5.2.5. Pengetahuan Responden tentang Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Proses ImplementasiPelaksanaan
Dari hasil penelitian pada tabel 4.5 di atas diketahui bahwa sebagian besar responden mengetahui tentang faktor yang mempengaruhi pelaksanaan proses
implementasipelaksanaan adalah penggorganisasian pekerjaan perawat yaitu sebanyak 31 orang 42,5, sebanyak 22 orang 30,1 menyatakan lingkungan fisik
dan sebanyak 20 orang 27,4 menyatakan fasilitas dan peralatan untuk menunjang pelayanan kesehatan. Hal ini sesuai dengan pendapat Suarli 2009, bahwa faktor
yang mempengaruhi pelaksanaan proses implementasipelaksanan adalah Memahami rencana keperawatan yang telah ditentukan, menyiapkan tenaga dan alat yang
diperlukan, menyiapkan lingkungan terapeutik, sesuai dengan jenis tindakan yang akan dilakukan.
5.2.6. Pengetahuan Responden tentang Langkah-Langkah dalam Pelaksanaan Proses Evaluasi Keperawatan
Dari hasil penelitian pada tabel 4.5 di atas diketahui bahwa sebagian besar responden mengetahui tentang langkah-langkah dalam pelaksanaan proses evaluasi
keperawatan adalah mengukur dan membandingkan keadaan pasien sebelum dan sesudah dilakukan tindakan keperawatan yaitu sebanyak 35 orang 47,9, sebanyak
29 orang 39,7 menyatakan menafsirkanmenginterpretasikan perkembangan pasien dan sebanyak 9 orang 12,3 menyatakan mengumpulkan data
perkembangan pasien. Hal ini sesuai dengan pendapat Suarli 2009, bahwa mengumpulkan data perkembangan pasien, menafsirkan menginterpretasikan
perkembangan pasien, membandingkan keadaan sebelum dan sesudah dilakukan
Universitas Sumatera Utara
tindakan, dengan menggunakan kriteria pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dan mengukur dan membandingkan perkembangan pasien dengan standar normal yang
berlaku.
5.2.7. Pengetahuan Responden tentang Manfaat bagi Rumah Sakit, apabila Proses Keperawatan dilakukan dengan baik
Dari hasil penelitian pada tabel 4.5 di atas diketahui bahwa sebagian besar responden mengetahui tentang manfaat bagi rumah sakit, apabila proses keperawatan
dilakukan dengan baik adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilankeahlian perawat yaitu sebanyak 26 orang 35,6, sebanyak 24 orang 32,9 menyatakan
dapat menghindari pengulangan instruksi dalam pemberian asuhan keperawatan dan sebanyak 23 orang 31,5 menyatakan dengan cara meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan. Hal ini sesuai dengan pendapat Suarli 2009, sebagai pedoman yang sistematis bagi terselenggaranya pelayanan kesehatan, sebagai alat untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan keperawatan, Memupuk rasa percaya diri dalam memberikan asuhan keperawatan, karena tujuan
yang ingin dicapai jelas, Menimbulkan kepuasan kerja dan profesionalisme.
5.2.8. Pengetahuan Responden tentang Peran Perawat di Rumah Sakit
Dari hasil penelitian pada tabel 4.5 di atas diketahui bahwa sebagian besar responden mengetahui tentang peran perawat di rumah sakit yang menyatakan
perawat sebagai pengelola keperawatan yaitu sebanyak 34 orang 46,6, sebanyak 22 orang 30,1 menyatakan sebagai pelaksana asuhan keperawatan dan sebanyak
17 orang 23,3 menyatakan sebagai pendidik keperawatan. Hal ini sesuai dengan pendapat Gaffar 1999, bahwa peran perawat adalah sebagai pelaksana asuhan
Universitas Sumatera Utara
keperawatan, sebagai pendidik keperawatan, sebagai pengelola keperawatan dan peran sebagai peneliti.
5.3. Sikap Responden