80
seringkali beliau sampaikan di berbagai kesempatan khotbah Jumat. Sebagai da’i beliau menghimbau dan mengajak agar manusia tidak terlalu
cinta dunia sehingga lupa akan kematian. Dewasa ini banyak kita lihat di sana sini orang berlomba-lomba dan bersaing dalam membangun mahligai
tempat tinggalnya. Akan tetapi mereka lupa, bahwa suatu saat dia akan masuk ke dalam kubur yang gelap gulita tanpa ada seorang pun atau
sesuatu pun yang menemaninya. Karena itulah beliau mengajak hendaklah setiap orang sering-sering mengingat kematian, sehingga dengan demikian
mereka akan bergegas mengumpulkan bekal yang sebanyak-banyaknya, yakni berupa amal kebajikan.
Melihat uraian materi khotbah Jumat di atas, secara tegas Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag banyak menentang kemunkaran, kefasikan, serta
kemaksiatan yang terjadi di kalangan umat Islam. Dengan latar belakang inilah tampaknya beliau
adalah seorang da’i yang arif dan memberikan tabsyir kabar baik dan indzar kabar buruk kepada masyarakat dengan
konstruksi materi khotbah Jumat yang diproduksinya dalam serial muhasabah dzikrulmaut Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag jelas bahwa ia lebih
menekankan muhasabah
dzikrulmaut tanpa
melupakan aspek
keaktualannya.
C. Analisis Wacana Berdasarkan Konteks Sosial
Dimensi yang terakhir dari analisis wacana yang dikemukakan oleh Teun A. Van Dijk adalah konteks sosial. Konteks sosial adalah faktor-
faktor yang memengaruhi cerita atau teks yang berasal dari luar, sehingga
81
menjadi salah satu pesan dari komunikator dalam membuat dan menulis materi tersebut.
Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag adalah seorang yang memiliki kepribadian yang lembut, hatinya terpanggil untuk menjadi bagian yang
menyeru masyarakat untuk berbuat kebaikan, yang sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk mengajak dan menyeru manusia
kepada Allah SWT. Dengan serial muhasabah dan bengkel dakwahnya beliau memberi kabar gembira tabsyir dan juga memberi kabar buruk
indzar. Dalam menghasilkan sebuah materi khotbah Jumat, beliau banyak
dipengaruhi realita yang terjadi, ini dapat dilihat dari beberapa judul materi khotbahnya yang muncul karena adanya beberapa kejadian sebelumnya.
Seperti ia menulis materi khotbah Jumatnya yang berjudul “Jenazah
Airlines ” ketika Ibu Hj. Ainun Hasri Habibi meninggal dunia di Jerman.
yang kemudian beliau mencoba mengambil i’tibar dari peristiwa kepulangan jenazah almarhumah dengan pesawat Airlines ke tanah air.
Judul ini merupakan sebuah karya sastra yang diangkat pengarang dari kisah nyata. Dengan kreatifitasnya, pengarang mampu memperkaya alur
cerita sekaligus menyelipkan pemikirannya baik melalui watak maupun isi cerita. Hal ini tidak mengakibatkan keasliaan dalam cerita justru
menambah nilai hazanah muhasabah dzikrulmaut yang terkandung dalam cerita itu. Selain memang diperlukan sebagai langkah dramatisasi, hal
tersebut juga sangat dibutuhkan sebagai upaya pengarang untuk