Profesionalisme Keperawatan TINJAUAN PUSTAKA

a. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antara sesama perawat dan dengan tenaga kesehatan lain, baik dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara keseluruhan. b. Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan, ketrampilan dan pengalamannya kepada sesama perawat serta menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi lain dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam bidang perawatan. 4. Tanggung jawab perawat terhadap profesi perawatan a. Perawat selalu berusaha meningkatkan kemampuan profesional secara sendiri atau bersama-sama dengan jalan menambah ilmu pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan perawatan. b. Perawat selalu menjunjung tinggi nama baik profesi perawatan dengan menunjukkan tingkah laku dan kepribadian yang luhur. c. Perawat senantiasa berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan dan pelayanan perawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan perawatan. d. Perawatan secara bersama-sama membina dan memelihara mutu organisasi profesi perawatan sebagai sarana pengabdiannya. 5. Tanggung jawab perawat terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air. a. Perawat senantiasa melaksanakan ketentuan sebagai kebijaksanaan yang digariskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan dan perawatan. b. Perawat senantiasa berperan aktif dalam menyumbangkan pikiran kepada pemerintah dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan dan perawatan kepada masyarakat Mimin, 2004.

2.9. Profesionalisme Keperawatan

Universitas Sumatera Utara Keperawatan di Indonesia merupakan pelayanan yang diberikan secara profesional. Defenisi ini juga mempertegas bahwa keperawatan merupakan profesi bukan sekedar pekerjaan atau vokusi. Untuk memenuhi syarat sebagai profesi, maka suatu bidang garap harus membutuhkan pengetahuan, ketrampilan penyiapan khusus. Profesionalisme keperawatan untuk masa sekarang sudah semakin lebih baik. Ciri-ciri profesionalisme keperawatan seperti yang diungkapkan oleh Miller 1991 yang dikutip oleh Priharjo 1995, adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan dasar pengetahuan yang diberikan pada tingkat universitas dan orientasi pengetahuan pada tingkat pascasarjana dan dokter graduate level serta keperawatan. 2. Menurut ANA 1980, perwujudan kompetensi yang berasal dari dasar teori penegakan diagnosa dan penanganan respon manusia terhadap masalah kesehatan baik aktual atau potensial 3. Menurut Miller 1985, spesialisasi ketrampilan dan kompetensi yang membatasi keahlian Secara umum, menurut Ellis dan Hartley 1980 yang dikutip oleh Priharjo 1995, tenaga profesional sering diidentifikasi sebagai seorang yang serius terhadap pekerjaannya, berpenampilan sangat baik dan mendemonstrasikan etika dan tanggung jawab terhadap pekerjaannya. Profesionalisme keperawatan merupakan proses dinamis dimana profesi keperawatan yang telah terbentuk tahun 1984, mengalami perubahan dan perkembangan karakteristik sesuai dengan tuntutan profesi dan kebutuhan masyarakat. Proses profesionalisasi merupakan proses pengakuan terhadap sesuatu yang dirasakan, dinilai dan diterima secara spontan oleh masyarakat. Profesi keperawatan, profesi yang sudah mendapatkan pengakuan dari profesi lain, dituntut untuk mengembangkan dirinya untuk berpartisipasi aktif dalam sistem Universitas Sumatera Utara pelayanan kesehatan di Indonesia agar keberadaannya mendapat pengakuan dari masyarakat. Untuk mewujudkan pengakuan tersebut, maka perawat masih harus memperjuangkan langkah-langkah profesionalisme sesuai dengan keadaan dan lingkungan sosial di Indonesia Nursalam, 2006. Menurut Priharjo 1995, perawat profesional dalam bekerja tidak terlepas dari 4 empat esensi profesionalisme, yaitu : 1. Kompetensi Berdasarkan SK Mendiknas No. 045U2002, kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang pekerjaan tertentu. Menurut Spencer dan Spencer Miranti et.al, yang dikutip oleh Usmara 2002, ada 5 lima karakteristik kompetensi yaitu : a. Motivasi adalah sesuatu dimana seseorang secara konsisten berpikir sehingga ia melakukan tindakan. b. Traits adalah wataksifat yang membuat orang untuk berperilaku atau bagaimana seseorang merespons sesuatu dengan cara tertentu. Misalnya : percaya diri self- confidence, kontrol diri self-control, ketabahan stress resistance dan daya tahan hardiness. c. Self-Concept adalah sikap dan nilai yang dimiliki seseorang, sikap dan nilai diukur melalui test kepada responden untuk mengetahui bagaimana nilai value yang dimiliki seseorang, apa yang menarik bagi seseorang melakukan sesuatu. d. Knowledge adalah informasi yang dimiliki seseorang untuk bidang tertentu. Pengetahuan Knowledge merupakan kompetensi yang kompleks. Test pengetahuan peserta dengan Universitas Sumatera Utara cara memilih jawaban yang paling benar, tetapi tidak bisa melihat apakah seseorang dapat melakukan pekerjaan berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya. e. Skill adalah kemampuan untuk melaksanakan sesuatu tugas tertentu, baik secara fisik maupun mental. Kompetensi pengetahuan knowledge competencies dan keahlian skill competencies cendrung lebih nyata visible dan relatif berada dipermukaan sebagai salah satu karakteristik yang dimiliki manusia. Sedangkan motivasi, self concept konsep diri, trait wataksifat lebih tersembunyi dan berada pada titik central kepribadian seseorang. 2. Standar etika yang baik 3 Welas asih kasih sayang Etika adalah mengenai pengawasan bagi orang lain, kepedulian terhadap perasaan yang pribadi dan subjektif. Etika berfokus pada cara dasar kekuasaan dan pembagian kekuasaan. Kaitan antara etika dengan hubungan kekuasaan dinyatakan untuk menentang pandangan populer etika profesional yang dapat ditampilkan sebagai hubungan saling percaya Anonim, 2008 Untuk praktik sebagai perawat profesional, diperlukan nilai-nilai yang sesuai dengan kode etik profesi, antara lain dengan : a. Menghargai martabat individu tanpa prasangka b. Melindungi seseorang dalam hal privasi c. Bertanggung jawab untuk segala tindakannya. Tindakan tersebut dimanifestasikan dalam perilaku tertentu sebagai kegiatan yang dilaksanakan dengan hati-hati dan melaporkannya bila terjadi kesalahan. Seorang perawat yang menghargai hak privasi pasien, akan menerapkan kepada pasien, sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a. Menutup area untuk mandi dan pengobatan b. Menutup pasien untuk setiap prosedur tertentu c. Menyediakan tempat konsultasi bagi pasien dengan pemuka agama atau anggota keluarga yang sedang bersedih. Nilai-nilai yang sangat diperlukan oleh perawat adalah kejujuran, lemah lembut, ketepatan setiap tindakan dan menghargai orang lain. Menghargai privasi adalah dasar etis untuk keperawatan Ismani, 2001. 4. Pengetahuan yang memadai Pengetahuan dasar perawat berasal dari jenjang pendidikan yang ditempuh oleh siperawat. Saat ini, sebagian besar pendidikan perawat adalah vokasional D3 Keperawatan, sebagian kecil yang ners dan spesialis. Dalam penerapan ilmu keperawatan, profesi keperawatan tidak hanya memiliki tanggung jawab profesional, tetapi juga tanggung jawab sosial-politik yang disertai sikap moral yang luhur. Pengembangan ilmu keperawatan dalam bidang pengetahuan diwujudkan melalui pendidikan berkelanjutan serta pendidikan dan pelatihan khusus di bidang keperawatan. Pengembangan ilmu keperawatan dalam bidang praktik keperawatan dilakukan melalui upaya peningkatan kualitas layanan keperawatan yang dilandasi oleh keilmuan, serta sikap profesional yang dilandasi oleh etika profesi dan standar praktik keperawatan yang Asmadi, 2008 Menurut Sain iwan 2009, profesionalisme perawat juga mempunyai ciri-ciri berikut : 1. Terbuka dengan ide baru 2. Memiliki rasa humor Universitas Sumatera Utara 3. Dapat berinteraksi dengan orang lain secara harmonis 4. Berpenampilan baik 5. Periang 6. Dalam bekerja tidak semata-mata berorientasi pada uang.

2.10. Kerangka Konsep Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan Fungsi Supervisi Kepala Ruangan dengan Produktivitas Kerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Pirngadi Medan

10 149 126

Hubungan Budaya Organisasi dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Medan

0 81 123

Pengaruh Kondisi Kerja terhadap Asuhan keperawatan Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Aceh Tahun 2011

1 76 108

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di RSUD Dr. RM. Pratomo Bagansiapiapi Kabupaten Rokan Hilir

2 37 171

Hubungan Faktor-Faktor Motivasi Perawat Pelaksana dengan Pelaksanaan Pendokumentasi Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSU Sawahlunto Tahun 2012.

0 0 22

STUDI KOMPARATIF KINERJA PERAWAT PELAKSANA DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK RUANGAN DAN STATUS KEPEGAWAIAN DI RSUD PADANG PANJANG TAHUN 2010.

0 0 10

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATANDI RUANG RAWAT INAP RSUD PASAMAN BARAT TAHUN 2010.

1 2 15

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Perawat Pelaksana Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan Kepada Klien di IRNA RSUD Solok Tahun 2009.

0 0 6

Hubungan Stres Kerja dengan Kinerja Perawat Pelaksana dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Pasaman Barat Tahun 2010.

0 0 7

Studi Komparatif Kinerja Perawat Pelaksana dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan Berdasarkan Karakteristik Ruangan dan Status Kepegawaian di RSUD Padang Panjang Tahun 2010.

0 0 7