5.4.4. Hubungan Status Kepegawaian Perawat Pelaksana Terhadap Profesionalisme
Ada keterkaitan profesionalisme perawat terhadap status kepegawaian, dimana jika nilai p
0,000 α 0,05, maka ada hubungan antara status kepegawaian terhadap profesionalisme perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Singkil. Hasil distribusi tabel 4.13. menunjukkan bahwa, status kepegawaian yang
paling banyak pada perawat pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Singkil adalah berstatus tenaga bakti Non-PNS sebanyak 51 orang 69,9
dan berstatus PNS Pegawai Negeri Sipil sebanyak 22 orang 30,1. Menurut Yustisia 2009, Pegawai Negeri Sipil dan Non Pegawai Negeri Sipil
memiliki perbedaan situasi dan kondisi yang mendorong individu memiliki sikap kerja yang berbeda. Didalam diri seseorang terdapat standar keunggulan individu
yang dipengaruhi oleh keadaan jasmani, intelegensi, kepribadian, minat, pengalaman keberhasilan, tingkat pendidikan, lingkungan masyarakat serta komitmen terhadap
organisasi. Sehingga, keadaan dari dalam individu yang berbeda itulah yang mendorong munculya motivasi berprestasi pada Pegawai Negeri Sipil dan Non
Pegawai Negeri Sipil. Berdasarkan hasil penelitian, dimungkinkan karena dari pihak Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Aceh Singkil memberikan suatu reward kepada pegawainya tanpa melihat status kepegawaiannya. Hal ini medorong motivasi kepada
pegawai Non PNS tenaga bakti yang pada dasarnya tidak mendapatkan pendapatan
Universitas Sumatera Utara
yang tetap, untuk meningkatkan kualitas kerjanya dalam memberikan pelayanan keperawatan, sehingga akan berdampak pada profesionalisme kerja.
5.4.5. Hubungan Status Perkawinan Perawat Pelaksana Terhadap Profesionalisme
Tidak ada keterkaitan profesionalisme perawat terhadap status perkawinan, dimana jika nilai p
0,448 α 0,05, maka tidak ada hubungan antara status perkawinan terhadap profesionalisme perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Singkil. Hasil distribusi tabel 4.4. menunjukkan bahwa, status perkawinan yang paling
banyak pada perawat pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Singkil adalah berstatus kawin sebanyak 42 orang 57,5 dan yang berstatus belum
kawin sebanyak 31 orang 42,5. Sementara itu hasil penelitian tidak sesuai dengan pernyataan Robbins 2001,
yang menyebutkan bahwa karyawanpegawai yang sudah menikah lebih sedikit absensinya dan mengalami pergantianshif jaga yang lebih rendah dibandingkan
dengan rekan kerjanya yang bujanganbelum kawin. Pernikahan memaksakan peningkatan tanggung jawab yang dapat membuat suatu pekerjaan yang tetap menjadi
lebih berharga dan penting.
5.4.6. Hubungan Masa Kerja Perawat Pelaksana Terhadap Profesionalisme