Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Muslim Pariaman

Penunjang sosial ekonomi yang sangat berperan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat muslim Pariaman terdiri dari beberapa sarana dalam perdagangan seperti adanya pasar, terminal, sekolah dasar, sekolah menengah perguruan tinggi. Sedangkan prasarana dari segi kesehatan tercatat adanya rumah sakit umum, puskesmas, posyandu dan apotik.Pertumbuhan ekonomi yang terjadi untuk setiap tahunnya tidak terlepas dari perkembangan setiap sektor yang ikut membantu nilai tambah perekonomian Kota Pariaman. BAB III TRADISI 10 MUHARRAM DI PARIAMAN

A. Asal Usul Tradisi 10 Muharram

Tradisi 10 Muharram merupakan upacara tradisional yang bernafaskan islam. Sebagaimana telah dipaparkan pada bab sebelumnya tradisi 10 Muharram pada dasarnya merupakan wujud rasa berduka cita dari kalangan S yi’ah yang berasal dari Benggala India atas syahidnya Husain bin Ali bin Thalib di Padang Karbala pada tahun 61 Hijriah. 1 Tradisi 10 Muharram di Indonesia diselenggarakan dibeberapa daerah seperti Pariaman, Bengkulu, Aceh, Gresik dan Bayuwangi. 2 Dalam sejarah islam, sepeninggalan Nabi Muhammad SAW terdapat empat orang yang diberikan kepercayaan untuk menggantikan kepemimpinan Nabi Muhammad yaitu Abu Bakar, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. 3 Empat orang ini juga disebut sebagai sahabat Nabi Muhammad. 4 Setelah Rasulullah wafat perselisihan mulai muncul dibidang kepemimpinan, sekelompok kaum Anshar 5 merasa memiliki hak penuh untuk mengambil alih sepeninggalan kepemimpinan nabi dari pada kaum Muhajirin 6 . Pada dasarnya pemerintahan itu sangat 1 Harapandi Dahri. Tabot Jejak Cinta Keluarga Nabi di Bengkulu. Jakarta : Penerbit Citra, 2009, h. 79. 2 Aqar Furuqi, “Imam Husain dan Air di Karbala : .Syi’ah Husain Simbol Perlawanan, ’’ Muharram 2010, h. 109. 3 Dr. Badri, yatim, M.A. Sejarah Kebudayaan Islam .cet ke-22 Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2010, h. 35. 4 Sahabat berasal dari kata shahabah yang berarti mereka yang mengenal dan melihat langsung Nabi Muhammad SAW, membantu perjuangannya dan meninggal dalam keadaan muslim. Berdasarkan pengertian diats sahabat yakni orang yang berjumpa dengan beliau dalam keadaan muslim, meninggal dalam keadaan islam, Lihat Amini. Kedudukan para sahabat dalam islam. Jakarta : cendikia, 2008, h. 109. 5 Anshar merupakan penduduk asli kelahiran kota Madinah. 6 Muhajirin merupakan sekelompok islam yang berpindah dari Mekah ke Medinah penting karena sangat menentukan masa depan Islam untuk kedepannya. Maka dipertemukan kedua kelompok tersebut untuk dimusyawarakan siapa yang berhak akan menggantikan Rasulullah dalam memimpin umat Islam, hasil dari musyawarah tersebut, diangkatnya Abu Bakar sebagai khalifah dengan alasan yaitu semasa Rasulullah masih hidup, beliau sering kali menyerahkan urusan agama kepada Abu Bakar seperti menunjuk Abu Bakar menjadi Imam shalat di waktu Rasulullah sakit. Abu bakar tercatat sebagai orang kedua yang sangat berjasa terhadap Islam dan kaum muslim setelah Nabi Muhammad, beliau berhasil mengembalikan kembali persatuan jazirah Arab membela agama Islam. 7 Selanjutnya pemerintahan dilanjutkan oleh Umar bin Khatab, Utsman bin Affan, Ali bin abi Thalib. Dan pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib yang berlangsung selama enam tahun banyak menghadapi permasalahan yang berasal dari tiga kelompok yakni kelompok Aisyah binti Abu Bakar, kelompok Muawiyah bin Abi Sufyan dan kelompok Khawarij. 8 Pemicu dari perrmasalahan yaitu dikarenakan Ali tidak menghukum para pembunuh Usman, Usman dibunuh oleh para pemberontok dikarenakan tidak puasnya dengan pemerintahannya, salah satunya yaitu Usman mengangkat keluarga dalam kedudukan tinggi sedangkan Usman hanya menyandang gelar sebagai khalifah. Atas kejadian tersebut kelompok ini melakukan beberapa perlawanan terhadap Ali, diantaranya Perang Jamal yang dimenangkan oleh Ali. Adapun perlawanan dilakukan kelompok Muawwiyah dikenal dengan Perang Siffin. Perlawanan yang terakhir yaitu dari kelompok Khawarij yang 7 DR. Abdul Muneim Al-Nemr. Sejarah dan Dokumen- Dokumen Syi’ah Jakarta : Yayasan Alumni Timur Tengah, 2002, h. 1-2. 8 Harapandi Dahri. Tabot Jejak Cinta Keluarga Nabi di Bengkulu, h. 80. mengakibatkan tewasnya Ali ditangan salah seorang yang bernama Abdurrahman bin Muljam. 9 Seteah terbunuhnya Ali oleh kelompok Khawarij, pasukan Muawwiyah bin Abi Sofyan menyatakan dirinya sebagai khalifah. Khalifah adalah orang yang mewakili umat dalam urusan pemerintahan dan kekuasaan serta dalam menerapkan hokum- hukum syara’. Atau khalifah bisa disebut seseorang yang diangkat oleh kaum muslim, sebagai wakil umat islam dalam masalah pemerintahan dan kekuasaan diwakilkan kepada seseorang untuk mengurus secara keseluruhan dengan menerapkan hukum syara’. 10 Akan tetapi pengikut Ali tidak menyetujui pengakuan dari kepemimpinan Muawwiyah tersebut. Pengikut Ali atau disebut juga dengan golongan S yi’ah tetap menginginkan khalifah jatuh kepada keturan Ali yaitu Hasan. Kelompok S yi’ah ini berpendapat bahwa orang yang paling berhak menjabat sebagai khalifah tertinggi dalam dunia Islam hanya Ali beserta keturunannya. Ini dikarenakan bahwa Ali berasal dari suku Quraisy yang sama dengan Nabi Muhammad SAW. 11 Karena alasan tersebut pengikut Ali mengangkat Hasan bin Ali menggantikan ayahnya sebagai khalifah. Pengangkatan Hasan tersebut sangat ditentang oleh golongan Bani Muawwiyah yakni dibawah pimpinan Muawwiyah bin Abi Sufyan yang diteruskan oleh anaknya yang bernama Yazid bin Muawwiyah. Tidak lama kepemimpinan dipegang Hasan, Hasan meninggal dikarenakan diracuni oleh 9 Akbar, Ghifari. Menguak Asyura. Jakarta: Al-Huda, 2005, h. 11-16. Dan Lihat juga Harapandi Dahri. Tabot Jejak Cinta Keluarga Nabi di Bengkulu. Jakarta : Penerbit Citra, 2009, h. 80. 10 Di unduh pada tanggal 29 januari 2014 pada http:www.mykhalifah.com 11 Harapandi Dahri. Tabot Jejak Cinta Keluarga Nabi di Bengkulu. Jakarta : Penerbit Citra, 2009, h 80 sesorang penghianat yang berasal dari pengikut Yazid bin Muawwiyah. Kematian Hasan ini membangkitkan Husain bin Ali saudara kandung dari Hassan bin Ali untuk menuntut balas dalam mengembalikan kehormatan keluarganya dengan membentuk pasukan yang berpusat di Kufah untuk merebut kekuasaan yang direbut oleh Yazid bin Muawwiyah. 12 Husain bin Ali bersama dengan pasukannya menuju Damaskus, pada pertengahan jalan, terdapat lapangan yang luas yang dikenal dengan Padang Karbala, disini terjadi perperangan antara pasukan Yazin dengan pasukan Husain bin Ali selama 10 hari, yang dimulai pada tanggal 1 sampai dengan tanggal 10 Muharam pada tahun 61 Hijriah. Dalam perperangan pasukan Husain yang berjumlah sedikit dibanding pasukan Yazid membuat para pasukan Husain satu persatu gugur, dan diakhiri gugurnya Husain bin Ali sebagai pemimpin. Syahidnya Husein ini sangat tragis dengan kepala terpisah dari badan dan bagian tubuh lainnya. Peristiwa syahidnya Husain bin Ali ini yang menjadikan kalangan S yi’ah memperingati sebagai hari yang bersejarah untuk setiap tanggal 1 sampai 10 Muharram. Peringatan hari meninggalnya Husain bin Ali ini tidak hanya di negara Iran, India Selatan tetapi juga diperingati bangsa Indonesia, tepatnya kota Pariaman, Bengkulu, Padang Panjang, akan tetapi sampai sekarang maish tetap bertahan yaitu di daerah Pariaman dan Bengkulu. Tradisi 10 Muharram sampai ke pulau Sumatera dibawa oleh orang-orang S yi’ah yakni kaum Cipei dari Madras Benggali India Selatan. Kaum Cipei yang mengunjungi Bengkulu selama bertahun-tahun yang pada 12 Dr. Ibrahim Ayati. Menguak Asyura Jakarta : Al- Huda, 2005, h. 61.