Mahoyak Tabuik Bentuk Pelaksanaan Tradisi 10 Muharram

kekuatan gaib yang dapat membantu kehidupan manusia. 47 Oleh karena itulah mereka para pelayat berebut untuk mendapatkan bagian-bagian tabuik tersebut, meskipun sepotong kain pembalut buraq dan sebagainya. Salah satu kegunaannya yang sering dipergunakan masyrakat ialah sebagai pelaris barang dagangan. Setelah tabuik pasa hilang dibawa obak, kemudian diikuti pula oleh tabuik subarang dengan cara yang sama. Acara mahoyak tabuik ke laut menggambarakan jenazah Husain naik ke surga, dan acarapun selesai. Semua peristiwa yang terjadi selama 10 hari tersebut keterangan berupa emosi, cidera, dendam dan amarah habis bersamaan tenggelamnya tabuik di laut, dikarenakan niat dan acara sudah terlaksanakan, dan masyarakat kembali lagi beraktivitas separti biasanya. 48

C. Nilai-nilai yang Terkandung dalam Tradisi 10 Muharram

Perayaan tradisi 10 Muharram merupakan bentuk dari kebudayaan yang berkaitan dengan berbagai nilai-nilai yang mempunyai arti yang penting bagi setiap kehidupan masyrakatnya. Dimaksud dengan arti penting di sini melalui perayaan tradisi 10 Muharram ini dapat diperkenalkan nilai- nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Tradisi 10 Muharram merupakan tadisi dari masyrakat Pariaman, namun tradisi ini bukan saja penting bagi masyrakat setempat melainkan juga penting bagi masyrakat lainnya. Dalam pelaksanaan tradisi 10 Muharram pesan-pesan serta nilai- 47 Imran. Panitia perayayaan tradisi 10 Muharram. Wawancara pribadi. Pariaman, 8 April 2014 jam 14.00 WIB 48 Yusrizal. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pariaman. Wawancara pribadi. Pariaman , 8 Maret 2014 jam 10.30 WIB nilai budaya yang patut dijadikan pedoman bagi masyarakat, karena semua aktivitas mmasyrakat tidak terlepas dari budaya yang dimilikinya. Kebudayaan menurut Koentjaraningrat adalah sesuatu yang memepengaruhi pengetahuan dan juga sistem idea atau gagasan yang ada dalam pikiran manusia dalam kehidupan yang dilakukan secara turun temurun. 49 Dilihat dari defenisi dari Koentjaraningrat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwasannya kebudayaan itu memiliki beberapa bentuk. Diantaranya kebudayaan sebagai suatu komplek aktivitas prilaku dari manusia dalam suatu masyrakat. Kebudayaan sebagai ide-ide, norma, peraturan yang harus dipatuhi dalam kehidupan bermasyrakat. Kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya dari manusia. 50 Hasil pemaparan di atas nilai-nilai kebudayaan murupakan nilai yang tertinggi dari adat istiadat. Hal ini dikarenakan nilai-nilai kebudayaan merupakan suatu mengenai hal yang hidup dalam pikiran manusia, sesuatu yang dianggap mempunyai nilai yang sangat berharga dalam kehidupan, sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam bermasyrakat. Demikian juga dengan tradisi 10 Muharram mengandung nilai-nilai yang sangat penting bagi masyrakat Pariaman. Adapun nilai-nilai yang dapat diambil dalam tradisi 10 Muharram adalah nilai sejarah, nilai seni, nilai sosial dan nilai agama. Sebagaimana yang kita ketahui sejarah merupakan suatu kejadian yang terjadi pada masa lampau yang tidak boleh kita lupakan, karena masa 49 Koentjaningrat. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia Jakarta : djambatan, 1982, h. 9. 50 Koentjaningrat. Kebudayaan Melintas dan Pembangunan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2008, h 5 lampau sangat erat kaitannya dengan masa sekarang maksudnya, tampa adanya sejarah kita tidak aka nada pada masa sekarang. Dalam tradi 10 Muharram nilai sejarah yang dapat diambil dari pelaksanaan tradisi 10 Muharram di Pariaman adalah tradisi ini merupakan ungkapan rasa kecintaan terhadap keturunanan Nabi Muhammad serta untuk mengenang wafatnya Husain bin Ali di Padang Karbela yang di bunuh oleh pasukan Yazid bin Muawwiyah. 51 Nilai seni merupakan nilai budaya khusus dalam bidang kesenian yang berhubungan dengan seni. 52 Seni merupakan nilai budaya yang dapat kita nilai dengan rasa senang melalui suara, bunyi dan bangunan. Dari hal tersebut dapat menhasilkan seperti seni musik, seni bangunan, seni suara dan sebagainya. Maka dalam tradisi 10 Muharram nilai seni yang dapat kita nikmati yaitu seni musik dan seni kerajinan. Seni musik tradisonal Mingkabau pada masa lampau terbentuk dari perpaduan bunyi dengan peralatan yang sangat sederhana separti gendang yang terbuat dari kulit sapi atau kambing. Setiap gendang mempunyai keindahan bunyi tersendiri. Dalam prosesi pelaksanaan tradisi 10 Muharram di Pariaman gandang di mainkan secara serentak sehingga menghasilkan bunyi yang sangat bagus dan memeriahkan suasanan disekitarnya. Alat musik yang digunakan dalam tradisi ini yaitu alat music pukul yang terdisri dari gandang dan tasa. Pada perayaan taradisi 10 Muharram ditemukan motif-motif atau hiasan pada setiap sisi bangunan sehingga menghasilkan seni kerajinan yang 51 Harapandi Dahri. Tabot Jejak Cinta Keluarga Nabi di Bengkulu. Jakarta : Penerbit Citra, 2009, h. 94-95. 52 Sedyawati, 1992 dalam Soimun dkk. Kajian Nilai Budaya Naskah Kuno Puspakerma.Jakarta: Depdikbud, 1997, h. 126.