Maatam Bentuk Pelaksanaan Tradisi 10 Muharram

tabuik, dan kegiatan ini berlangsung agak lama, karena banyaknya daerah yang dilewati. 40 Dalam prosesi ini biasanya pemusik gandang tidak mengikuti kesemua daerah yang dilalui, pemusik menunggu disuatu tempat yang dinamakan dengan Padang Karbela. Selama menunggu rombongan pengarak jari-jari, pemusik selalu memainkan gandangnya. Setelah pengarak jari-jari berkumpul dengan pemain musik gandang merekapun menuju ke daraga masing-masing dengan tetap membunyikan musik gandang. Akan tetapi, kedua kelompok tabuik bertemu kembali di Padang Karbela, situasipun menjadi panas lagi, dikarenakan kedua belah pihak kelompok tidak dapat mengendalikan emosi, perkelahian pun terjadi kembali seperti yang terjadi pada prosesi pengambilan batang pisang. Perkelahian pada prosesi mengarak jari-jari ini sering juga disebut dengan perang Karbela tahap dua.

6. Mengarak Sorban

Mengarak sorban dilaksanakan pada hari kedelapan jatuh pada tanggal 8 Muharram yang dilaksanakan pada malam hari. Kegiatan mengarak sorban dimaksudkan untuk memberi gambaran kepada masyrakat bahwasannya betapa kejamnya Yazid bin Muawwiyah dan pasukannya, sehingga mereka memenggal kepala Imam Husein. 41 Kegiatan ini berlasung di sekeliling kota dengan mengarak sorban yang diletakkan dalam sebuah peti kecil yang terbuat dari kayu. Mengarak soban dilaksanakan oleh kedua 40 Upacara Tabuik di Pariaman pada bulan November 2012 41 Zubir dkk. Upacara Tabuik di Pariaman : Kajian Nilai Budaya dan Fungsi bagi Masyrakat Pendukungnya. Jakarta : Departeman Kebudayaan dan Pariwisata Direktorat Jendral Nilai Budaya, Seni dan Film,2001, h. 21. kelompok tabuik pada waktu yang bersamaan, dimulai dengan pembacaan doa oleh orang siak, berangkat dari rumah tabuik menuju daraga, guna untuk mengelilingi makam Husein sampai memasuki daerah lawan, setelah memasuki daerah lawan, kedua kelompok tabuik akan bertemu kembali di Padang Karbela. Selama kegiatan ini berlangsung, music sangat berperan untuk membangkitkan semngat para pembawa tabuik, sehingga membangkittkan emosi kedua kelompok. Akihrnya perkelahian terjadi, sebagai gambaran dari perang yang terjadi di Padang Karbela antara Imam Husein dengan Yazid bin Muawwiyah. Dalam kegiatan mengarak sorban, perkelahian yang terjadi merupakan akhir dari semua perkelahian. Perkelahian ini terjadi tidak hanya oleh kedua kelompok tabuik, akan tetapi melibatkan bnyak orang seperti masyrakat Pariaman hingga masyrakat dari daerah lain yang ikut serta menyaksikan tradisi ini. Peranan ninik mamak, tou tabuik, serta tokoh masyrakat yang disegani sangat diperlukan disini, guna untuk mengamankan situasi. Karena perkelahian dalam kegiatan mengarak sorban sering dimamfaatkan oleh orang-orang yang memiliki rasa dendam terhadap anak-anak tabuik. Sejak tradisi 10 Muharram diambil alih oleh pemerintah Pariaman, kegiatan mengarak sorban menjadi kegiatan yang bersifat sekuler. Bahkan pernah pada tahun 2006 kegiatan mengarak sorban hanya dilakukan oleh salah satu keompok tabuik saja. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor antra lain adalah tidak adanya kepercayaan penuh oleh pemerintah seperti pendanaan kepada tokoh-tokoh masyrakat yang sangat paham bentuk permasalhan yang terjadi dalam tradisi mengarak sorban. 42 Selanjutnya jika ada yang cidera saat tradisi mengambil batang pisang atau dalam mngararak jari-jari dari anak-anak tabuik, maka mereka tidak mau melaksanakan tradisi mengarak sorban sampai ke daerah lawan, hanya dilaksanakan di daerahnya sendiri. Hal seperti ini tidak pernah terjadi ketika tradisi 10 Muharram masih di pegang oleh ninik mamak, karena ninik mamak sangat bertanggung jawab terhadap masalah apa saja yang terjadi dalam setiap kegiatan, tampa memerukan surat atau perintah dari pemerintah. 43 Mengarak sorban bertujuan untuk menciptakan semngat yang dapat mengangkat harkat martabat serta harga diri dan mendorong keinginan untuk membela kebenaran yang ditujukan kepada Imam Husein dalam memperjuangkan atas haknya.

7. Tabuik Naik Pangkek

Tabuik naik pangkek dilaksanakan pada hari kesepuluh Muharaam sekitar jam 04.00 menjelang subuh sampai jam 09.00 pagi di laksankan secara bersamaan di masing daraga tabuik. Jadi pada hari kesembilan diperkirakan untuk masing-masing tabuik sudah harus selesai dikerjakan. Persiapan-persiapan untuk tabuik naik pangkek sudah di mulai sejak sehari tabuik naik pangkek seperti pembuatan tabuik bagian atas, memasang asesoris serta menghiasi puncak tabuik, bagian sayap tabuik. Oleh karena itu 42 Asril . Pertunjukan Gandang Tambua dalam Upacara Tabuik di Pariaman Sumatera Barat. Tesis sebagian persyaratan mendapatkan derajat sarjana S2. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada, 2002, h. 155. 43 Miko Siregar. Tabuik Pariaman Kajian Antropologis terhadap Mitos dan Ritual. Tesis sebagian persyaratan mendapatkan derajat sarjana Antropologi. Jakarta : Universitas Indonesia 1996, h. 125.