Kalibrasi Instrumen METODOLOGI PENELITIAN

42 Berdasarkan uji reliabilitas yang telah dilakukan, diperoleh hasil uji reliabilitas sebesar 0,84. 8 Hal ini berarti soal yang sudah diujikan memiliki reliabilitas dengan kriteria sangat tinggi. 3. Taraf Kesukaran Butir Soal Tingkat kesukaran butir soal adalah proporsi dari keseluruhan siswa menjawab benar pada buti soal tersebut. Tingkat kesukaran dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: P  B N Dimana : P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar N = Jumlah seluruh siswa peserta tes Setelah didapat nilai kemudian diinterpretasikan terhadap tabel indeks kesukaran seperti di bawah ini: Tabel 3.6 Interprestasi Tingkat Kesukaran Berdasarkan uji tingkat kesukaran yang telah dilakukan, dari 50 soal yang diujikan terdapat sebanyak 11 soal sangat sukar, 10 soal sukar, 21 soal sedang, 4 soal mudah, dan 4 soal sangat mudah. 8 Lampiran 3, h. 90. Indeks Kesukaran Interprestasi Kesukaran – 0,25 Sukar 0,26 – 0,75 Sedang 0,76 – 1 Mudah  B  P A  P B P A  = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B  = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar 43 4. Daya pembeda soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk dapat membedakan siswa yang termasuk kelompok atas, dan siswa termasuk kelompok bawah. Angka yang menunjukan daya pembeda disebut indeks diskriminasi. 9 Untuk menentukan daya pembeda, seluruh siswa diranking dari mulai teringgi hingga terendah. Kemudian, diambil 50 skor teratas sebagai kelompok atas JA dan 50 skor terbawah sebagai kelompok bawah JB. Daya pembeda DP dihitung mengunakan rumus sebagai berikut. DP  B A J A B J B Dimana: J = Jumlah peserta tes J A = Banyaknya peserta kelompok atas J B = Banyaknya peserta kelompok bawah B A = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar B B = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar B A J A B B J B Setelah didapat nilai kemudian diinterprtasikan terhadap tabel nilai Daya Pembeda seperti dibawah ini: 9 Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006, h. 103. 44 Tabel 3.7 Interprestasi atau penafsiran Daya Pembeda DP Berdasarkan hasil uji daya pembeda yang telah dilakukan, dari 50 soal sebanyak 8 soal jelek, 8 soal cukup, 21 soal baik, dan 1 soal baik sekali.

G. Teknik Analisis Data

Pengolahan data merupakan bagian penting dalam penelitian, karena dengan melakukan melakukan pengolahan data, menjadikan data tersebut bermakna dan berguna dalam pemecahan masalah penelitian.

1. Penilaian LKS

Berikut ini adalah rubrikacuan penilaian siswa untuk membuat concept mapping: Tabel 3.8 Rubrik Penilaian Concept Mapping No Indikator Penilaian Skor Skor Total 1 Ketepatan proposisi 1 2 Ketepatan hierarki 5 3 Ketepatan kaitan silang 2 10 4 Ketepatan penggunaan contoh 1 Skor total peta konsep Nilai Daya Pembeda Interprestasi Nilai Daya Pembeda Negatif Soal dibuang poor 0,00 – 0,20 Jelek poor 0,21 – 0,40 Cukup satisfactory 0,41 – 0,70 Baik good 0,70 – 1,00 Baik sekali excellent 45 Keterangan :

1. Proposisi adalah dua konsep yang dihubungkan oleh kata penghubung.

Proposisi dikatakan sahih jika menggunakan kata penghubung yang tepat.

2. Hierarki adalah tingkatan dari konsep yang paling umum sampai konsep

yang paling khusus.

3. Kaitan silang adalah hubungan yang bermakna antara suatu konsep pada

satu hierarki dengan konsep lain pada hierarki lainnya.

4. Contoh adalah kejadian atau objek spesifik yang sesuai dengan atribut

konsep. Contoh dikatakan sahih jika contoh tersebut tidak dituliskan di dalam kotak karena contoh bukanlah konsep. Berikut ini adalah acuan mengkode argument mapping berdasarkan pola argumentasi Toulmin dan kerangka analisis menurut Dawson dan Venville adalah sebagai berikut: 10 Tabel 3.9 Kriteria Pola Argumentasi 10 Lampiran 8, h. 168. Kriteria Argumentasi Menurut Pola Argumentasi Toulmin Ciri Kriteria Argumentasi Claim  Jika argumentasi siswa merupakan sebuah pernyataan yang terdiri dari suatu kalimat pendapat atau kesimpulan tanpa disertai kriteria argumentasi lainnya. Data  Merupakan fakta atau bukti yang mendukung sebuah claim  Terdapat claim yang didukung WarrantPenjamin  Penghubung antara data dengan claim  Berupa alasan dari pemikiranpenalaran siswa yang menghubungkan claim dengan data  Terdapat claim dengan data 46

2. Pengujian Prasyarat Penelitian

Sebelum pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis, yaitu uji normalitas menggunakan uji Liliefors dan uji homogenitas varians menggunakan uji Fisher. Adapun langkah-langkah dalam penggunaan uji statistik adalah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normat atau tidak. Uji normalitas yang digunakan yaitu Uji Liliefors. Dengan rumus: | | Kriteria Argumentasi Menurut Pola Argumentasi Toulmin Ciri Kriteria Argumentasi BackingPendukung  Merupakan sebuah pendukungpenjelasan yang mendasari sebuah warrant  Terdapat claim, data, dan warrant RebuttalSanggahan  Merupakan sanggahanpengecualian yang melemahkan claim, karena lemahnya warrantbacking  Terdapat claim, data, warrant, danatau backing QualifierPenguatan  Merupakan penguatanketerangan meyakinkan warrantbacking untuk menguatkan claim.  Terdapat claim, data, warrant, danatau backing 47 Adapun langkah-langkah uji Liliefors sebagai berikut: a. Urutkan data sampel dari yang terkecil hingga terbesar b. Tentukan nilai Z dari tiap-tiap data dengan rumus: Z i = ̅ S Dengan: Z i = Skor baku Xi = Skor data ̅ = Nilai rata-rata S = Simpangan baku Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Z i berdasarkan tabel Z i dan sebut dengan F Z i dengan aturan: Jika Z i 0, maka F Z i = 0,5 + Z tabel Jika Z i 0, maka F Z i = 0,5 – Z tabel c. Hitung proposisi Z 1 , Z 2 , ……, Z n yang lebih kecil atau sama dengan Z i . Jika proposisi dinyatakan oleh S Z i , maka: S Z i = Banyaknya Z 1 , Z 2 , ……, Z n yang Z i n d. Hitunglah selisih F Z i – S Z i kemudian tentukan harga mutlaknya. e. Ambil nilai terbesar antara harga-harga mutlak selisih tersebut, nilai ini kita namanakan L o. f. Memberikan interpretasi, L o dengan membandingkannya dengan L t . L t adalah harga yang diambil dari tabel harga kritis uji Liliefors. g. Tentukan kriteria pengujian: Mengambil kesimpulan berdasarkan harga L o dan L t yang telah didapat. Apabila L o L t maka H o diterima, yang berarti data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. 11 11 Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 2005, h. 466.

Dokumen yang terkait

Perbedaan penguasaan konsep antara siswa yang menggunakan concept mapping dan argument mapping pada konsep kingdom fungi (jamur).

4 21 236

Pengaruh model pembelajaran sains teknologi masyarakat terhadap peningkatan penguasaan konsep fisika pada konsep usaha energi; penelitian kuasi eksperimen di SMP Negeri 48 Jakarta Selatan

0 28 162

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Pengaruh multimedia interaktif dalam pembelajaran biologi terhadap retensi siswa: kuasi eksperimen pada konsep sistem ekskresi di SMAN 5 Tangerang Selatan

1 11 208

Pemanfaatan peta konsep (concept mapping) untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep senyawa hidrokarbon

0 25 8

Pengaruh startegi peta konsep (concept mapping) terhadap hasil belajar fisika siswa: studi quasi eksperimen di MTs Al-Mukhsin Cibinong

1 8 88

Hubungan antara konsep diri ( self concept ) dengan kebermaknaan hidup narapidana di lembaga pemasyarakatan tangerang

1 20 109

Pengaruh strategi belajar metakognitif terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem pencernaan pada manusia : Kuasi eksperimen di SMAN 8 Tangerang Selatan

0 21 234

Perbedaan Sikap Ilmiah Siswa antara yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Group Investigation (GI) pada Konsep Fungi

0 18 288

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN CONCEPT MAPPING ( PETA KONSEP ) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

0 0 17