Berdasarkan tabel 4.3, rata-rata nilai indikator soal pretest dan posttest pada kelas eksperimen I dan eksperimen II mengalami peningkatan. Pada
kelas eksperimen I, rata-rata soal indikator 1, pada saat pretest diperoleh nilai 46,67. Sedangkan pada saat posttest diperoleh nilai 98,33. Pada indikator 2,
rata-rata indikator soal pada saat pretest diperoleh nilai 15,00 Sedangkan pada saat posttest diperoleh nilai 58,83. Pada indikator 3, rata-rata indikator soal
pada saat pretest diperoleh nilai 10,00. Sedangkan pada saat posttest diperoleh nilai 46,67. Pada indikator 4, rata-rata indikator soal pada saat pretest
diperoleh nilai 33,75. Sedangkan pada saat posttest diperoleh nilai 67,92. Pada indikator 5, rata-rata indikator soal pada saat pretest diperoleh nilai 35,00.
Sedangkan pada saat posttest diperoleh nilai 47,08. Pada indikator 6, rata-rata indikator soal pada saat pretest diperoleh nilai 31,25. Sedangkan pada saat
posttest diperoleh nilai 59,17. Pada kelas eksperimen II, rata-rata nilai indikator soal pretest dan
posttest mengalami peningkatan. Pada indikator 1, rata-rata indikator soal pada saat pretest diperoleh nilai 20,00. Sedangkan pada saat posttest diperoleh
nilai 86,67. Pada indikator 2, rata-rata indikator soal pada saat pretest diperoleh nilai 6,67. Sedangkan pada saat posttest diperoleh nilai 58,83. Pada
indikator 3, rata-rata indikator soal pada saat pretest diperoleh nilai 40,00. Sedangkan pada saat posttest diperoleh nilai 69,58. Pada indikator 4, rata-rata
indikator soal pada saat pretest diperoleh nilai 33,33. Sedangkan pada saat posttest diperoleh nilai 69,58. Pada indikator 5, rata-rata indikator soal pada
saat pretest diperoleh nilai 40,00. Sedangkan pada saat posttest diperoleh nilai 77,50. Pada indikator 6, rata-rata indikator soal pada saat pretest diperoleh
nilai 36,67. Sedangkan pada saat posttest diperoleh nilai 60,86.
4. Deskripsi Nilai Pembuatan Concept Mapping dan Argument Mapping
Nilai rata-rata pembuatan concept mapping dan argument mapping pada masing-masing kelas eksperimen adalah sebagai berikut:
4
Tabel 4.4 Nilai Pembuatan Concept Mapping pada Kelas Eksperimen I
Berdasarkan tabel 4.4, nilai rata-rata pembuatan concept mapping siswa kelas eksperimen I pada pertemuan pertama diperoleh nilai sebesar
75. Pada pertemuan kedua, diperoleh nilai sebesar 73, dan pada pertemuan ketiga, diperoleh nilai sebesar 77.
Tabel 4.5 Nilai Pembuatan Argument Mapping pada Kelas Eksperimen II
Berdasarkan tabel 4.5, nilai rata-rata pembuatan argument mapping siswa kelas eksperimen I pada pertemuan pertama nilai sebesar 74. Pada
pertemuan kedua, diperoleh nilai sebesar 60, dan pada pertemuan ketiga, diperoleh nilai sebesar 65.
5
5. Deskripsi Hasil Observasi Siswa
Hasil observasi siswa di setiap pertemuan pada kelas concept mapping dan argument mapping adalah sebagai berikut:
4
Lampiran 13, h. 199.
5
Lampiran 14, h. 200.
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Pertemuan 3 Rata-rata
75 73
77
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Pertemuan 3 Rata-rata
74 60
65
PE R
T E
M U
A N
I
PE R
T E
M U
A N
II
PE R
T E
M U
A N
II I
Tabel 4.6 Hasil Observasi Siswa Pada Kelas Eksperimen I
Skala Penilaian:
1 : tidak sama sekali 2 : kadang-kadang
3 : sebagian siswa 4 : hampir semua siswa
Aspek yang diamati 1
2 3
4
Keaktifan siswa dalam bertanya √
Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan √
Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
√
Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat √
Keaktifan siswa dalam menyimpulkan materi √
Keaktifan siswa dalam bertanya √
Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan √
Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
√
Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat √
Keaktifan siswa dalam menyimpulkan materi √
Keaktifan siswa dalam bertanya √
Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan √
Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
√
Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat √
Keaktifan siswa dalam menyimpulkan materi √
PE R
T E
M U
A N
I
PE R
T E
M U
A N
II
PE R
T E
M U
A N
II I
Tabel 4.7 Hasil Observasi Siswa Pada Kelas Eksperimen II
Skala Penilaian:
1 : tidak sama sekali 2 : kadang-kadang
3 : sebagian siswa 4 : hampir semua siswa
Aspek yang diamati 1
2 3
4
Keaktifan siswa dalam bertanya √
Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan √
Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
√
Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat
√
Keaktifan siswa dalam menyimpulkan materi √
Keaktifan siswa dalam bertanya √
Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan √
Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
√
Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat
√
Keaktifan siswa dalam menyimpulkan materi √
Keaktifan siswa dalam bertanya √
Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan √
Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
√
Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat
√
Keaktifan siswa dalam menyimpulkan materi √
Berdasarkan tabel 4.6, sebagian siswa pada kelas eksperimen I aktif bertanya mengenai concept mapping dan penggunaanya dalam pembelajaran
konsep jamur. Dalam menjawab pertanyaan, siswa juga cukup aktif walaupun beberapa siswa lainnya ada yang tidak memperhatikan. Pembuatan concept
mapping yang dikerjakan oleh siswa, sebagian siswa masih kesulitan. Hal ini disebabkan karena siswa sulit menentukan konsep-konsep penting yang harus
disusun menjadi sesuatu yang bermakna. Tetapi beberapa siswa ada juga sudah mampu mengungkapkan pendapat dan menentukan konsep yang
ditemukannya untuk dibuat menjadi sebuah concept mapping. Berdasarkan tabel 4.7, dengan pembelajaran menggunakan argument
mapping, siswa cenderung lebih aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Siswa juga aktif mengerjakan lembar
kerja yang telah diberikan, walaupun ketepatan dalam menjawabnya masih kurang baik.
B. Pengujian Prasyarat Analisis
Berdasarkan data yang sudah diperoleh dalam penelitian lapangan, pada pengujian prasyarat analisis akan menggunakan data pretest dan posttest
dari kelas eksperimen I dan eksperimen II. Untuk melakukan uji prasyarat analisis maka data harus dihitung normalitas, homogenitas dan pengujian
hipotesis.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak.
Pengujian normalitas ini menggunakan uji Liliefors denngan kriteria pengujian jika L
hitung
L
tabel
maka data berdistribusi normal dan jika L
hitung
L
tabel
maka data berdistribusi tidak normal.
a. Uji normalitas prestest kelompok eksperimen I dan Eksperimen II
Hasil uji normalitas pretest kelas eksperimen I dan eksperimen II dapat dilihat pada tabel berikut:
6
Tabel 4.8 Data Uji Normalitas Pretest pada Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
Berdasarkan tabel 4.8, didapat L
hitung
pretest pada kelas eksperimen I sebesar 0,159 dan L
hitung
pretest pada kelas eksperimen II sebesar 0,094. Kelas eksperimen I dan eksperimen II dengan jumlah sampel sebanyak 30,
didapat L
tabel
pada taraf signifikan α = 0,05 sebesar 0,161.
Perbandingan antara L
hitung
L
tabel
pretest untuk kelas eksperimen I 0,159 0,161 dan untuk kelas eksperimen II 0,094 0,161, maka
hipotesis 0 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data kedua sampel berdistribusi normal.
b. Uji normalitas Posttest kelompok eksperimen I dan Eksperimen II
Hasil uji normalitas Posttest kelas eksperimen I dan eksperimen II dapat dilihat pada tabel berikut:
6
Lampiran 16, h. 215.
Kelas N
L
hitung
L
tabel
α 0,05 Kesimpulan
E1 30
0,159 0,161
Distribusi normal
E2 30
0,094 0,161
Distribusi normal
Tabel 4.9 Data Uji Normalitas Posttest pada Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
Berdasarkan tabel 4.9, didapat L
hitung
posttest pada kelas eksperimen I sebesar 0,109 dan L
hitung
posttest pada kelas eksperimen II sebesar 0,124. Kelas eksperimen I dan eksperimen II dengan jumlah sampel sebanyak 30,
didapat L
tabel
pada taraf signifikan α = 0,05 sebesar 0,161.
Perbandingan antara L
hitung
L
tabel
posttest untuk kelas eksperimen I 0,109 0,161 dan untuk kelas eksperimen II 0,124 0,161, maka
hipotesis 0 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data kedua sampel berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua keadaan atau populasi. Uji homogenitas yang digunakan adalah Uji Fisher
dilakukan untuk mengetahui apakah data kelas eksperimen I dan eksperimen II memiliki varians yang homogen atau tidak.
7
a. Uji homogenitas prestest kelompok eksperimen I dan eksperimen II
Hasil uji homogenitas pretest kelas eksperimen I dan eksperimen II dapat dilihat pada tabel berikut:
7
Lampiran 17, h. 220.
Kelas N
L
hitung
L
tabel
α 0,05 Kesimpulan
E1 30
0,109 0,161
Distribusi normal E2
30 0,124
0,161 Distribusi normal
Tabel 5.0 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
Berdasarkan tabel 5.0, diperoleh F
hitung
data pretest untuk kelas eksperimen I dan eksperimen II sebesar 1,54. Pada taraf signifikan
α = 0,05 dengan sampel sebanyak 30 untuk kelas eksperimen I dan kelas eksperimen
II, diperoleh F
tabel
sebesar 1,84. Perbandingan antara F
hitung
F
tabel
1,54 1,84, maka hipotesis 0 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa varians kedua
kelompok homogen.
b. Uji homogenitas posttest kelompok eksperimen I dan eksperimen II
Hasil uji homogenitas posttest kelas eksperimen I dan eksperimen II dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.1 Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
Berdasarkan tabel 5.1, diperoleh F
hitung
data posttest untuk kelas eksperimen I dan eksperimen II sebesar 1,02. Pada taraf signifikan
α = 0,05 dengan sampel sebanyak 30 untuk kelas eksperimen I dan kelas eksperimen
II, diperoleh F
tabel
sebesar 1,84.
Kelas N
S
2
F
hitung
F
tabel
Kesimpulan
E1 30
128,92 1,54
1,84 Varians
homogen E2
30 83,30
Kelas N
S
2
F
hitung
F
tabel
Kesimpulan
E1 30
112,59 1,02
1,84 Varians
homogen E2
30 110,67