: Puskesmas, Posyandu, Rumah Sakit, tempat pembuangan air, tempat pembuangan sampah dan sebagainya.
3. Faktor-faktor Penguat reinforcing factors
Adalah faktor-faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku. Kadang- kadang meskipun orang mengetahui untuk berperilaku sehat, tetapi tidak melakukannya.
Faktor-faktor ini meliputi : faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat toma, tokoh agama toga, sikap dan perilaku para petugas termasuk petugas kesehatan. Termasuk juga
disini, undang-undang, peraturan-peraturan baik dari pusat maupun dari pemerintah daerah yang terkait dengan kesehatan.
2.3. Rumah Sakit Umum
Menurut SK Menteri Kesehatan RI No. 983MenkesSKXI1992, menyebutkan bahwa, rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan yang
bersifat dasar, spesialistik dan subspesialistik Aditama, 2003.
2.3.1. Fungsi Rumah Sakit
Berdasarkan keterangan pasal 1, Kepmenkes No. 9831992, rumah sakit mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan pelayanan medis
2. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis
3. Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan
4. Menyelenggarakan pelayanan rujukan
5. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan
6. Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan
Universitas Sumatera Utara
2.3.2. Klasifikasi Rumah Sakit Umum
1. Rumah Sakit Umum kelas A adalah rumah sakit umum yang melaksanakan pelayanan
kesehatan yang spesialistik dan subspesialistik yang luas. 2.
Rumah Sakit Umum kelas B adalah rumah sakit umum yang melaksanakan pelayanan kesehatan spesialistik yang luas.
3. Rumah Sakit Umum kelas C adalah rumah sakit umum yang melaksanakan pelayanan
kesehatan spesialistik paling sedikit empat spesialis dasar yaitu : Penyakit Dalam, Penyakit Bedah, Penyakit KebidananKandungan dan Kesehatan Anak.
2.3.3. Standar Pelayanan Rumah Sakit Kelas C
Untuk meningkatkan mutu, telah ditetapkan standar pelayanan rumah sakit. Penyelenggaraan rumah sakit harus memperhatikan standar yang disesuaikan dengan
kelastype rumah sakit, yaitu : 1.
Standar manajemen Rumah sakit merupakan bagian dari jejaring pelayanan kesehatan untuk mencapai
indikator kinerja kesehatan yang ditetapkan daerah. Oleh karena itu, rumah sakit harus mempunyai hubungan koordinatif, kooperatif dan fungsional dengan dinas kesehatan dan
sasaran pelayanan kesehatan lainnya. 2.
Standar pelayanan a.
Pelayanan medik spesialistik dan sub spesialistik -
Pelayanan medik spesialistik 4 dasar : penyakit dalam, bedah, kebidanan dan kandungan, kesehatan anak.
- Pelayanan medik spesialistik lainnya : mata, telinga, hidung dan tenggorokan
THT, kulit dan kelamin, kesehatan jiwa, syaraf, gigi dan mulut, jantung, paru, bedah syaraf, orthopedi.
Universitas Sumatera Utara
- Pelayanan medik sub spesialistik
b. Pelayanan medik umum yang tidak tertampung oleh pelayanan medik spelialistik
yang ada c.
Pelayanan penunjang medik : radiologi, laboratorium, anasthesi, gizi, farmasi, rehabilitasi medik
d. Pelayanan keperawatan
e. Pelayanan administrasi dan umum
3. Standar ketenagaan
a. Dokter umum penuh waktu
b. Dokter gigi penuh waktu sesuai kebutuhan
c. Dokter spesialis dasar minimal 4 dengan 3 spesialis yang penuh waktu
d. Dokter jaga khusus di UGD selama 24 jam yang sudah mendapat PPGD
e. Dokter spesialis dasar yang dapat segera dihubungi dan dapat datang setiap waktu bila
dibutuhkan f.
Dokter spesialis anasthesi atau dokter spesialis lainnya atau dokter umum terlatih yang bertanggung jawab untuk pelayanan medik intensif
Standarisasi ketenagaan berdasarkan permenkes 262 tahun 1979. Untuk menentukan jumlah ketenagaan minimum bagi setiap katagori ketenagaan pada kelas Rumah Sakit Umum
Kelas C yang diperlukan, dapat digunakan angka perbandingan antara jumlah tempat tidur yang ada dengan jumlah ketenagaan yang diperlukan, sbb :
a. Tempat tidur : Tenaga medis = 9 : 1 b. Tempat tidur : Paramedis perawat = 1 : 1
c. Tempat tidur : Paramedis non perawatan = 5 : 1
Universitas Sumatera Utara
d. Tempat tidur : Non Medis = 4 : 3 4. Standar Bangunan
a. Ruang tersendiri sesuai dengan kemampuan pelayanan b. Unit gawat darurat sebagai unit tersendiri
c. Kamar tindakan untuk pelayanan darurat medik, bedah dan darurat obstetrik ginekologi d. Ruang perawatan sementara untuk observasi
e. Ruang untuk resusitasi f. Sarana komunikasi internal dan eksternal
g. ambulan untuk rujukan pasien 5. Standar peralatan
a. Peralatan pelayanan medik spesialis 4 dasar b. Peralatan medik gawat darurat yang dapat melakukan tindakan-tindakan resusitasi
kardiopulmoner dan untuk menyelamatkan hidup Profil RSUD Aceh Singkil, 2009.
2.3.4. Standar Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit