Pengertian Khotbah Jumat Khotbah Jumat

40 34 Jabir meriwayatkan bahwa sesungguhnya Nabi SAW apabila naik ke mimbar maka ia memberi salam H.R. Ibnu Majah. b. Duduk dan Mendengarkan Adzan Setelah memberi salam, khotib duduk di atas kursi atau bangku yang terdapat di atas mimbar, lalu muadzin memperdengarkan adzan sebagaimana terdapat dalam hadis Nabi SAW: “Dari Saib bin Yazid berkata: adalah Bilal, biasa adzan apabila Nabi SAW duduk di atas mimbar dan ia iqamat setelah Nabi SAW turun”. H.R. Ahmad dan Nasai. c. Memenuhi Rukun Khotbah Khotbah Jumat tentu saja harus ada rukun-rukun yang harus dipenuhinya, baik pada khotbah pertama maupun khotbah kedua. d. Menyampaikan Khotbah dengan Singkat, Padat, dan Suara yang Lantang. Dalam menyampaikan khotbah Rasulullah SAW mencontohkan kepada kita untuk berkhotbah dengan waktu yang singkat dengan 34 Muhammad bin Yazid Abu Abdullah Al-Qozwani, Sunan Ibnu Majah, Bairut: Darul Fikri, juz 1, h. 352. 35 Ahmad bin Syu’aib Abu Abdirrohman An-Nasa’I, Sunan An-Nasa’I Al-Kubro, Bairut: Darul Kutub Alamiyah, Juz 1, h. 527. 41 materi yang padat serta didukung dengan suara yang lantang sebagaimana hadis berikut: “Sesungguhnya Nabi SAW tidak pernah memanjangkan khotbahnya pada hari Jumat, sesungguhnya khotbah itu hanya berisikan kalimat- kalimat yang pendek”. H.R. Abu Daud. Dengan demikian menjadi jelas bagi kita bahwa khotbah Jumat merupakan bagian dari pelaksanaan ibadah Jumat yang tidak bisa diabaikan begitu saja atau menyampaikan khotbah hanya sekadar untuk menggugurkan kewajiban saja. Oleh karena itu, khotbah harus disampaikan dengan baik dan setiap jamaah mesti mendengarkannya dengan baik. Insya Allah, dengan begitu kualitas ketaqwaan kaum muslimin akan terus meningkat dari waktu ke waktu. 37 pada khotbah Jumat bagi yang sanggup, merupakan perintah yang disepakati tidak ada perbedaan pendapat. 38 Khotbah Jumat diawali dengan dua khotbah hal ini sebagaimana yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim sebagai berikut: 36 Abu Daud Sulaiman bin „As’as, Sunan Abu Daud, Bairut: Darul Kutub „Arobi, Juz 1, h. 432. 37 H. Ahmad Yani, Bekal Menjadi Khotib dan Mubalig, Jakarta: Al-Qalam, 2005, h. 60- 65. 38 Abdullah Syihata, Da‟wah Islamiyah, Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama Islam, 1986, h. 33. 42 39 Artinya : Dari Ibnu Umar berkata, “Rasulullah SAW berkhotbah pada hari Jumat sambil berdiri kemudian duduk kemudian berdiri.” HR. Muslim Khotbah Jumat adalah ceramah tentang ketaqwaan dan pemahaman ajaran Islam sebagai rangkaian shalat Jumat. Khotbah Jumat ini dua kali dan dilakukan sebelum shalat Jumat.

3. Materi Khotbah Jumat

Pada dasarnya materi dakwah adalah seluruh ajaran Islam yang secara murni tertulis dalam Al- qur’an dan diperjelas oleh Nabi Muhammad SAW dalam Al-Hadits sebagai sumber utama materi dakwah. Berkaitan dengan materi dakwah ini Barmawy Umari menjelaskan bahwa materi dakwah ada sepuluh bagian, yaitu: 1 Aqidah, menyebarkan dan menanamkan pengertian aqidah Islamiah yang berpangkal dari rukun iman yang prinsipil dan segala perinciannya. 2 Akhlak, yaitu menerangkan akhlakul karimah akhlak yang mulia dan akhlakul mazmumah akhlak yang tercela dengan segala 39 Abu Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim bin Muslim Al-Qosyiri An-Naysaburi, Shohih Muslim, Bairut: , Juz 3, h. 9. 43 dasarnya, hasilnya dan akibatnya, kemudian diikuti dengan contoh-contoh yang telah berlaku dalam sejarah. 3 Ahkam, yaitu menjelaskan aneka ragam hukum yang meliputi soal- soal ibadah, muamalat, ahwalus syakhsiah yang wajib diamalkan oleh setiap muslim dan masalah lainnya. 4 Ukhuwah, yaitu menggambarkan persaudaraan yang dikehendaki Islam antar penganutnya sendiri serta sikap pemeluk Islam terhadap golongan lain non muslim. 5 Sosial, yaitu yang mengemukakan bagaimana solidaritas menurut hukum agama, tolong menolong, kerukunan hidup sesuai dengan ajaran Al- Qur’an dan Hadits-hadits Nabi. 6 Kebudayaan, yaitu memupuk bentuk-bentuk kebudayaan yang tidak bertentangan dengan norma-norma agama, mengingat pertumbuhan kebudayaan dengan sifat asimilasi dan akulturasi sesuai dengan ruang dan waktu. 7 Kemasyarakatan, yaitu menguraikan kontruksi masyarakat yang penuh ajaran Islam, dengan tujuan keadilan dan kemakmuran bersama. 8 Amar Ma’ruf, yaitu mengajak manusia untuk berbuat baik guna memperoleh sa’adatuddaraini Kebahagiaan dunia akhirat. 44 9 Nahi Munkar, yaitu melarang manusia dari perbuatan jahat agar terhindar dari mala petaka yang akan datang. 17 Pada hakikatnya materi dakwah Islam tergantung pada tujuan dakwah yang hendak dicapai. Namun secara global dapatlah dikatakan bahwa materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi tiga hal pokok, yaitu: 1 Masalah keimanan Aqidah 2 Masalah Keislaman Syariah 3 Masalah Budi Pekerti Akhlakul karimah. 40

4. Khotbah Yang Sukses

Khotbah yang sukses adalah khotbah yang berkesan pada jiwa pendengarnya setelah terlebih dahulu dipersiapkan sebaik-baiknya. Khotbah itu akan tertanam dan terkesan lama pada jiwa hadirin bertahun-tahun mungkin sampai puluhan tahun. Pengajaran- pengajaran, nasehat-nasehat yang digemblengkan khotib dengan teknik khotbah yang tinggi, dapat mengubah sifat dan tingkah laku pendengarnya dari yang buruk kepada yang baik. Khotbah yang disampaikan dari hati ke hati dan dari jiwa ke jiwa itu akan memberikan keinsafan dan kesadaran yang mendalam kepada hadirin untuk meningkatkan mutu amal mereka dalam menghayati dan 17 Barmawy Umar, Azas-azas Ilmu Dakwah, Solo: CV. Ramadhani, 1987, cet. Ke-2. h. 57-58. 40 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: Amzah, 2009, h. 89.