Berdasarkan UU No.43 1999, Pegawai Negeri Sipil PNS terdiri dari : a
Pegawai Negeri Sipil Pusat adalah Pegawai Negeri Sipil yang gajinya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan bekerja pada Departemen, Lembaga
Pemerintah non-Departemen, Kesekretariatan Lembaga TertinggiTinggi Negara, Instansi Vertikal di Daerah PropinsiKabupatenKota, Kepaniteraan Pengadilan atau dipekerjakan
untuk menyelenggarakan tugas negara lainnya. b
Pegawai Negeri Sipil Daerah adalah Pegawai Negeri Sipil Daerah
PropinsiKabupatenKota yang gajinya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Bekerja pada Pemerintah daerah, atau dipekerjakan di luar instansi
induknya Anonim, 2007. Sedangkan Non Pegawai Negeri Sipil adalah Warga Negara Indonesia yang telah
memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang sebagai pegawai pada suatu lembaga negara dan digaji berdasarkan ketentuan yang berlaku pada masing-
masing lembaga negara terkait Anonim, 2008. Pegawai Negeri Sipil dan Non Pegawai Negeri Sipil memiliki perbedaan situasi dan
kondisi yang mendorong individu memiliki sikap kerja yang berbeda. Didalam diri seseorang terdapat standar keunggulan individu yang dipengaruhi oleh keadaan jasmani, intelegensi,
kepribadian, minat, pengalaman keberhasilan, tingkat pendidikan, lingkungan masyarakat serta komitmen terhadap organisasi. Sehingga, keadaan dari dalam individu yang berbeda
itulah yang mendorong munculya motivasi berprestasi pada Pegawai Negeri Sipil dan Non Pegawai Negeri Sipil Yustisia, 2009.
5. Status Perkawinan
Universitas Sumatera Utara
Status perkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan YME Lembaga Demografi FE UI, 2000. Berdasarkan pendapat Soekanto 1993, dalam bukunya kamus sosiologi menyatakan
bahwa kata perkawinan adalah ikatan yang sah antara sorang pria dan wanita yang menimbulkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban antara mereka maupun keturunannnya.
Salah satu riset menunjukkan bahwa karyawan yang menikah lebih sedikit absensinya, mengalami pergantian yang lebih rendah dan lebih puas dengan pekerjaan
mereka dari pada rekan sekerjanya yang bujangan. Perkawinan menuntut peningkatan tanggung jawab yang dapat membuat suatu pekerjaan yang tetap menjadi lebih berharga dan
penting Robbins, 2003.
6. Masa Kerja
Masa kerja seseorang akan menentukan prestasi individu yang merupakan dasar prestasi dan kinerja organisasi. Semakin lama seseorang bekerja di suatu organisasi, maka
tingkat prestasi individu akan semakin meningkat yang dibuktikan dengan tingginya tingkat penjualan dan akan berdampak kepada kinerja dan keuntungan yang menjadi lebih baik,
sehingga memungkinkan untuk mendapatkan promosi atau kenaikan jabatan Gibson, 1997.
7. Pengetahuan knowledge
Menurut Notoatmodjo 2007, pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
pancaindra manusia, yakni : indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman diri sendiri
maupun orang lain, media massa maupun lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai 6 enam tingkatan, yaitu :
1. Tahu know
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan ini adalah mengingat kembali recall terhadap sesuatu yang
spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rancangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, untuk mengukur bahwa seseorang tahu dapat diukur dari kemampuan orang tersebut
menyebutkannya, menguraikan, mendefinisikan dan sebagainya. 2.
Memahami comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menguraikan secara benar
tentang suatu objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi, harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan dan sebagainya terhadap objek yang
dipelajari.
3. Aplikasi application
Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real nyata atau sebenarnya.
4. Analisis analysis
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam suatu struktur organisasi tersebut, dan
masih ada kaitannya satu sama lain. 5.
Sintetis syntetis
Universitas Sumatera Utara
Sintetis menunjukkan kepada kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintetis adalah
suatu kemampuan untuk menyusun formula baru dari formulasi-formulasi yang ada. 6.
Evaluasi evaluation Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian
terhadap suatu materi atau objek. Dari pengalaman dan penelitian, ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan. Penelitian Rogers 1974 mengungkapkan bahwa sebelum seseorang mengadopsi perilaku baru berperilaku baru didalam diri seseorang tersebut terjadi proses
yang berurutan, yaitu : a.
Kesadaran, dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus objek.
b. Merasa tertarik terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap subjek sudah mulai
timbul. c.
Menimbang-menimbang terhadap baik atau tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap informan sudah lebih baik.
d. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang
dikehendaki oleh stimulus. e.
Adopsi, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden.
Pengetahuan dapat diperoleh melalui proses belajar yang di dapat dari pendidikan Notoatmodjo, 2007.
Universitas Sumatera Utara
8. Sikap attitude