Peranan Pemerintah Menjaga Perayaan Tradisi 10 Muharram

c. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung kepariwisataan. d. Meningkatkan dan mengembangkan pemasaran produk wisata 2. Perayaan tradisi 10 Muharram sekarang menjadi acara budaya dan pariwisata di Pariaman. Sebagai tradisi, seperti biasanya perayaan ini dilaksankan setiap tahun pada bulan Muharram. Pemerintah setempat telah berusaha melakukan beberapa upaya untuk mempromosikan perayaan 10 Muharram secara internasional. 3. Pemerintah setempat juga membangun rumah tabuik. Dimana rumah ini berfungsi sebagai tempat membuat bangunan tabuik dan juga sebagai museum tabuik. 8 Desain rumah tabuik sangat berbeda dengan desain rumah tradisional Sumatera Barat. Tujuan dari membangun rumah tabuik ialah untuk melestarikan nilai-nilai budaya dan juga untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Pariaman. 9 4. Untuk pembiayaan perayaan tradisi 10 Muharram yang tidak sedikit, pemerintah mengambil dari pendapatan daerah.Untuk mencapai kesempurnaan dari perayaan tradisi 10 Muharrm, pemerintah setempat berusaha untuk pembiayaan perayaan diambil dari pendapatan daerah, bantuan masyrakat Pariaman yang tinggal di luar Sumatera Barat, dan dari swadaya masyrakat setempat. 10 Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pariaman, pemerintah daerah akan meningkatkan bekerja sama untuk terus melakukan perbaikan fasilitas yang ada. 8 Ilham. Rumah Tabuik Pariaman, artikel diakses pada 3 Juli 2014 dari http:www.Padangekspres.co.id 9 Majalah Pemko Pariaman “Tabuik”. Edisi 5 Terbit berdasarkan SK Wali Kota no 65040. 2010., h. 10-11. 10 Yusrizal. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pariaman. Wawancara pribadi. Pariaman, 3 April 2014. Dalam upayanya meningkatkan jumlah kunjunagan perayaan tradisi 10 Muharram ke Pariaman, pemerintah daerah mempromosikan tradisi 10 Muharram salah satunya dengan bekerja sama dengan tur operator dan agen perjalanan dengan membuat paket wisata ke Pariaman dalam acara perayaan tradisi 10 Muharram. Selain itu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata memberikan pelatihan kepada para pelaku pariwisata di Pariaman, seperti pelatihan hotel, bisnis penginapan serta pelatihan di bidang jasa berguna untuk meningkatkan pariwisata Pariaman dalam perayaan tradisi 10 Muharram. 11 Oleh karena itu, peranan pemerintah daerah merupakan salah satu faktor kebertahan perayaan tradisi 10 Muharram di Pariaman sampai saat sekarang.

B. Upaya Masyarakat Muslim Mempertahankan Perayaan Tradisi 10

Muharram Zaman modern seperti sekarang, sangat jarang bisa ditemukan masyrakat yang masih mempertahankan kebudayaannya. Akan tetapi kondisi seperti itu bisa saja dihindari tergantung kepada masyrakat itu sendiri. Jika kita lihat di zaman sekarang para pemuda sebagai generasi penerus bangsa kebanyakan tidak mau tahu terhadap budayanya sendiri, bahkan mereka bangga dengan budaya asing. Hal ini tidak terjadi salah satunya pada masyrakat musim Pariaman yang sudah modern, Dengan perubahan tata global yang semakin gencar seperti sekarang, masyrakat 11 Majalah Pemko Pariaman “Tabuik”, h. 11. Pariaman tetap memegang teguh tradisi 12 yang telah dimilikinya dengan segala keunikannya. Pariaman merupakan salah satu daerah yang sampai sekarang masih mempertahankan kebudayaan yang sudah menjadi tradisi bagi mereka untuk dilaksanakan setiap tahunnya yaitu perayaan tradisi 10 Muharram. Perayaan 10 Muharram di Pariaman masih dilaksanakan seperti biasanya, setiap prosesi dilakukan secara teratur tampa pengaruh elemen lainnya. Perayaan tradisi 10 Muharram masih mempertahankan nilai-nilai leluhurnya. Pengaruh modernisasi dan masuknya unsur budaya asing tidak memiliki pengaruh terhadap perubahan baik bentuk, isi dan fungsi. 13 Kebertahanan tradisi 10 Muharram di Pariaman sampai sekarang tidak terlepas dari masyarakat pendukungnya yang sadar akan pentingnya menjaga apa yang telah mereka miliki. Perayaan 10 Muharram di Pariaman tidak hanya dilaksanakan oleh penduduk yang sudah berumur, akan tetapi para pemuda pemudi juga ikut serta dalam perayaan tradisi 10 Muharram yang bersifat tradisional. Menurut pengakuan dari salah seorang pemuda, ia merasa bangga dengan ikut serta dalam perayaan tradisi 10 Muharram, karena tradisi tersebut merupakan salah satu identitas mereka yang sangat dikenal 12 Tradisi merupakan pola prilaku atau kepercayaan yang telah menjadi bagian dari suatu budaaya yang telah lama dikel sehingga menjadi adat istiadat dan kepercayaan secara turun temurun. Lihat Soekanto Soerjono. Kamus Sosiologi Jakarta : Raja Grafindo, 1993, h. 520. 13 Erntib dkk. Upacara Tabuik : Kajian Nilai Budaya dan Fungsi bagi Masyrakat Jakarta : Kebudayaan dan Pariwisata Direktorat Jendral Nilai Budaya, Seni dan Film,2001, h. 50. masyrakat luas, untuk itu mereka merasa punya kewajiban untuk tetap mempertahankan menjaga budaya yang mereka miliki. 14 Dalam menjaga dan melestarikan budaya local, ada berbagai macam cara yang dapat dilakukan diantaranya 15 : 1. Mengajarkan pada generasi penerus akan pentingnya kebudayaan sehingga kebudaayan tidak hilang begitu saja dan tetep dapat bertahan. 2. Mempraktekkan kegunaan budaya dalam kehidupan sehari-hari. 3. Menghilangkan perasaan gengsi ataupun sifat acuh tak acuh terhadap kebudaayan. 4. Mengadakan kompetisi-kompetisi tentang kebudayaan. 5. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan pelestarian kebudayaan. Begitupun dalam perayaan tradisi 10 Muharram, upaya yang dilakukan masyrakat sekitar agar tradisi 10 Muharram yang telah mereka jalankan dari tahun ke tahun dapat tetap bertahan, dengan cara tetua Pariaman mengadakan perkumpulan dengan pemuda pemudi bermusywarah tentang adat istiadat mereka, selalu memberikan nasehat, amanat kepada generasi penerusnya untuk tetap melaksanaakan perayaan tradisi 10 Muharram karena tradisi 10 Muharram bukan hanya sekedar memperingati kematian Husain bin Ali di Padang Karbela juga bertujuan untuk meminta keselamatan, mendapat ridha berkah Tuhan serta sebagai ungkapan syukur 14 Aditya, Risky. Pelajar asli Pariaman. Wawancara pribadi. Pariaman, 3 April 2014. 15 Luqman. Masyarkat asli Pariaman.Wawancara pribadi. Pariaman, 4 April 2014. atas anugrah yang telah diberikan-Nya. Masyrakat sekitar percaya apabila perayaan 10 Muharram tidak dilaksankan maka masyrakat setempat akan mendapat musibah. 16 Hal lain yaitu melibatkan pemerintah sekitar dalam menjalankan tradisi 10 Muharram. Tradisi 10 Muharram samapai sekarang bertahan di Pariaman salah satunya karena masyrakat mau bekerja sama dengan pemerintah setempat dengan menjadikan 10 Muharram sebagai agenda tahunan untuk pariwisata akan tetapi dengan kesepekatan, pemerintah tidak boleh mengurangi kesakralan dan makna dari perayaan tradisi 10 Muharram tersebut. 17 Adapun kesakralan dan makna dari perayaan 10 Muharram tersebut terdapat dalam setiap rangkaian acara seperti setiap memulai dan mengkhiri suatu prosesi selalu melakukan doa, setiap peralatan yang digunakan untuk pembuatan bangunan tabuik dilumuri darah, tidak lupa memberikan sesajen ke pantai Barat Sumatera yang di anggap sebagai penghuni pantai dan memetuhi segala macam pantangan yang tidak boleh dilanggar seperti memakan makananan yang berdarah seperti iakan, daging dan sejenisnya, apabila pantangan ini dilanggar maka akan mendatangkan musibah yang terjadi pada Ihsan ketika perayaan 10 Muharram ia memkan ikan, beberapa hari setelah itu perutnya membesar, sudah diobati tidak kungjung sehat maka sampai akhir hayatnya perutnya seperti itu. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sejauh ini pengamatan penulis untuk sementara upaya yang dilakukan masyrakat sekitar menjaga 16 Luqman. Masyarkat asli Pariaman.Wawancara pribadi. Pariaman, 4 April 2014. 17 Luqman. Masyarkat asli Pariaman.Wawancara pribadi. Pariaman, 4 April 2014.