Hubungan Jenis Kelamin Perawat Pelaksana Terhadap Profesionalisme Hubungan Tingkat Pendidikan Perawat Pelaksana Terhadap Profesionalisme

nonprofesional, kepuasan itu merosot selama umur setengah baya dan kemudian naik lagi dalam tahun-tahun berikutnya. Karyawan yang lebih muda cendrung mempunyai fisik yang kuat, sehingga diharapkan dapat bekerja keras dan pada umumnya mereka belum berkeluarga atau bila sudah berkeluarga anaknya masih relatif masih sedikit. Tetapi karyawan yang lebih muda umumnya kurang berdisiplin, kurang bertanggung jawab dan sering berpindah-pindah pekerjaan dibandingkan karyawan yang lebih tua Nitisemito, 1992. Sedangkan hasil penelitian, ini kemungkinan disebabkan karena pada tahun 2006, RSUD Kabupaten Aceh Singkil baru beroperasional. Karena itu, rumah sakit membutuhkan banyak tenaga perawat pelaksana. Saat itu, rumah sakit membuka kesempatan kepada perawat pelaksana sebagai tenaga bakti di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Singkil. Dan secara kebetulan juga, perawat yang diterima banyak yang masih fresh graduade dan juga berusia relatif muda. Hal ini dapat dilihat dengan status kepegawaian perawat yang rata-rata berstatus tenaga bakti non-PNS.

5.4.2. Hubungan Jenis Kelamin Perawat Pelaksana Terhadap Profesionalisme

Tidak ada keterkaitan profesionalisme perawat terhadap jenis kelamin, dimana jika nilai p 0,402 α 0,05, maka tidak ada hubungan antara jenis kelamin laki- laki dan perempuan terhadap profesionalisme perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Singkil. Hasil distribusi tabel 4.13. menunjukkan bahwa, jenis kelamin yang paling banyak pada perawat pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Universitas Sumatera Utara Singkil adalah perempuan, sebanyak 45 orang 61,6 dan berjenis kelamin laki-laki sebanyak 28 orang 38,4. Menurut Robbins 2003, tidak ada perbedaan yang konsisten antara pria dan wanita dalam kemampuan memecahkan masalah, ketrampilan analisis, dorongan kompetitif, motivasi, sosiabilitas atau kemampuan belajar. Namun studi-studi psikologi telah menemukan bahwa wanita lebih bersedia untuk memenuhi wewenang, dan pria lebih agresif dan lebih besar kemungkinannya dari pada wanita dalam memilki pengharapan untuk sukses. Bukti yang konsisten juga menyatakan bahwa wanita mempunyai tingkat kemangkiran yang lebih tinggi dari pada pria. Di lain pihak terdapat pertimbangan lain, bahwa perempuan dalam melaksanakan pekerjaanya lebih disiplin dalam mematuhi wewenang dari pada laki- laki, sehingga akan tercapai pelayanan keperawatan secara optimal Robbins, 2001. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dari Teguh Setiawan 2007, yang menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang konsisten antara laki-laki dan perempuan dalam kemampuan memecahkan masalah, keterampilan analisis, dorongan kompetitif, motivasi, sosiabilitas atau kemampuan belajar.

5.4.3. Hubungan Tingkat Pendidikan Perawat Pelaksana Terhadap Profesionalisme

Tidak ada keterkaitan profesionalisme perawat terhadap tingkat pendidikan, dimana jika nilai p 0,521 α 0,05, maka tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan terhadap profesionalisme perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Singkil. Universitas Sumatera Utara Hasil distribusi tabel 4.13. menunjukkan bahwa, sebagian besat tingkat pendidikan perawat pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Singkil adalah D-III Keperawatan sebanyak 65 orang 89,1, selebihnya adalah S1 Keperawatan sebanyak 5 orang 6,8 dan berpendidikan SPK sebanyak 3 orang 4,1. Menurut Robert Kreitner dan Angelo Kinicki 2003, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka akan mempengaruhi pola pikir yang nantinya berdampak pada tingkat kepuasan kerja. Pendapat lain juga yang dikemukakan oleh Kenneth N. Wexley dan Gery A Yuki 2003, bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, maka tuntutan-tuntutan terhadap aspek-aspek kepuasan kerja di tempat kerjanya akan semakin meningkat Setiawan, 2007. Walaupun hasil penelitian tidak ada hubungan yang bermakna, namun Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Singkil, benar-benar menyiapkan pegawainya untuk profesional dibidangnya. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perawat yang berpendidikan D-III Keperawatan. Mereka yang masih berpendidikan SPK diberi kesempatan untuk melanjutkan studi kejenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan sifat izin belajar dari direktur rumah sakit. Begitu juga yang berpendidikan D-III Keperawatan diberi kesempatan pula untuk meningkatkan ilmunya dengan melanjutkan ke program S1 Keperawatan. Sehingga pendidikan perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Singkil, minimal berpendidikan D-III Keperawatan yang pada akhirnya akan berdampak pada profesionalisme kerja. Universitas Sumatera Utara

5.4.4. Hubungan Status Kepegawaian Perawat Pelaksana Terhadap Profesionalisme

Dokumen yang terkait

Hubungan Fungsi Supervisi Kepala Ruangan dengan Produktivitas Kerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Pirngadi Medan

10 149 126

Hubungan Budaya Organisasi dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Medan

0 81 123

Pengaruh Kondisi Kerja terhadap Asuhan keperawatan Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Aceh Tahun 2011

1 76 108

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di RSUD Dr. RM. Pratomo Bagansiapiapi Kabupaten Rokan Hilir

2 37 171

Hubungan Faktor-Faktor Motivasi Perawat Pelaksana dengan Pelaksanaan Pendokumentasi Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSU Sawahlunto Tahun 2012.

0 0 22

STUDI KOMPARATIF KINERJA PERAWAT PELAKSANA DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK RUANGAN DAN STATUS KEPEGAWAIAN DI RSUD PADANG PANJANG TAHUN 2010.

0 0 10

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATANDI RUANG RAWAT INAP RSUD PASAMAN BARAT TAHUN 2010.

1 2 15

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Perawat Pelaksana Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan Kepada Klien di IRNA RSUD Solok Tahun 2009.

0 0 6

Hubungan Stres Kerja dengan Kinerja Perawat Pelaksana dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Pasaman Barat Tahun 2010.

0 0 7

Studi Komparatif Kinerja Perawat Pelaksana dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan Berdasarkan Karakteristik Ruangan dan Status Kepegawaian di RSUD Padang Panjang Tahun 2010.

0 0 7