Pengertian Analisis Wacana Tinjauan Tentang Analisis Wacana
23
Komunikasi itu dapat menggunakan bahasa lisan dan dapat pula memakai tulisan.
7
Alex Sobur merangkum pengertian wacana dari berbagai pendapat, ia memandang wacana sebagai “rangkaian ujar atau rangkaian tindak
tutur yang mengungkapkan suatu hal subjek yang disajikan secara teratur, sistematis, dalam suatu kesatuan yang koheren, dibentuk oleh
unsur segmental maupun nonsegmental bahasa”.
8
Kajian terhadap wacana sering disebut sebagai analisis wacana, istilah analisis dalam Kamus Pintar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
suatu sifat penelitian, penguraian, kupasan. Sedangkan analisa adalah penyeledikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan
sebenarnya.
9
Analisis wacana merupakan pendekatan baru muncul beberapa puluh tahun belakangan ini. Aliran-aliran linguistik selama ini
membatasi penganalisaannya hanya kepada soal kalimat dan barulah memalingkan perhatiannya kepada penganalisaan wacana.
10
Analisis wacana merupakan salah satu studi mengenai pesan dalam komunikasi selain analisis isi kuantitatif. Menurut Eriyanto, terdapat
empat perbedaan anatara analisis wacana dengan analisis isi kuantitatif, anatara lain:
7
Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 10.
8
Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 11.
9
Hamis ST, Kamus Bahasa Indonesia, Surabaya: Pustaka Dua, 2000, cet. Ke-1, h. 34.
10
A. Hamid Hasan Lubis, Analisis Wacana Pragmatik, Bandung: Angkasa, 1993, cet. Ke-1, h. 12.
24
a Analisis wacana lebih bersifat kualitatif dibandingkan dengan
analisis isi yang umumnya kuantitatif, analisi wacana menekankan pada pemaknaan teks ketimbang penjumlahan unit
kategori seperti yang terdapat dalam analisi isi. Sehingga dalam menentukan
analisis datanya,
analisis wacana
tidak
memerlukan lembaran koding.
b Analisi isi kuantitatif pada umumnya hanya dapat digunakan
untuk membedah muatan teks komunikasi yang bersifat manifest nyata, atau dengan kata lain yang dipentingkan
adalah objektivitas, validitas keakuratan data, dan realibitas. Sedangkan dalam analisis wacana, unsur terpenting dalam
analisisnya adalah
penafsiran dari
teks yang
latent
tersembunyi.
c Analisis isi kuantitatif lebih menekankan kepada “apa” what
yang dikatakan oleh media, dan hanya bergerak pada level makro isi media saja. Sedangkan analisis wacana menekankan
kepada “bagaimana” how dan isi media, analisis wacana juga meneliti pada level mikro yang menyusun suatu teks, seperti
kata, kalimat, ekspresi, dan retoris.
d Analisis isi bertujuan melakukan generalisasi dalam
penyimpulan hasil penelitiannya, dan bahkan melakukan prediksi. Hal ini karena dalam unit atau perangkat
25
penelitiannya menggunkan sample, angket dan sebagainya. Yang secara tidak langsung bertujuan untuk menggambarkan
fenomena dari suatu isu atau peristiwa. Sedangkan analisis wacana tidak bertujuan untuk melakukan generalisasi dengan
menggunakan beberapa asumsi. Hali ini karena analisis wacana bahwa setiap peristiwa pada dasarnya selalu bersifat unik,
karena tidak diperlukan prosedur yang sama diterapkan untuk isu dan kasus yang berbeda.
11
Analisis wacana bersifat lebih mendalam bila dibandingkan dengan analisis isi sebab analisis wacana menafsirkan pesan yang
tersembunyi. Untuk analisis wacana tulisan, meneliti bukan hanya sekedar pada kalimat yang ditulis, tetapi pada kata dan hubungan
kalimat, bagaimana kalimat itu dibentuk dan tujuan dari kata atau kalimat itu disajikan. Analisis wacana tidak bertujuan untuk
melakukan generalisasi seperti yang dilakukan dalam penelitian dengan menggunakan analisis isi dalam penyimpulan hasil.