BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
Pemborosan merupakan segala sesuatu yang menambah waktu dan biaya pembuatan sebuah produk namun tidak menambah nilai pada produk yang dilihat
dari sudut pandang konsumen oleh karena itu perlu dieliminasi. Didalam lean manufaktur pemborosan harus dieliminasi dengan tujuan lebih sedikit usaha
manusia, lebih sedikit inventori, lebih sedikit waktu untuk mengembangkan produk dan lebih sedikit waktu untuk memenuhi permintaan pelanggan untuk
mencapai produk berkualitas dengan cara yang paling hemat dan seefisien mungkin. Lean supply chain bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan
pemborosan waste atau aktivitas-aktivitas tidak bernilai tambah sepanjang total supply chain flow dan terhadap produk yang bergerak sepanjang rantai nilai dari
supply chain itu.
1
PT. Cakra Compact Aluminium Industries adalah perusahaan swasta nasional bergerak di bidang industri pengolahan aluminium. System produksi
yang diterapkan oleh perusahaan adalah make to order dimana perusahaan berproduksi sesuai dengan keinginan konsumen. Produk yang dihasilkan adalah
Billet dan profil aluminium. Untuk memperlancar produksinya PT. Cakra Compact Aluminium Industries sudah menerapkan system supply chain.
1
Michael Donovan , 2005, Lean Supply Chain Management: An Executives Guide to Performance Improvement.
Universitas Sumatera Utara
Penerapan supply chain selama ini banyak ditemukan pemborosan yang dapat menurunkan performansi perusahaan. Banyaknya Pemborosan yang terjadi di
perusahaan maka akan memberikan pengaruh kepada konsumen diantaranya ketertundaan pengiriman pesanan kepada konsumen. Penundaan pengiriman
pesanan salah satunya diakibatkan oleh lead time produksi yang terlalu panjang. Kondisi sekarang memperlihatkan bahwa pengiriman yang dilakukan oleh
perusahaan rata-rata satu minggu setelah pemesanan yang dilakukan oleh konsumen. Jika keterlmbatan ini terus terjadi maka kemungkinan konsumen akan
berpaling ke pesaing. Dengan adanya lead time yang terlalu panjang dan pemborosan yang terjadi maka akan mengakibatkan peningkatan biaya produksi
sehingga harga jual semakin tinggi. Dengan memperpendek lead time dan memusatkan perhatian untuk
memperbaiki distribusi bahan baku dari suplaier, proses produksi, dan pengiriman produk kepada konsemen maka akan diperoleh respon terhadap
konsumen lebih cepat, produktivitas lebih tinggi, dan pemanfaatan peralatan dan ruangan yang lebih baik. Lean manufacturing merupakan tools yang dapat
digunakan untuk melakukan perbaikan terhadap pemborosan yang terjadi pada perusahaan sehingga lead time produksi dapat berkurang.
Untuk menyelesaikan permasalahan yang kompleks ini dibutuhkan alat yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi terjadinya pemborosan pada system
supply chain berlangsung. Value Stream Mapping adalah alat dari lean manufacturing untuk memetakan aliran nilai selama produksi untuk setiap
aktivitas yang terjadi, aliran material dan informasi. VSM membantu untuk
Universitas Sumatera Utara
mengidentifikasi pemborosan yang terjadi selama proses produksi sehingga dapat diambil langkah untuk mengeliminasi pemborosan tersebut.
Sebelumnya, telah ada penelitian-penelitian terhadap masalah lean manufacring yaitu “ Value Stream Macro Mapping a case Study Of aluminium
Windows For Contsruction Supply Chain dengan menyimpulkan potensi dari penggunaan VSM untuk mengidentifikasi waste di dalam aliran persediaan
konstruksi, kegunaannya untuk memperbaiki arah, menggunakan peralatan lean, serta menghasilkan penguranganpengeliminasian waste. Dengan menggunakan
VSM diperoleh hasil lead time pada future state 30,2 hari dibandingkan dengan current state 101,5 hari.
1.2. Rumusan Permasalahan