High educ DOI 10.1007s10734-010-9387-6, 2010, p.2.
27
sejumlah sumber representasi yang lebih luas seperti warna, garis, bentuk, dan posisi.
31
Pengertian lain menurut Otswald mengenai pemetaan
argument, yakni:
An argument
map is
a spatial
representation of
an argument
that allows
us to
visualize its
logical structure.
Such maps
allow us
to clearly
see exactly
how each
part of
an argument
relates to
every other
part –
how a
main conclusion
is supported
by reasons,
which in
turn are
supported by
their own
reasons, which
in turn
are supported
by their
own reasons,
and so
on. Argument
maps illustrate
this logical
structure in
box-and-arrow form.
32
Berdasarkan ciri-ciri yang telah diuraikan di atas, maka Argument Mapping adalah cara visual untuk menunjukkan struktur
logis dari suatu argument, baik argument sederhana maupun argument kompleks. Peta argumen dapat membantu siswa
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang susunan konseptual.
b. Cara Membuat Argument Mapping
Sebuah peta argumen biasanya adalah berupa diagram “kotak dan anak panah” dengan kotak sesuai dengan proposisi dan
panah sesuai dengan hubungan seperti dukungan bukti. Pemetaan argumen mirip dengan kegiatan pemetaan lainnya seperti pemetaan
pikiran dan pemetaan konsep, tetapi berfokus pada hubungan bukti yang logis atau kesimpulkan diantara proposisi.
33
Pemetaan argumen
dilakukan dalam
berbagai cara.
Setiap pendekatan
tersebut dilihat
dalam membuat
komitmen pada
tiga tingkat
yang berbeda,
yakni:
31
I wayan Redhana, Loc.cit., h.147.
32
Ostwald, Argument Mapping, Teaching Excellence, 2007, p.1.
33
Tim Van Gelder, Argument Mapping, Encyclopedia of the Mind, 2011, p.1
.
28
1 Argumentasi
teori dan
bidang terkait
seperti logika
informal, berpikir
kritis, dan
retorika memberikan
kerangka teoritis
untuk setiap
gaya pemetaan
argumen. 2
Pendekatan harus
mengadopsi konvensi
visual untuk
menampilkan argumen
sesuai dengan
teori. Dari
berbagai dimensi
seperti bentuk,
warna, dan
garis, perancang
skema harus
memilih cara
untuk menunjukkan
bahwa satu
proposisi mendukung
yang lain.
Konvensi harus
menghasilkan peta
yang tidak
hanya secara
teoritis tetapi
juga memadai:
komunikatif efektif,
benar menyampaikan
kepada pembaca
struktur argumen
dan isu-isu
terkait, interaksi
dukungan konstruksi
dan modifikasi,
dan menyenangkan
mata. 3
Membuat peta
argumen membutuhkan
sumber daya
dan teknologi
dari beberapa
jenis. Teknologi
yang paling
jelas dan
mudah diakses
adalah pena
dan kertas
atau papan
tulis. Pemetaan
argumen yang
serius sekarang
dilakukan dengan
menggunakan alat-alat
komputer yang
dirancang khusus.
34
Menurut Jamel Ostwal
d, pada bagian pertamaatas sebuah peta argument berisi anggapan. Hal ini diikuti dalam contoh
dengan klaim pendukung di bawah kata “karena” dan keberatan
di bawah kata “tapi”. Klaim dukungan atau keberatan yang
menjadi sanggahan ketika mereka keberatan terhadap keberatan: Dalam perangkat lunak, klaim, keberatan dan sanggahan berwarna
berbeda. Dasar kotak yang menyediakan pertahanan untuk klaim terminal, disediakan pada akhir pohon argumen.
Keberatan dan sanggahan atas keberatan dapat ditambahkan pada setiap titik di peta dalam warna yang berbeda untuk
identifikasi visual lebih mudah. Dasar kotak pada titik-titik terminal pohon argumen juga memerlukan bukti di tempat kurung
34
Ibid., p. 1-2.