c. Menimbulkan profesionalisme.
Dengan mengevaluasi efektivitas intervensi keperawatan, perawat belajar mengintervensi secara efektif dan memilih mana yang dapat diterapkan untuk
memenuhi kebutuhan pasien lainnya. Proses ini akan meningkatkan ketrampilan dan keahlian perawat. Selain itu, bertukar pengetahuan dan pengalaman dengan
teman ketika menyusun rencana asuhan keperawatan dapat meningkatkan pengetahuan perawat.
d. Avoidance of legal action Philpott, 1985.
Apabila setiap tahap proses keperawatan digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat memberikan tindakan legalnya kepada pasien. Gagal dalam
melakukan pengkajian keperawatan yang lengkap atau gagal dalam mendoku mentasikan data dengan tepat, dapat merugikan konsekuensi legal.
e. Proses keperawatan mengandung tanggung gugat dan tanggung jawab perawat
untuk mengkaji, menganalisis, merencanakan, melaksanakan dan menilai asuhan pasien.
3. Manfaat bagi Pasien
a. Merangsang partisipasi pasien dalam perawatan dirinya
b. Pengulangan instruksi dalam pemberian asuhan keperawatan dapat dihindari
2.7.3. Tahapan Proses Keperawatan
Menurut Suarli 2009, berikut ini uraian tahapan proses keperawatan, adalah :
1. Pengkajian
Universitas Sumatera Utara
Pengkajian merupakan dasar utama atau langkah awal dari proses keperawatan secara keseluruhan. Pada tahap pengkajian memerlukan kecermatan dan ketelitian untuk mengenal
masalah. Keberhasilan proses keperawatan berikutnya sangat bergantung pada tahap ini. A.
Pengumpulan data merupakan kegiatan menghimpun dan mencatat data untuk menentukan kebutuhan dan masalah kesehatankeperawatan. Jenis data yang dikumpulkan
adalah data yang tepat atau relevan, artinya data tersebut mempunyai pengaruh atau hubungan dengan situasi yang sedang ditinjau. Data tersebut dapat dibedakan menjadi dua
jenis : Sumber data, dapat diperoleh dari :
a Pasien
b Keluargaorang yang mengenal pasien
c Tenaga kesehatan dokter, perawat, ahli radiologi dan lain-lain
d Catatan yang dibuat oleh tenaga kesehatan
e Hasil pemeriksaan
Cara pengumpulan data, yaitu : a
Wawancara, yaitu pembicaraan terarah yang umumnya dilakukan pada pertemuan- pertemuan tatap muka.
b Observasi, yaitu mengamati perilaku dan keadaan untuk memperoleh data tentang
tingkat kesehatan pasien, misalnya dengan cara meraba, menyentuh dan mendengar. c
Pemeriksaan fisik, yaitu pemeriksaan secara keseluruhan mulai dari kepala sampai ujung kaki.
B. Pengelompokan data atau analisis data, adalah sebagai berikut :
a Data fisiologisbiologis masalah kesehatan dan penyakit
b Data psikologis perilaku, pola emosi, konsep dir, dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
c Data sosial status ekonomi, kegiatan rekreasi, pekerjaan dan lain-lain
d Data spiritual norma, kepercayaan, keyakinan dan moral
Adapun manfaat pengkajian keperawatan adalah : a.
Membantu mengidentifikasi status kesehatan b.
Pola pertahanan pasien klien c.
Kekuatan dan kebutuhan pasien klien d.
Merumuskan diagnosa keperawatan
2. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan adalah pernyataan yang jelas, singkat dan pasti, tentang maslah pasien serta pengembangan yang dapat dipecahkan atau diubah melalui tindakan
keperawatan. Tujuannya adalah mengidentifikasi adanya masalah aktual berdasarkan respon pasien klien terhadap masalah atau penyakit, faktor-faktor yang berkontribusi atau
penyebab adanya masalah dan kemampuan pasien klien mencegah atau menghilangkan masalah.
Adapun perbedaan antara diagnosis medis dan diagnosis keperawatan, yaitu : a.
Diagnosis medis a
Berfokus pada faktor-faktor yang bersifat pengobatan dan penyembuhan. b
Berorientasi pada keadaan patologi. c
Cendrung tetap, mulai dari sakit sampai sembuh. d
Mengarah pada tindakan medis yang sebagian dapat dilaksanakan oleh perawat. e
Diagnosis medis melengkapi diagnosis keperawatan. b.
Diagnosis keperawatan
Universitas Sumatera Utara
a Berfokus pada respon pasien terhadap penyakit, tindakan medis dan faktor lain.
b Berorientasi pada kebutuhan individu.
c Berubah, sesuai dengan perubahan respon pasien.
d Mengarah pada fungsi mandiri perawat dalam melaksanakan tindakan perawatan dan
evaluasi. e
Diagnosis keperawatan melengkapi diagnosis medis.
3. Perencanaan keperawatan