Etika Keperawatan TINJAUAN PUSTAKA

c. Membandingkan keadaan sebelum dan sesudah dilakukan tindakan, dengan menggunakan kriteria pencapaian tujuan yang telah ditetapkan d. Mengukur dan membandingkan perkembangan pasien dengan standar normal yang berlaku Apabila kemajuan pada pasien tidak tercapai sesuai dengan tuhuan, maka perawat harus mengkaji ulang dan memperbaiki rencana keperawatan. Walaupun evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan, namun proses keperawatan tidak berhenti sampai disini. Karena evaluasi keperawatan hanya menunjukkan masalah mana yang telah dapat dipecahkan dan masalah mana yang perlu dikaji ulang, direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi kembali. Jadi, proses keperawatan merupakan siklus yang dinamis dan berkelanjutan.

2.8. Etika Keperawatan

Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi perilaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan oleh seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggung jawab moral Ismani, 2001. Etika Keperawatan adalah filsafat yang mengarahkan tanggung jawab moral yang mendasari pelaksanaan praktik keperawatan. Dalam melaksanakan praktik keperawatan, seorang perawat harus mengambil suatu keputusan dalam upaya pelayanan keperawatan pasien klien. Keputusan yang diambil berdasarkan pertimbangan dan kemampuan penalaran ilmiah dan penalaran etika, pelayanan keperawatan pasien klien dapat diukur dari sudut keyakinan sendiri, norma masyarakat dan standar profesional. Menurut American Ethics Commission Bureau on Teching, tujuan etika keperawatan adalah : 1. Mengenal dan mengidentifikasi unsur moral dalam praktik keperawatan Universitas Sumatera Utara 2. Membentuk strategicara dan menganalisis masalah moral yang terjadi dalam praktik keperawatan 3. Menghubungkan prinsip moralpelajaran yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan pada diri sendiri, keluarga, masyarakat dan tuhan sesuai dengan kepercayaannya. Warga keperawatan di Indonesia menyadari bahwa, kebutuhan akan keperawatan bersifat universal bagi pasien individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Oleh karena itu, pelayanan yang diberikan oleh perawat selalu berdasarkan kepada cita-cita yang luhur, niat yang murni untuk keselamatan dan kesejahteraan umat tanpa membeda-bedakan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran kelompok, agama yang dianut dan kedudukan sosial. Dalam melaksanakan tugas pelayanan keperawatan kepada pasien, cakupan tanggung jawab perawat adalah meningkatkan derajat kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengurangi dan menghilangkan penderitaan serta memulihkan kesehatan yang dilaksanakan atas dasar pelayanan yang paripurna. Tanggung jawab perawat meliputi : 1. Tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat. a. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya, senantiasa berpedoman pada tanggung jawab yang bersumber pada adanya kebutuhan terhadap perawatan untuk individu, keluarga dan masyarakat. b. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya, senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari individu, keluarga dan masyarakat. Universitas Sumatera Utara c. Perawat dalam melaksanakan kewajibannya bagi individu dan masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa tulus dan ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur perawatan. d. Perawat senantiasa menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan individu dan masyarakat dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan khususnya, serta upaya kesejahteraan pada umumnya sebagai bagian dari tugas kewajibannya bagi kepentingan masyarakat. 2. Tanggung jawab perawat terhadap tugas a. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan perawatan yang tinggi, disertai kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta ketrampilan perawatan sesuai dengan kebutuhan individupasien, keluarga dan masyarakat. b. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya. c. Perawat tidak akan mempergunakan pengetahuan dan ketrampilan perawatan untuk tujuan yang bertentangan dengan norma kemanusian. d. Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa berusaha dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, agama, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran kelompok, agama yang dianut dan kedudukan sosial. e. Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan pasien dalam melaksanakan tugas perawatan serta matang dalam mempertimbangkan kemampuan jika menerimamengalih tugaskan tanggung jawab yang ada hubungannya dengan keperawatan. 3. Tanggung jawab perawat terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya. Universitas Sumatera Utara a. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antara sesama perawat dan dengan tenaga kesehatan lain, baik dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara keseluruhan. b. Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan, ketrampilan dan pengalamannya kepada sesama perawat serta menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi lain dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam bidang perawatan. 4. Tanggung jawab perawat terhadap profesi perawatan a. Perawat selalu berusaha meningkatkan kemampuan profesional secara sendiri atau bersama-sama dengan jalan menambah ilmu pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan perawatan. b. Perawat selalu menjunjung tinggi nama baik profesi perawatan dengan menunjukkan tingkah laku dan kepribadian yang luhur. c. Perawat senantiasa berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan dan pelayanan perawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan perawatan. d. Perawatan secara bersama-sama membina dan memelihara mutu organisasi profesi perawatan sebagai sarana pengabdiannya. 5. Tanggung jawab perawat terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air. a. Perawat senantiasa melaksanakan ketentuan sebagai kebijaksanaan yang digariskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan dan perawatan. b. Perawat senantiasa berperan aktif dalam menyumbangkan pikiran kepada pemerintah dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan dan perawatan kepada masyarakat Mimin, 2004.

2.9. Profesionalisme Keperawatan

Dokumen yang terkait

Hubungan Fungsi Supervisi Kepala Ruangan dengan Produktivitas Kerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Pirngadi Medan

10 149 126

Hubungan Budaya Organisasi dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Medan

0 81 123

Pengaruh Kondisi Kerja terhadap Asuhan keperawatan Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Aceh Tahun 2011

1 76 108

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di RSUD Dr. RM. Pratomo Bagansiapiapi Kabupaten Rokan Hilir

2 37 171

Hubungan Faktor-Faktor Motivasi Perawat Pelaksana dengan Pelaksanaan Pendokumentasi Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSU Sawahlunto Tahun 2012.

0 0 22

STUDI KOMPARATIF KINERJA PERAWAT PELAKSANA DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK RUANGAN DAN STATUS KEPEGAWAIAN DI RSUD PADANG PANJANG TAHUN 2010.

0 0 10

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATANDI RUANG RAWAT INAP RSUD PASAMAN BARAT TAHUN 2010.

1 2 15

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Perawat Pelaksana Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan Kepada Klien di IRNA RSUD Solok Tahun 2009.

0 0 6

Hubungan Stres Kerja dengan Kinerja Perawat Pelaksana dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Pasaman Barat Tahun 2010.

0 0 7

Studi Komparatif Kinerja Perawat Pelaksana dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan Berdasarkan Karakteristik Ruangan dan Status Kepegawaian di RSUD Padang Panjang Tahun 2010.

0 0 7