Umur Jenis Kelamin Profile Perawat Profesional

Seorang perawat dikatakan profesional jika memiliki ilmu pengetahuan, ketrampilan keperawatan profesional serta memiliki sikap profesional sesuai kode etik profesi. Menurut Husein 1994 menegaskan bahwa yang dimaksud dengan ketrampilan profesional keperawatan bukan sekedar terampil dalam melakukan prosedur keperawatan, tetapi mencakup ketrampilan interpersonal, ketrampilan intelektual dan ketrampilan teknikal. Profil perawat profesional adalah gambaran dan penampilan menyeluruh perawat dalam melakukan aktifitas keperawatan sesuai kode etik keperawatan. Aktivitas keperawatan meliputi peran dan fungsi pemberian asuhanpelayanan keperawatan, pengelolaan institusi keperawatan, pendidik pasien individu, keluarga dan masyarakat serta kegiatan penelitian di bidang keperawatan Gaffar, 1999. Gambaran dan penampilan menyeluruh perawat dapat kita lihat secara objektif dari karakteristiknya. Adapun faktor predisposing perawat, yaitu mencakup : umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status kepegawaian, status perkawinan, masa kerja, pengetahuan dan sikap.

1. Umur

Umur mempengaruhi produktivitas, alasannya adanya keyakinan yang meluas bahwa produktivitas merosot dengan meningkatnya umur seseorang. Sering diandaikan bahwa keterampilan individu, terutama kecepatan, kecekatan, kekuatan dan koordinasi menurun sering dengan berjalannya waktu, dan bahwa kebosanan pekerjaan yang berlarut-larut dan kurangnya rangsangan intelektual semuanya menyembung pada berkurangnya produktivitas. Pada karyawan yang berumur tua juga dianggap kurang luwes dan menolak teknologi baru. Namun di lain pihak ada sejumlah kualitas positif yang ada pada karyawan yang lebih tua, meliputi : pengalaman, pertimbangan, etika kerja yang kuat dan komitmen terhadap mutu Robbins, 2003. Universitas Sumatera Utara Karyawan yang lebih muda cendrung mempunyai fisik yang kuat, sehingga diharapkan dapat bekerja keras dan pada umumnya mereka belum berkeluarga atau bila sudah berkeluarga anaknya masih relatif masih sedikit. Tetapi karyawan yang lebih muda umumnya kurang berdisiplin, kurang bertanggung jawab dan sering berpindah-pindah pekerjaan dibandingkan karyawan yang lebih tua Nitisemito, 1992. Karyawan yang lebih tua, kecil kemungkinan akan berhenti karena masa kerja mereka yang lebih panjang cendrung memberikan kepada mereka tingkat upah yang lebih tinggi, liburan dengan upah yang lebih panjang dan tunjangan pensiun yang lebih menarik. Kebanyakan studi juga menunjukkan suatu hubungan yang positif antara kepuasan kerja dengan umur, sekurang-kurangnya sampai umur 60 tahun. Kepuasan kerja akan cendrung terus-menerus meningkat pada para karyawan yang profesional dengan bertambahnya umur mereka, sedangkan pada karyawan yang nonprofesional, kepuasan itu merosot selama umur setengah baya dan kemudian naik lagi dalam tahun-tahun berikutnya Robbins, 2003.

2. Jenis Kelamin

Sejak awal 1970-an, semakin banyak kaum wanita yang bergerak memasuki karier organisasi. Sebagai hasil dari perkembangan ini, timbul pertanyaan berikut : adakah perbedaan agresivitas, kecendrungan menempuh resiko, keikatan dan etika kerja antara pria dan wanita. Yang diperlukan adalah pengkajian ilmiah tentang pria, wanita dan lain-lain yang melakukan pekerjaan dan bukan manajerial dalam organisasi, untuk itu dibutuhkan data untuk mengkaji dan mengetahui perbedaan gaya dan karakteristik apabila perbedaan itu memang ada Gibson, 1997. Tidak ada perbedaan yang konsisten antara pria dan wanita dalam kemampuan memecahkan masalah, ketrampilan analisis, dorongan kompetitif, motivasi, sosiabilitas atau Universitas Sumatera Utara kemampuan belajar. Namun studi-studi psikologi telah menemukan bahwa wanita lebih bersedia untuk memenuhi wewenang, dan pria lebih agresif dan lebih besar kemungkinannya dari pada wanita dalam memilki pengharapan untuk sukses. Bukti yang konsisten juga menyatakan bahwa wanita mempunyai tingkat kemangkiran yang lebih tinggi dari pada pria Robbins, 2003.

3. Tingkat Pendidikan

Dokumen yang terkait

Hubungan Fungsi Supervisi Kepala Ruangan dengan Produktivitas Kerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Pirngadi Medan

10 149 126

Hubungan Budaya Organisasi dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Medan

0 81 123

Pengaruh Kondisi Kerja terhadap Asuhan keperawatan Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Aceh Tahun 2011

1 76 108

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di RSUD Dr. RM. Pratomo Bagansiapiapi Kabupaten Rokan Hilir

2 37 171

Hubungan Faktor-Faktor Motivasi Perawat Pelaksana dengan Pelaksanaan Pendokumentasi Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSU Sawahlunto Tahun 2012.

0 0 22

STUDI KOMPARATIF KINERJA PERAWAT PELAKSANA DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK RUANGAN DAN STATUS KEPEGAWAIAN DI RSUD PADANG PANJANG TAHUN 2010.

0 0 10

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATANDI RUANG RAWAT INAP RSUD PASAMAN BARAT TAHUN 2010.

1 2 15

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Perawat Pelaksana Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan Kepada Klien di IRNA RSUD Solok Tahun 2009.

0 0 6

Hubungan Stres Kerja dengan Kinerja Perawat Pelaksana dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Pasaman Barat Tahun 2010.

0 0 7

Studi Komparatif Kinerja Perawat Pelaksana dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan Berdasarkan Karakteristik Ruangan dan Status Kepegawaian di RSUD Padang Panjang Tahun 2010.

0 0 7