72
c. Segi Semantik
Latar materi khotbah ini berbicara tentang pemakaman. Gambaran dan
nasib seseorang
yang akan
dimakamkan di
tempat
peristirahatannya yang terakhir.
Materi pada bagian ini cukup detail, dimana tulisan tentang Andai Aku Dimakamkan Hari Ini diceritakan dalam teks materi khotbah yang
disampaikan oleh Ustaz Dr. H. Sunandar, M. Ag dari mulai awal
proses pemakaman sampai akhir. Maksud yang ingin disampaikan
pada bagian ini disampaikan dengan jelas, terdapat dalam kalimat: “..Berbicara tentang pemakaman, kita sering menyaksikan
JENAZAH yang sedang diusung dan diturunkan ke lubang kubur. Sekelompok orang yang ada di atas kubur menyerahkan kepada
tiga atau empat orang yang menyangga di lubang kubur. Sementara si mayit DIAM tak bergerak, tidak ada daya lagi. Siapapun dia...
”
“..Yang dulunya begitu digdaya, pejabat, pengusaha, TNI, POLRI, Jaksa, Pengacara, profesi apapun…. punya rumah megah, mobil
mewah, tanah dan deposito melimpah, anak-anak dan istri yang wah… tapi begitu jadi mayit, dia tak berdaya dan bergantung pada
pertolongan orang-orang di sekitarnya, bahkan, diinjak-injakpun tetap diam pasrah, masya Allah...
” Kalimat ini menandakan bahwa kita sangat tersentuh seakan-akan
perkataan ini yang diucapkan oleh jenazah yang sedang diusung ke
pemakaman. d.
Segi Sintaksis
Bentuk kalimat yang digunakan adalah bentuk kalimat yang berstruktur aktif, yaitu bentuk kalimat yang dalam susunannya
meletakkan pelaku sebelum penderita dan biasanya diawali dengan ditandai awalan me-. Bentuk kalimat berstruktur aktif itu terdapat pada
73
kalimat: “... Perlahan, tubuhku ditutup tanah perlahan... semua pergi
meninggalkanku...
”
Koherensi atau pertalian atau hubungan antar kata atau kalimat pada seluruh kalimat pada bagian ini sudah cukup baik, baik dari segi
penggunaan kata penghubung maupun kata ganti.
Bentuk kata ganti yang digunakan Ustaz Dr. H. Sunandar, M.Ag pada materi bagian ini yaitu bentuk kata ganti kalimat aku dengan
dengan menggunakan kata diri. Hal ini terdapat dalam kalimat: “.. Begitu sesal diri ini karena hari-hari telah berlalu tanpa
makna, penuh kesia-siaan... ”
e. Segi Stilistik
Dalam materi khotbah Jumat ini beliau menggunakan bahasa yang lugas. Seperti terdapat pada kutipan berikut:
“..Aku dimakamkan hari ini, dan semua menjadi tak termaafkan, dan semua menjadi terlambat, dan aku harus sendiri
– SEPI, sendiri- tersembunyi, sendiri-ditinggal semua yang kucintai. Sendiri-tiada yang
menemani, kecuali amal perbuatan sebelum mati. Andai aku bisa putar ulang waktu itu pasti aku akan bertobat dan beramal sholeh...
”
Dari kutipan kalimat di atas, beliau ingin menunjukan bahwa sebelum ajal menjemput kita, sebelum menyesal nanti maka hendaklah
selalu mempersiapkan bekal untuk akhirat. Karena mati itu rahasia Allah itu berarti agar kita tidak terlalu cinta dunia, dan supaya kita
tidak menunda amal serta selalu mengingat kematian.