74
f. Segi Retoris
Gaya penulisan yang ditampilkan dalam materi khotbah bagian ini
adalah dalam bentuk grafis yang berupa penggunaan huruf miring.
Materi bagian ini menekankan mengapa mati itu rahasia. Hal ini terdapat pada kalimat:
“..Mengapa MATI itu RAHASIA?
1. Agar kami tidak cinta Dunia 2. Supaya kami tidak menunda amal
3. Agar kami selalu berusaha mencegah maksiat 4. Agar kami menjadi orang yang cerdas
Sebagaimana Sabda Rasulullah: “orang yang cerdas adalah orang
yang selalu memikirkan dan mempersiapkan kematian ” Menyesal
kemudian tiada berguna, menyesal saat terbaring di liang kubur, adalah sia-sia.
3. Belajar Dari Kematian KH. Zainuddin MZ
a. Tema Khotbah
Tema materi khotbah pada bagian ini adalah mempersiapkan diri sebelum wafat taubat, lagi-lagi tujannya adalah sebagai muhasabah
dzikrulmaut. Dapat dilihat dari tema materi khotbah pada bagian ini
yakni Belajar Dari Kematian KH. Zainuddin MZ. b.
Segi Skematik
Judul materi khotbah pada bagian ini adalah Belajar Dari Kematian KH. Zainuddin MZ, bagian ini diawali dengan latar belakang bahwa
setiap manusia pasti pernah melakukan perbuatan salah dan dosa.
75
Materi khotbah bagian ini berisi tentang manusia yang pasti pernah berbuat kesalahan, tidak harus heran jika seorang pejabat, Ustaz, atau
Kiyai sekalipun juga pernah berbuat salah. Inti dari materi khotbah ini terdapat pada kalimat:
“..Siapa diantara kita hadirin yang tidak pernah berbuat salah termasuk ustaz atau kiyai sekali pun kalau kita lihat apa yang kita
perbuat dalam keseharian kita, kita tidak bisa menghindar dari pelanggaran rambu-rambu agama. Diantara kita sering berbuat
salah dan khilaf, sering berbuat dosa, pernah punya keberanian berbuat maksiat, sering berbohong, meninggalkan kewajiban solat,
menggunjing berghibah, menceritakan aib orang lain, fitnah, dan kemudian mengkondisikan uang subhat dan uang haram. Siapa
yang terlepas dari kesalahan-kesalahan itu...
” “..Bagaimana jika kita belum taubat sampai kita wafat, kalau kita
banyak kesalahan dalam keseharian dan tidak taubat sebelum wafat sampai kemudian kita wafat, maka kita akan terancam oleh satu hadis
yang menegaskan bahwa setiap manusia akan masuk neraka hadis itu berbunyi:
Artinya : “Sesungguhnya Abdullah bin Masud mengisahkan
kepada mereka, ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wa Salam bersabda:
“Manusia akan mendatangi neraka, kemudian ia melaluinya dikarenakan amalnya, adapun yang paling awal
diantara mereka secepat kilat, lalu seperti angin, kemudian seperti larinya kuda, kemudian seperti seorang yang menunggangi
tunggangan, kemudian seperti seseorang yang berlari, kemudian seperti seseorang yang berjalan.
”HR. Tirmidzi.
5
5
Muhammad bin „Isa Abu „Isa At-Tirmidzi, Jami’ Shahih Sunan At-Tirmidzi, Bairut: Darul ihya Al-
„Aroby, Juz 5, h. 317.