Perolehan Konsep Deskripsi Teoretis 1. Kajian Teoretis Penguasaan Konsep
12
pengetahuan prerequisite.
Untuk mengetahui
tingka pemahaman siswa tentang prerequisite tersebut, guru perlu
melakukan atau memberikan tes awal kepada semua siswa. Bila ternyata ada sejumlah siswa yang tidak mengetahui suatu
konsep yang diperlukan sebagai prerequisite, guru dapat menggunakan salah satu atau beberapa prosedur berikut ini.
a. Bila semua siswa belum memahami konsep, maka keseluruhan siswa perlu diadakan review.
b. Siswa yang telah mengetahui konsep bertindak sebagai tutor terhadap siswa lainnya, terutama jika jumlah yang telah
mengetahui dan
yang belum
mengetahui konsep
seimbangsama. c. Pertanyaan-pertanyaan pada tes disertai kunci dari sumber
referensi yang dapat digunakan secara bebas oleh siswa sendiri.
d. Memberikan review kepada siswa secara individual.
Langkah ke-4: Memberikan contoh-contoh yang positif dan yang negatif mengenai konsep.
Contoh-contoh positif dan negatif tentang konsep adalah kondisi yang penting dalam mempelajari konsep. Suatu konsep
contoh positif adalah sesuatu yang berisikan atribut-atribut tentang konsep. Suatu konsep negatif adalah sesuatu yang tidak
berisikan satu atau lebih atribut. Dalam
menggunakan contoh-contoh
hendaknya mempertimbangkan beberapa hal, antara lain:
a. Banyaknya contoh-contoh
positif dan
negatif yang
dipergunakan dalam mengajarkan suatu konsep b. Derajat kemanfaatan daripada contoh-contoh tersebut
c. Derajat kenyataan realisme yang terkandung dalam contoh- contoh yang digunakan.
13
Langkah ke-5: Menyajikan contoh-contoh
Ada tiga cara yang dapat ditempuh dalam menyajikan contoh-contoh kepada siswa, yaitu sebagai berikut.
a. Penyajian bertahap succive presentation, suatu contoh dipertunjukkan, dan setelah dua puluh detik kemudian
dipertunjukkan contoh lainnya. b. Kondisi fokus, dua contoh disajikan bersama-sama, misalnya
dua contoh positif atau satu yang positif dan satu lagi yang negatif.
c. Penyajian simultan, tiap contoh baru dipertunjukkan bersama dengan contoh yang telah dipertunjukkan sebelumnya.
Langkah ke-6:
Sambutan siswa
dan penguatan
reinforcement
Dalam belajar konsep, penguatan terutama memberikan informasi balikan agar siswa dapat memisahkan antara contoh
positif dan yang negatif, dan merumuskan hubungan antara macam-macam atribut. Penguatan yang lebih banyak dan sering
akan lebih mempercepat belajar konsep dibandingkan dengan melakukan penguatan secara sebagian-sebagian. Disamping itu,
penguatan yang berintensitas tinggi akan lebih efektif untuk mempelajari konsep-konsep yang sulit, penguatan verbal kurang
efektif dibandingkan dengan penguatan auditoris.
Langkah ke-7: Menilai belajar konsep
Langkah ini
menekankan pada
aspek penyimpulan
generalisasi tentang sejauh mana siswa telah memahami sesuatu. Langkah ini berfungsi sebagai kegiatan penilainan
terhadap penguasaan konsep oleh siswa, dan sekaligus dapat berfungsi sebagai penguatan atau umpan balik untuk perbaikan
selanjutnya.
9
9
Ibid., h. 166-169.