BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Perilaku
Universitas Sumatera Utara
Semua ahli kesehatan masyarakat dalam membicarakan status kesehatan mengacu kepada teori Blum 1956, bahwa lingkungan mempunyai andil yang paling besar terhadap
kesehatan. Kemudian berturut-turut disusul oleh perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan yang mempunyai andil yang paling kecil terhadap status kesehatan Notoatmodjo, 2007.
Perilaku atau tingkah laku dianggap lebih dapat menjelaskan tentang manusia karena lebih dapat di lihat. Sehingga adanya tingkah laku ini dapat menjelaskan tentang siapa orang
tersebut Hidayat, 2009. Perilaku dapat juga diartikan sebagai suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang
bersangkutan, baik yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku manusia pada hakikatnya adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri, yang mempunyai
bentangan sangat luas mencakup : berjalan, berbicara, bereaksi, berpakaian, berpikir, persepsi dan emosi. Perilaku dan gejala perilaku yang tampak pada kegiatan organisme tersebut
dipengaruhi oleh faktor keturunan genetik dan lingkungan ini merupakan penentu dari perilaku makhluk hidup termasuk perilaku manusia. Hereditas atau faktor keturunan
merupakan konsepsi dasar atau modal untuk perkembangan perilaku makhluk hidup itu untuk selanjutnya. Sedangkan lingkungan merupakan kondisi atau lahan untuk perkembangan
perilaku tersebut Notoatmodjo, 2007. Menurut WHO yang dikutip oleh Notoatmodjo 2007, perubahan perilaku
dikelompokkan menjadi 3 tiga, yaitu : 1.
Perubahan Alamiah Natural Change, adalah perubahan yang dikarenakan perubahan pada lingkungan fisik, sosial, budaya ataupun ekonomi, dimana dia hidup dan beraktivitas.
2. Perubahan Rencana Planned Change, adalah perubahan ini terjadi karena memang
direncanakan sendari oleh subjek.
Universitas Sumatera Utara
3. Kesediaan untuk Berubah Readiness to Change, adalah perubahan yang terjadi apabila
terdapat suatu inovasi atau program-program baru, maka yang terjadi adalah sebagian orang cepat mengalami perubahan perilaku dan sebagian lagi lamban. Hal ini disebabkan
setiap orang mempunyai kesediaan untuk berubah yang berbeda-beda. Tim ahli WHO 1984, manganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang itu
berperilaku ada 4 empat alasan pokok, yaitu : 1.
Pemikiran dan perasaan Bentuk pemikiran dan perasaan ini adalah pengetahuan, kepercayaan, sikap dan lain-lain.
2. Orang penting sebagai referensi
Apabila seseorang itu penting bagi kita, maka apapun yang ia katakan dan lakukan cendrung untuk kita contoh. Orang inilah yang dianggap kelompok referensi, seperti guru,
kepala suku dan lain-lain.
3. Sumber-sumber daya
Yang termasuk sumber-sumber daya adalah fasilitas-fasilitas, misalnya : waktu, uang, tenaga kerja, keterampilan, pelayanan. Pengaruh sumber daya terhadap perilaku dapat
bersifat positif maupun negatif. 4.
Kebudayaan Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai dan pengadaan sumber daya di dalam suatu
masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup yang disebut kebudayaan. Perilaku yang normal adalah salah satu aspek dari kebudayaan dan selanjutnya kebudayaan mempunyai
pengaruh yang dalam terhadap perilaku.
Universitas Sumatera Utara
Dari uraian tersebut di atas dapat dilihat bahwa alasan seseorang untuk berperilaku. Oleh sebab itu, perilaku yang sama di antara beberapa orang dapat berbeda-beda penyebab
atau latar belakangnya. Perilaku yang optimal akan memberi dampak pada status kesehatan yang optimal
juga. Perilaku yang optimal adalah seluruh pola kekuatan, kebiasaan pribadi atau masyarakat baik secara sadar atau tidak yang mengarah kepada upaya pribadi atau masyarakat untuk
menolong dirinya sendiri dari masalah kesehatan. Pola kelakuankebiasaan yang berhubungan dengan tindakan promotif dan preventif harus ada pada setiap pribadi atau masyarakat.
2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku