44
9 Nahi Munkar, yaitu melarang manusia dari perbuatan jahat agar
terhindar dari mala petaka yang akan datang.
17
Pada hakikatnya materi dakwah Islam tergantung pada tujuan dakwah yang hendak dicapai. Namun secara global dapatlah dikatakan
bahwa materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi tiga hal pokok,
yaitu:
1 Masalah keimanan Aqidah
2 Masalah Keislaman Syariah
3 Masalah Budi Pekerti Akhlakul karimah.
40
4. Khotbah Yang Sukses
Khotbah yang sukses adalah khotbah yang berkesan pada jiwa pendengarnya setelah terlebih dahulu dipersiapkan sebaik-baiknya.
Khotbah itu akan tertanam dan terkesan lama pada jiwa hadirin bertahun-tahun mungkin sampai puluhan tahun. Pengajaran-
pengajaran, nasehat-nasehat yang digemblengkan khotib dengan teknik khotbah yang tinggi, dapat mengubah sifat dan tingkah laku
pendengarnya dari yang buruk kepada yang baik. Khotbah yang disampaikan dari hati ke hati dan dari jiwa ke jiwa itu akan
memberikan keinsafan dan kesadaran yang mendalam kepada hadirin untuk meningkatkan mutu amal mereka dalam menghayati dan
17
Barmawy Umar, Azas-azas Ilmu Dakwah, Solo: CV. Ramadhani, 1987, cet. Ke-2. h. 57-58.
40
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: Amzah, 2009, h. 89.
45
mengamalkan butir-butir mutiara kata yang memantul dari hati nurani sang khotib.
41
Khotbah adalah seni untuk menyampaikan fikiran atau lainnya kepada khalayak ramai dengan tujuan agar menerima pikiran-pikiran
tersebut dan mendorongnya untuk melaksanakan apa yang diinginkan. Khotbah terjadi bila ada tiga unsur yaitu: pertama, khotib yang
berilmu pengetahuan dan memiliki kemampuan, kedua khalayak ramai yang mendengarkan khotbah dan ketiga adanya tujuan atau
sasaran yang hendak dicapai dari khotbah yang disampaikan.
Seorang khotib yang pandai akan mampu merubah kondisi, mempengaruhi para pendengarnya untuk melakukan apa yang
disampaikannya. Bahkan
tidak sedikit
khotbah yang
bisa mengorbankan peperangan dan revolusi atau memadamkan keduanya
serta membawa manusia ke arah perdamaian dan ketentraman.
Semua para Nabi dan Rasul adalah ahli khotbah. Mereka menghabiskan umurnya untuk berdakwah dan berkhotbah guna
menganjurkan kebaikan dan menjauhi kejahatan. Allah menyatakan
hal itu:
“Tiadalah kewajiban atas rasul kecuali menyampaikan ajaran
dengan jelas”
Dalam sejarah Islam kita mengenal para khotib yang hebat seperti Imam Ali r.a., Ziyad bin Abih, Hajjaj bin Yusuf, Thoriq bin Ziyad dan
41
Firdaus A. N, Mutiara Dakwah, Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1993, h. 132.
46
lainnya yang telah mengukir sejarah dengan gemilang memulai khotbahnya
yang dapat
mempengaruhi massa
yang mendengarkannya.
42
5. Sendi Utama Khotbah
Seorang khotib
sebelum tampil
hendaknya menyiapkan
khotbahnya sebaik mungkin. Bukan berarti ia harus ia harus menulisnya secara utuh lalu dibicarakan, kecuali pidato resmi yang
memiliki dampak politik atau hukuman.
Makna menyiapkan khotbah disini adalah menetapkan pokok- pokok pikiran yang akan disampaikan dalam khotbah, memilih logika
atau dalil-dalil akal yang akan digunakan agar bisa diterima orang, menyiapkan, peribahasa, ayat-ayat Al-Quran dan Hadis yang akan
dijadikan pendukung pokok-pokok pikiran tersebut.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan
khotbah, yaitu:
1. Materi khotbah harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
Khotbah yang disampaikan di kalangan terpelajar tidak sama dengan khotbah yang disampaikan kepada para petani
kampung. Khotbah atau pidato yang disampaikan di depan ibu- ibu rumah tangga tidak sama dengan pidato di depan buruh
pabrik dan seterusnya.
42
H. Ahmad Yani dan Ahmad Satori Ismail, Menuju Masjid Ideal, Jakarta: LP2SI Haramain, 2001, h. 112-113.