Analisis Bivariat Hasil Penelitian 1. Analisa Univariat

Maka dari data diatas, profesionalisme responden yang merupakan hasil dari nilai keterampilanskill, motivasi dan etika keperawatan dapat dikategorikan pada tabel berikut ini : Tabel 4.12. Distribusi Kategori Profesionalisme Responden Berdasarkan Pelaksanaan Asuhan Keperawatan di RSUD Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2010 No Kategori Profesionalisme n 1 Baik 32 43,8 2 Sedang 41 56,2 3 Kurang Baik - - Jumlah 73 100 Sumber : Hasil Penelitian yang diolah 2010 Dari tabel 4.12. diketahui bahwa responden yang melaksanakan asuhan keperawatan secara profesional di RSUD Kabupaten Aceh Singkil tahun 2010, di kategorikan sedang sebanyak 41 orang 56,2, dan kategori baik sebanyak 32 orang 43,8.

4.2.2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mencari hubungan antara variabel faktor predisposing dengan profesionalisme perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Uji hipotesis menggunakan Chi-Square, yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas independent dengan variabel terikat dependent. Teknik analisis data yang digunakan adalah Chi-Square, untuk variabel bebas independent yaitu faktor predisposing yang meliputi karakteristik perawat umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status kepegawaian, status perkawinan dan masa kerja pendidikan dan sikap. Sedangkan pada variabel terikat dependent yaitu profesionalisme perawat yang meliputi : ketrampilan skill, motivasi dan etika keperawatan. Universitas Sumatera Utara 4.2.2.1. Hubungan Faktor Predisposing Terhadap Proesionalisme perawat 4.2.2.1.1. Hubungan Antara Karakteristik Responden Terhadap Proesionalisme perawat Tabel 4.13. Tabulasi Silang Karakteristik Responden Terhadap Profesionalisme Perawat di RSUD Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2010 No Karakteristik Responden Profesionalisme Perawat Jumlah p value X² Baik Sedang n

1 Umur

25 25 – 34 8 24 10,9 32,9 17 24 23,3 32,9 25 48 34,2 65,8 0,141 2,163 Jumlah 32 43,8 41 56,2 73 100 2 Jenis Kelamin Laki – laki Perempuan 14 18 19,2 24,6 14 27 19,2 37,0 28 45 38,4 61,6 0,402 0,701 Jumlah 32 43,8 41 56,2 73 100 3 Tingkat Pendidikan SPK D-III Sarjana S1 2 27 3 2,7 37,0 4,1 1 38 2 1,4 52,1 2,7 3 65 5 4,1 89,1 6,8 0,521 1,305 Jumlah 32 43,8 41 56,2 73 100 4 Status Kepegawaian PNS Tenaga Bakti 10 22 13,7 30,2 12 29 16,4 39,7 22 51 30,1 69,9 0,000 14,034 Jumlah 32 43,8 41 56,2 73 100 Lanjutan 4.13... No Karakteristik Responden Profesionalisme Perawat Jumlah p value X² Baik Sedang n 5 Status Perkawinan Belum Kawin Kawin 12 20 16,4 27,3 19 22 26,1 30,2 31 42 42,5 57,5 0,448 0,575 Jumlah 32 43,8 41 56,2 73 100

6 Masa Kerja

0 – 5 tahun 6 – 10 tahun 29 3 39,7 4,1 40 1 54,8 1,4 69 4 94,5 5,5 0,196 1,669 Universitas Sumatera Utara Jumlah 32 43,8 41 56,2 73 100 Sumber : Hasil Penelitian yang diolah 2010 Berdasarkan tabel 4.13. Hasil analisis chi-square X² antara umur pelaksana asuhan keperawatan terhadap profesionalisme perawat dilakukan uji Eksak Fisher, karena nilai p = 0,141 α 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara umur pelaksana asuhan keperawatan terhadap profesionalisme perawat. Namun, semakin meningkat usia seseorang maka tingkat profesionalisme semakin baik. Perawat pelaksana berumur 25 – 34 tahun, yang profesionalisme baik terhadap pekerjaannya sebesar 32,9 sedangkan perawat pelaksana umur 25 tahun, profesionalisme baik terhadap pekerjaanya sebesar 10,9. Hasil analisis chi-square X² antara jenis kelamin pelaksana asuhan keperawatan terhadap profesionalisme perawat dilakukan uji Eksak Fisher, karena nilai p = 0,402 α 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pelaksana asuhan keperawatan berjenis kelamin laki-laki dan perempuan terhadap profesionalisme perawat. Perawat pelaksana berjenis kelamin perempuan yang profesionalisme baik sebesar 24,6, sedangkan perawat pelaksana berjenis kelamin laki-laki profesionalisme baik hanya sebesar 19,2. Hasil analisis chi-square X² antara tingkat pendidikan pelaksana asuhan keperawatan terhadap profesionalisme perawat dilakukan uji Eksak Fisher, karena nilai p = 0,521 α 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungannya antara tingkat pendidikan pelaksana asuhan keperawatan terhadap profesionalisme perawat. Perawat pelaksana dengan tingkat pendidikan DIII-Keperawatan, profesionalisme baik sebesar 37,0, selebihnya perawat pelaksana dengan tingkat Universitas Sumatera Utara pendidikan S1-Keperawatan profesionalisme baik sebesar 4,1 dan perawat pelaksana dengan tingkat pendidikan SPK, profesionalisme baik sebesar 2,7. Hasil analisis chi-square X² antara status kepegawaian pelaksana asuhan keperawatan terhadap profesionalisme perawat dilakukan uji Eksak Fisher, karena nilai p = 0,000 α 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara status kepegawaian pelaksana asuhan keperawatan terhadap profesionalisme perawat. Perawat pelaksana yang berstatus tenaga bakti non PNS, profesionalisme baik sebesar 30,2, sedangkan perawat pelaksana berstatus PNS yang profesionalisme baik sebesar 13,7. Hasil analisis chi-square X² antara status perkawinan pelaksana asuhan keperawatan terhadap profesionalisme perawat dilakukan uji Eksak Fisher, karena nilai p = 0,448 α 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara status perkawinan pelaksana asuhan keperawatan terhadap profesionalisme perawat. Perawat pelaksana yang berstatus kawin, profesionalisme baik sebesar 27,3, sedangkan perawat pelaksana berstatus belum kawin yang profesionalisme baik sebesar 16,4. Hasil analisis chi-square X² antara masa kerja pelaksana asuhan keperawatan terhadap profesionalisme perawat dilakukan uji Eksak Fisher, karena nilai p = 0,196 α 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara masa kerja pelaksana asuhan keperawatan terhadap profesionalisme perawat. Perawat pelaksana dengan masa kerja 0 – 5 tahun, profesionalisme baik sebesar 39,7, sedangkan perawat pelaksana dengan masa kerja 6 tahun yang profesionalisme baik sebesar 4,1. Universitas Sumatera Utara

4.2.2.1.2. Hubungan Antara Pengetahuan Responden Terhadap Proesionalisme perawat

Tabel 4.14. Tabulasi Silang Pengetahuan Responden Terhadap Profesionalisme Perawat di RSUD Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2010 No Pengetahuan Responden Profesionalisme Perawat Jumlah p value Baik Sedang n 1 Baik 17 23,3 9 12,3 26 35,6 0,004 2 Sedang 10 13,7 29 29,7 39 53,4 3 Kurang Baik 5 6,8 3 4,2 8 11,0 Jumlah 32 43,8 41 56,2 73 100 Sumber : Hasil Penelitian yang diolah 2010 Berdasarkan tabel 4.14. Hasil analisis chi-square X² antara pengetahuan pelaksana asuhan keperawatan terhadap profesionalisme perawat dilakukan uji Eksak Fisher, karena nilai p = 0,004 α 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan pelaksana asuhan keperawatan terhadap profesionalisme perawat. Perawat pelaksana pengetahuan baik yang profesionalisme baik terhadap pekerjaannya sebesar 23,3, selebihnya perawat pelaksana pengetahuan sedang yang profesionalisme baik sebesar 13,7 dan perawat pelaksana pengetahuan kurang baik yang profesionalisme baik terhadap pekerjaannya sebesar 6,8. 4.2.2.1.3. Hubungan Antara Sikap Responden Terhadap Proesionalisme perawat Tabel 4.15. Tabulasi Silang Sikap Responden Terhadap Profesionalisme Perawat di RSUD Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2010 No Sikap Responden Profesionalisme Perawat Jumlah p value X² Baik Sedang n 1 Baik 9 12,3 13 17,8 22 30,1 0,741 0,110 2 Sedang 23 31,5 28 38,4 51 69,9 Jumlah 32 43,8 41 56,2 73 100 Sumber : Hasil Penelitian yang diolah 2010 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.15. Hasil analisis chi-square X² antara sikap pelaksana asuhan keperawatan terhadap profesionalisme perawat dilakukan uji Eksak Fisher, karena nilai p = 0,741 α 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara sikap pelaksana asuhan keperawatan terhadap profesionalisme perawat. Perawat pelaksana sikap baik, yang profesionalisme baik terhadap pekerjaannya sebesar 12,3, sedangkan perawat pelaksana sikap sedang yang profesionalisme baik terhadap pekerjaannya sebesar 31,5.

BAB V PEMBAHASAN

Hasil penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan faktor predisposing pelaksana asuhan keperawatan terhadap profesionalisme perawat di Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Fungsi Supervisi Kepala Ruangan dengan Produktivitas Kerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Pirngadi Medan

10 149 126

Hubungan Budaya Organisasi dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Medan

0 81 123

Pengaruh Kondisi Kerja terhadap Asuhan keperawatan Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Aceh Tahun 2011

1 76 108

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di RSUD Dr. RM. Pratomo Bagansiapiapi Kabupaten Rokan Hilir

2 37 171

Hubungan Faktor-Faktor Motivasi Perawat Pelaksana dengan Pelaksanaan Pendokumentasi Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSU Sawahlunto Tahun 2012.

0 0 22

STUDI KOMPARATIF KINERJA PERAWAT PELAKSANA DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK RUANGAN DAN STATUS KEPEGAWAIAN DI RSUD PADANG PANJANG TAHUN 2010.

0 0 10

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATANDI RUANG RAWAT INAP RSUD PASAMAN BARAT TAHUN 2010.

1 2 15

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Perawat Pelaksana Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan Kepada Klien di IRNA RSUD Solok Tahun 2009.

0 0 6

Hubungan Stres Kerja dengan Kinerja Perawat Pelaksana dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Pasaman Barat Tahun 2010.

0 0 7

Studi Komparatif Kinerja Perawat Pelaksana dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan Berdasarkan Karakteristik Ruangan dan Status Kepegawaian di RSUD Padang Panjang Tahun 2010.

0 0 7