Identifikasi Masalah Perumusan dan Batasan Masalah

merta menjaga keaslian makna yang dipandang masih setara dengan makna asli dari mitos dan kedudukan mitos dan sistem tradisional bergeser melalui kehadisran sistem nasional ataupun global. Music tabuik dalam upacara tabuik sebagai kaum S yi’ah di Sumatera Barat. Skripsi ini ditulis oleh Khanizar pada tahun 1995. Dalam skripsi sarjana etnomusikologi pada sekolah tinggi seni Indonesia Surakarta. Skripsi ini menjelaskan secara deskriptif tentang pelaksanaan upacara tabuik di pantai Barat Sumatera Barat. Dinamika Keberlangsungan Tabuik Pariaman. Tesis ini ditulis oleh Asril Mucthar dalam menyelesaikan magister di Program Pascasarjana Universitas Gajah Mada Jogyakarta pada tahun 2002. Dalam tulisan ini menjelaskan tabuik sebagai sebuah ekspresi budaya masyarakat pariaman dalam perjalanannya dari waktu ke waktu dalam upaya mempertahankan eksistensinya yang telah mengalami dinamika dengan berbagai sarana. Dinamika dalam budaya tabuik dipandang sebagai daya hidupnya untuk menyesuaikan dengan zaman. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya karena penelitian sebelumnya tidak membahas tentang keunikan dari tradisi 10 Muharram yang saya bahas. Dalam penelitian terdahulu sebagian besar membahas prosesi upacara tabuik, dinamika keberlangsungan upacara tabuik, kajian antopologis terhadap mitos dan ritual yang ada dalam tabuik Pariaman, dan music dalam tabuik. Sedangkan penelitian ini selain membahas sejarah 10 Muharram, menjelaskan bagaimana tradisi 10 muharram tersebut masih tetap bertahan dan eksis sampai sekarang, bagaiman peranan pemerintah dan masyarakat dalam perayaan tradisi 10 Muharram di Pariaman, selanjutnya mengetahui fungsi perayaan tradisi 10 Muharram yang masih aksis sampai sekarang bagi masyarakat setempat.

E. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian Pakar sejarah Indonesia, Sartono Kartodirjo, menjelaskan bahwa kejadian sejarah tidak tunggal penyebabnya. Dalam konteks studi ini untuk mengkonstruksi kejadian masa lampau perlu memakai berbagai pendekatan dari segi mana melihatnya, hal yang perlu dikaji, dan unsure-unsur yang perlu diungkapkan sejarah, sosiologi, dan antropologi. 18 Pendekatan sejarah kajiannya lebih menekankan aspek kronologis waktu atau bisa juga kronologis kejadian. Sosiologi melihat segi-segi sosial peristiwa, misalnya golongan mana yang berperan serta nilai-nilainya, hubungan dengan golongan lain dan masalah idiologi. Selanjutnya antropologi mengungkapkan nilai-nilai yang mendasari pelaku tokoh sejarah, satus dan gaya hidup, sistem kepercayaan yang mendasari pola hidup. 19 Jadi dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan sosiologi dan antropologi. Demikian arti penting berbagai pendekatan dalam melihat sebuah peristiwa sejarah. 2. Jenis dan Sumber Data a. Jenis Data 18 S artono Kartodirjo. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 1992, h.114 19 Sartono Kartodirjo. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodelogi Sejarah, h.4